Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
WAKIL Rois Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Tiongkok Budy Sugandi mengungkapkan ada tiga hal yang harus diperkuat oleh NU untuk bisa semakin berkiprah di lingkup global.
Pertama adalah menggandeng sebanyak-banyaknya organisasi terutama keagamaan di luar negeri. Langkah tersebut sedianya saat ini sudah dilakukan oleh PCI-PCI yang tersebar di 35 negara.
Khusus di Tiongkok, pihaknya sudah melakukan banyak kolaborasi dengan sejumlah institusi religiositas setempat.
"Kami bekeja sama dengan organisasi keagamaan di Tiongkok karena Islam itu tumbuh berkembang di sini," ujar Budy kepada Media Indonesia, Selasa (7/2).
Melalui kolaborasi itu, PCI NU dan banyak organisasi keagamaan di Tiongkok kerap berdiskusi dan melakukan kegiatan bersama. Bahkan, sejumlah pemuka agama dari Negeri Tirai Bambu pernah diundang secara khusus ke Indonesia untuk mengikuti seminar terkait moderasi beragama.
"Jadi mereka bisa melihat, belajar, bahwa Islam dan agama-agaman lain di Indonesia itu bisa hidup rukun dan damai. Ketika pulang, mereka bisa menyebarkan apa yang mereka lihat dan pelajari di Indonesia," sambung Budy.
Baca juga: Erick Thohir: NU Telah Melintasi Berbagai Zaman dan Generasi
Sebaliknya, PCI NU Tiongkok juga menggambarkan kehidupan pemeluk Islam di negara tersebut melalui buku dan mempublikasikannya kepada masyarakat Tanah Air.
"Kami baru saja menerbitkan buku Santri Indonesia di Tiongkok. Ini tujuannya untuk memberi pemahaman utuh kepada masyarakat terutama di Indonesia agar mereka mengetahui praktik keagamaaan di sini. Ini kami lakukan karena kadang sering disalahpahami, dipolitisasi juga," jelasnya.
Kemudian, langkah kedua adalah dengan berperan aktif dalam memediasi berbagai konflik yang terjadi di dunia.
NU, lanjut Budy, harus berkontribusi memberi jalan damai atas pertikaian-pertikaian yang terjadi seperti di Timur Tengah atau bahkan di Ukraina.
"Dengan begitu, wajah NU akan semakin baik di lingkup global," paparnya.
Langkah terakhir, Budy mengatakan kader nahdliyin muda yang sedang bersekolah di luar negeri harus mampu menguasai sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama yang sedang booming di zaman ini.
"Seperti artificial intelligence dan nano technology. Itu harus dikuasai. Sehingga ketika mereka bisa berkontribusi lebih besar lagi baik bagi Indonesia maupun dunia," tukasnya.(OL-5)
DENG Yawen, 18, merebut emas Olimpiade BMX pertama bagi Tiongkok di nomor putri. Perenang Pan Zhanle memecahkan rekor dunia untuk memenangkan gelar gaya bebas 100 meter putra.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
TIONGKOK dan Indonesia akan terus mendorong transformasi ke low industry dan green industry di sektor semen dan pelabuhan (port).
Taiwan dan Tiongkok mencapai kesepakatan mengenai tanggapan terhadap kematian dua nelayan Tiongkok setelah pengejaran oleh penjaga pantai Taiwan.
Pedoman itu menetapkan bahwa perilaku separatis kemerdekaan Taiwan termasuk dalam tindak pidana melakukan dan menghasut pemisahan diri.
Sekitar 5.000 orang diselamatkan dari banjir yang melanda wilayah perbatasan Korea Utara dengan Tiongkok selama akhir pekan.
Melihat potensi dan fenomena disharmoni yang ada, semangat moderasi beragama harus terus digelorakan.
Moderasi beragama sering kali dipahami hanya sebagai ‘budaya keagamaan’ (religious culture).
Dengan perspektif ilmu sosiologi, teologi, antropologi, dan semua bidang ilmu bisa saling bersapa.
Moderasi beragama adalah upaya kita untuk menegaskan bahwa kita benar-benar memerangi intoleransi.
Selain kaku dalam menyikapi budaya lokal, Muhammadiyah juga tak lentur dalam berhubungan dengan umat beragama yang berbeda.
Nantinya akan dilakukan pretest dan diakhiri dengan post test untuk mengukur kognitifnya, supaya tidak ada mispersepsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved