Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas menerima Audiensi Prof. Mohd. Roslan bin Mohd Noor dari University of Malaya dan rombongan. Pertemuan ini dalam rangka menjajaki penyebaran program Moderasi Beragama di kedua negara.
"Sebagaimana hasil pertemuan PM Malaysia dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Info dari Bapak Presiden Jokowi, Indonesia-Malaysia agar membentuk program sinergi dalam penguatan Moderasi Beragama," kata Menag Yaqut di Jakarta, Selasa (31/1).
"Bapak Presiden Jokowi menginginkan ada semacam task force untuk mengerjakan program Moderasi Beragama. Ke depan kita akan banyak bertemu untuk mem-follow up terkait hal ini," imbuh Menag Yaqut.
Berbicara Moderasi Beragama, Gus Yaqut, sapaan akrabnya, menyampaikan Indonesia ingin berbagi pengalaman dengan Malaysia. Malaysia juga berpengalaman dalam mengelola kehidupan keagamaan dan kerukunan umat beragama.
Senada dengan Menag Yaqut, Dirjen Pendis M Ali Ramdhani juga mendukung program kerja sama Moderasi Beragama Indonesia-Malaysia, utamanya di bidang pendidikan, seperti di University Malaya.
"UM the best University. Kita harus lebih banyak membicarakan kerja sama Indonesia-Malaysia dalam hal pengembangan pendidikan Moderasi Beragama," kata M Ali Ramdhani.
Baca juga: Wamenag: Konsep Khairu Ummah Sejalan dengan Moderasi Beragama
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam, M Adib, menyampaikan banyak peluang kerja sama Indonesia-Malaysia yang bisa dijalankan. Misalnya, program imam masjid, penyebaran paham keagamaan, dan lainnya.
Tampak hadir staf khusus Menag Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme, dan Hubungan Kelembagaan antar K/L dan Pesantren, Mohammad Nuruzzaman.(OL-5)
Melihat potensi dan fenomena disharmoni yang ada, semangat moderasi beragama harus terus digelorakan.
Moderasi beragama sering kali dipahami hanya sebagai ‘budaya keagamaan’ (religious culture).
Dengan perspektif ilmu sosiologi, teologi, antropologi, dan semua bidang ilmu bisa saling bersapa.
Moderasi beragama adalah upaya kita untuk menegaskan bahwa kita benar-benar memerangi intoleransi.
Selain kaku dalam menyikapi budaya lokal, Muhammadiyah juga tak lentur dalam berhubungan dengan umat beragama yang berbeda.
Nantinya akan dilakukan pretest dan diakhiri dengan post test untuk mengukur kognitifnya, supaya tidak ada mispersepsi.
Di tempat itu ada dua gereja, ada dua wihara, dan enam masjid serta musala disertai dengan tempat pendidikan Alquran
Bali, khususnya Denpasar memang dikenal memiliki masyarakat yang beragam. Untuk mereka diharap bisa terus menjaga kerukunan dan sikap toleransi tersebut.
Peletakan tiang pancang tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Komisaris LPCK Prof. Didik J. Rachbini serta didampingi oleh Penjabat Bupati Bekasi
Keragaman bangsa Indonesia merupakan anugerah yang indah dan harus kita jaga keutuhannya, kata Buya, minimal hingga satu hari menjelang kiamat tiba.
Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin berharap para calon presiden tidak saling menjelekkan.
Menjaga kerukunan antarumat beragama memang bukan pekerjaan mudah. Apalagi di tengah kondisi masyarakat yang heterogen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved