Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ILMU fikih terkenal di kalangan para ahli ilmu dengan sebutan ilmu yang matang dan sudah gosong. Maksudnya matang ialah ilmu tersebut dianggap sudah tersusun kaidah-kaidah serta rincian varian permasalahannya. Sedangkan gosong diartikan sebagai ilmu yang pembahasannya telah mentok dan hanya itu-itu melulu.
Itu karena ilmu fikih banyak sekali diobservasi oleh para ulama terdahulu bahkan banyak kitab terkait yang dikarang. Sedangkan di masa modern seperti sekarang, fikih lebih banyak menerapkan pencocokan permasalahan baru pada permasalahan lama yang sudah ada atau ilhaq al-masa'il bi nadzairiha.
Baca juga: Asmaul Husna: Allah Al-Wasi Punya Keluasan tanpa Batas
Lantas apa kaidah paling dasar dalam ilmu fikih? Berikut penjabarannya sebagaimana dilansir @limofficial_lirboyo di Instagram.
Sekarang kita akan mencoba mengenal kaidah paling dasar yang menjadi pijakan utama semua hukum fikih yang menyebabkan cabang ilmu ini disebut ilmu yang sudah matang.
Baca juga: Anak Baca Yasin di Makam Ibunda, Arwah Permakaman Bahagia
Pada dasarnya kaidah fikih ada banyak sekali. Namun, menurut Syekh Izzudin bin Abdul Salam, seluruh kaidah yang telah ada akan dikembalikan pada dua kaidah saja.
Pertama, keharusan suatu hukum memunculkan maslahat/kebaikan atau جلب المصالح. Kedua, keharusan suatu hukum menghilangkan mafsadah/kerusakan atau دفع المفاسد.
Kita coba praktiknya. Kita tahu bersedekah itu baik. Namun ketika bersedekah dengan harta curian apakah bisa dibenarkan? Atau uangnya dari hasil judi bola Argentina vs Prancis ?
Jawabannya, tentu saja tidak dibenarkan. Dalihnya, sedekah dari hasil curian ternyata malah menimbulkan kerusakan/mafsadah yang besar.
Baca juga: Sombong itu Dosa Besar kecuali Dua Kondisi Dinilai Sedekah
Di sisi lain, Allah SWT ialah Zat yang Maha Baik. Akibatnya, Allah tidak menerima sesuatu apapun kecuali berupa hal-hal yang baik saja.
Nah, itulah baru secuil dari banyak kaidah lain yang dikutip dari nadhoman Faraid al-Bahiyyah. Tertarik mendalami kaidah dasar fikih? (OL-14)
Ada yang bertanya jika seseorang menikah lebih dari sekali lalu masuk surga nanti ia akan bersama pasangan yang mana? Ini jawaban dari Ning Imaz Fatimatuz Zahro.
Bagaimana asbabun nuzul Surat Al-A'la, apa saja kandungan dan keutamaannya, serta teks sekaligus terjemahannya? Berikut uraiannya yang dikutip dari berbagai sumber.
Surat Al-Buruj diturunkan setelah Surat Asy-Syams di Mekah sehingga tergolong Surat Makiyah. Ia diberi nama Al-Buruj, karena merujuk pada lafaz yang terdapat pada ayat pertama dari surat ini.
Al-Insyiqaq berarti terbelah/terbagi yang diambil dari ujung ayat pertama. Surat yang terdiri atas 25 ayat ini termasuk Surat Makiyah dan diturunkan sesudah Surat Al-Infithar.
AL-MUTHAFFIFIN merupakan surat ke-83 dalam juz 30 atau juz amma yang terakhir dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 36 ayat dan termasuk dalam golongan Surat Makiyyah.
SURAT 'Abasa (عبس) terdapat dalam juz amma atau juz 30 yang terakhir dalam Al-Qur'an. 'Abasa berarti dia yang bermuka masam.
Asmaul husna atau nama-nama terindah Allah yang akan dibahas kali ini yaitu Al-Muhshi (الْمُحْصِيُّ). Tahukah kamu makna Al-Muhshi sebagai salah satu asmaul husna dari Allah?
Nah, salah satu asma Allah itu Al-Waliy. Pertanyaannya apakah makna wali pada manusia sama dengan makna wali dalam asmaul husna itu?
Kenapa pembahasan Al-Qawiy dan Al-Matin digabungkan alias tidak masing-masing seperi asmaul husna yang lain? Ini karena makna Al-Qawiy dan Al-Matin masih saling berkaitan.
Pembahasan asmaul husna atau nama-nama terindah Allah SWT kali ini yaitu Al-Wakil. Ini bermakna Allah Zat yang dipasrahi. Dipasrahinya Allah tentu berbeda dengan makhluk-Nya.
Para ulama salaf pun tidak main-main mengamalkan khatam Al-Qur'an pada bulan suci ini. Bagaimana mereka melakukan khatam Al-Qur'an pada Ramadan?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved