Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DATA Sustainable Travel Report menunjukkan, 83% wisatawan menganggap perjalanan berkelanjutan itu penting dan 62% wisata global lebih memilih destinasi dan akomodasi yang bersertifikasi ramah lingkungan. Menyikapi data tersebut, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencoba mengembangkan destinasi wisata menjadi smart- green destination.
“Adanya ketimpangan antara sosial-budaya serta ekonomi dan lingkungan menjadi PR (pekerjaan rumah), di mana salah satunya adalah pengelolaan sampah responsible (bertanggungjawab)," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Uno, dalam seminar Yok Yok Ayok Daur Ulang: Kelola Sampah Laut untuk Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan, di Sanur, Bali, Sabtu (10/12).
Untuk mewujudkan aksi nyata tersebut, lanjutnya, perlu dilengkapi melalui proses komunikasi, informasi, edukasi, dan sosialisasi.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha atau yang akrab disapa Cok Oka, juga menyampaikan bahwa sektor pariwisata di Bali saat ini sedang dalam pemulihan. Masa transisi kembalinya wisatawan ke Bali ini harus diimbangi dengan
kesiapan destinasi wisata dari aspek-aspek seperti salah satunya kebersihan.
“Merawat lingkungan sudah menjadi kewajiban masyarakat Bali sejak dulu untuk menjaga kearifan Bali. Kami sudah berusaha dari hulu ke hilir memperhatikan masalah lingkungan, dari gunung, danau, sungai, mata air hingga ke pantai dan laut, karena berbicara lingkungan itu sifatnya multi-sektor," jelasnya.
Cok Oka mengakui, persoalan-persoalan terkait pencemaran sampah di laut tidak dapat dihindari, mulai dari sampah kayu pada musim-musim tertentu, limbah cair, bahkan limbah minyak di daerah- daerah pelabuhan.
Dalam seminar yang diselenggarakan oleh PT Trinseo Materials Indonesia lewat Program Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU) itu hadir juga sebagai pembicara Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja.
Ia mengatakan, pihaknya kami terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terkait implementasinya.
Teja juga menyebut bahwa pihaknya bekerja sama dengan sejumah lembaga swadaya dalam penanganan sampah laut. Diantaranya, Bali Waste Cycle, Bali Tourism Board, dan Greeneration Foundation, publikasi media melalui Jaringan Jurnalis Peduli Sampah.
Para komunitas peduli sampah tersebut juga hadir mempresentasikan program mereka, serta permasalahan yang dihadapi di lapangan.
"Kerja sama dengan lembaga swadaya, komunitas serta industri melalui PT Trinseo Materials Indonesia dalam program advokasi dan edukasi YYADU! diharapkan dapat menghadirkan solusi penanganan sampah, khususnya di Bali yang saat ini berfokus pada sampah laut,"ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bali Tourism Board, Ida Bagus Agung, mengatakan, saat ini, setiap hari Bali kedatangan 40 ribu wisatawan domestik dan mancanegara melalui jalur udara, laut, dan darat.
Dalam upayanya mengembangkan destinasi wisata berkelanjutan, lanjutnya, pihaknya menambahkan bahwa kebersihan menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan, terutama dalam hal kelola sampah.
"Namun, faktanya, 80% sampah laut di Indonesia berasal dari daratan dan 30% dikategorikan sebagai sampah plastik," ujarnya.
Di sisi lain, menurut Putu Ivan Yunatana, selaku Founder Bali Waste Cycle, kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah akan mendukung ekosistem tata kelola sampah sehingga tidak berujung mencemari lingkungan.
Mewakili pihak industri, Hanggara Sukandar selaku Director of Environment & Sustainability Affairs Responsible Care® Indonesia juga menyatakan proses daur ulang saat ini sudah dapat dilakukan dengan terus berkembangnya teknologi. Sudah banyak jenis plastik yang dapat didaur ulang, mulai dari PET, PS, PP, dan lain-lain.
"Namun, sosialisasi tentang kegiatan pengelolaan dan pemilahan jenis sampah plastik ini masih perlu dilakukan karena belum semua masyarakat memahami hal tersebut,” ucapnya. (H-3)
PARA ilmuwan mengembangkan metode inovatif untuk mendaur ulang baterai ion litium. Caranya, mereka menggunakan teknik pemisahan magnetik yang memurnikan bahan baterai.
Alifiah Azzahrah menampilkan karya desain interior Payabo House: Scavenger House. Karya itu menggunakan lebih dari 1.000 botol plastik daur ulang.
Jakarta Fair Kemayoran menjadi ajang untuk memperkenalkan inisiatif daur ulang botol plastik yang inovatif
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Upaya Alba Tridi mendukung proses daur ulang dan pengelolaan sampah disebut sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Perusahaan mampu memangkas jejak karbon hingga 60% pada setiap kemasan cat berukuran 2,5-liter atas pengurangan rangkaian produksi.
WARGA Denpasar, Bali, mulai gencar menjalankan konsep Teba Modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba Modern dikenalkan pada masyarakat Denpasar oleh komunitas Malu Dong,
Bersama-sama menumbuhkan pemahaman mengenai pentingnya pelestarian ekosistem laut bagi keberlangsungan hidup manusia.
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Siswa diperkenalkan dengan beragam perlengkapan yang terdapat di dalam sebuah mobil ambulans hingga jenis-jenis sirene yang digunakan ambulans saat beroperasi.
Pemkot Tangsel angkut ratusan ton sampah warga selama libur Lebaran
Program ini sekaligus untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2024 yang jatuh pada 21 Februari 2024 dengan tema “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif".
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved