Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PAKAR orthopaedi dan traumatologi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia Astuti Pitarini menyarankan orang-orang untuk berjinjit selama satu menit apabila tidak bisa melakukan peregangan betis setelah berdiri selama 20 menit.
"Enggak usah cepet-cepet, mungkin dalam satu menit kita bisa 30 kali jinjit (setiap 20 menit)," ujar dokter yang berpraktik di Jakarta Knee & Shoulder Orthopedic Sport Centre (JKOSC) RS Pondok Indah - Pondok Indah itu, dikutip Selasa (7/3).
Berjinjit menjadi salah satu upaya meregangkan otot betis. Setelah berjinjit, sanggalah badan dengan satu kaki lalu lakukan exercise ankle atau ankle pumping, yakni menggerakkan pergelangan kaki secara maksimal ke atas dan ke bawah selama satu menit. Lakukan hal serupa pada satu kaki lainnya.
Baca juga: Pengertian Stretching, Jenis Gerakan Dasar dan Manfaatnya
Cara ini dapat dilakukan apabila seseorang sama sekali tak bisa melakukan peregangan betis dan kaki saat harus berada dalam posisi statik seperti berdiri atau duduk lebih dari 20 menit.
Menurut dia, terlalu lama berdiri akan memperlambat aliran peredaran darah yang menyebabkan kekakuan otot betis sehingga memunculkan nyeri tumit.
"Dampak yang paling sering kekakuan otot betis, lama-lama proses berjalannya kurang efisien lalu akhirnya biasanya sakit atau nyeri tumit. Nyeri tumit, 80 persennya penyebabnya karena otot betis yang kaku karena kita banyak berdiri atau jalan," kata dia.
Astuti menyarankan orang-orang melakukan perengangan betis dan kaki ketimbang berdiri dengan menumpu pada satu kaki saja secara bergantian.
Dia mengingatkan, sebaiknya lakukan 20 menit exercise betis dan pergelangan kaki.
"Untuk yang betis tadi jinjit 30 kali setiap 20 menit, lalu exercise ankle pumping satu menit setiap satu sisi kaki. Tujuannya supaya otot betis tidak kaku dan peredaran pembuluh darah lebih baik," tutur dia.
Namun, saat peregangan tak dapat dilakukan, misalnya karena perjalanan panjang, maka seseorang perlu segera mengistirahatkan kaki sesampainya di rumah.
"Kalau punya alat bantu seperti foam roller, itu bisa dipakai untuk release otot betis. Jadi, foam roller-nya digulung-gulung di otot betis kita. Setiap satu kaki dua menit," pesan Astuti. (Ant/Z-1)
Pelatih mobilitas Dana Santas menyatakan peningkatan mobilitas tidak selalu berkaitan dengan peregangan.
Dengan melakukan perenggangan di sela perjalanan, minimal setiap beberapa jam, pemudik dapat terhindar dari kelelahan dan kaku otot, melancarkan peredaran darah, dan tetap rileks.
Widyastuti menyarankan pasien menganggap peregangan ini sebagai sesuatu yang menyenangkan dengan bonus sehat sehingga tidak menjadi beban.
Namun, apakah kalian tahu Yoga itu memiliki banyak jenis dan juga manfaatnya? Yuk simak pembahasannya!
Untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh selama persiapan perjalanan, dr Tata merekomendasikan olahraga ringan di pagi hari.
Peregangan yang dapat dilakukan dalam posisi duduk antara lain adalah peregangan tangan, bahu, punggung, serta pinggang, masing-masing selama 5 detik.
PILATES merupakan jenis olahraga yang tergolong ke dalam olahraga dengan beban yang rendah. Olahraga jenis ini berfokus dalam menciptakan kekuatan fisik melalui keseimbangan otot
Protein merupakan sumber asam amino. Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki fungsi vital bagi tubuh, antara lain membantu proses pemulihan otot.
Saraf terjepit sering terjadi pada seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas namun tanpa persiapan atau pemanasan.
Bisa dibilang myokine sangat hebat. Hormon ini dapat mengontrol metabolisme serta mencegah penuaan dini, demensia, dan kanker. Berikut penjelasannya.
Setelah berlari, banyak orang merasakan badan yang sakit dan letih. Fenomena ini sering kali membuat sebagian orang bertanya-tanya, mengapa tubuh merespons dengan cara ini?
Peran otot begitu penting bagi kita. Ada tiga peran otot. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved