Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
USAHA kopi kekinian menjadi tren baru yang sedang berkembang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai penyelenggara kursus dan pelatihan, lembaga kursus dan pelatihan (LKP) didorong untuk mampu menangkap peluang dari tren bisnis tersebut.
Oleh karena itu, para calon barista lulusan pendidikan vokasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri dan mampu merintis usaha kopi. Salah satu upayanya adalah melalui program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
Hal tersebut mengemuka dalam webinar bertajuk “Ngobrol di Kedai: Menangkap Tren Usaha Kopi Kekinian melalui Program PKW” yang diselenggarakan oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan rasio kewirausahaan yang masih berada di angka 3,18 persen.
Angka tersebut jauh di bawah negara-negara maju yang umumnya berada di kisaran 12 persen. Rasio Kewirausahaan Indonesia kata Dirjen Kiki bahkan masih berada di bawah negara-negara tetangga, seperti Malaysia yang sudah mencapai 4,74 persen dan Thailand di 4,26 persen.
Baca juga : Kemendikbudristek Dorong Penyelenggara Kursus dan Pelatihan Buka Keterampilan Barista
“Tidak hanya untuk meningkatkan rasio kewirausahaan kita saja, tetapi (program PKW) juga (diharapkan) agar anak-anak muda kita menjadi lebih cepat mandiri,” kata Kiki yang menilai bahwa program PKW cukup efektif dan efisien dalam menghasilkan wirausahawan atau enterprenuer.
Untuk mempersiapkan calon-calon wirausahawan yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, Kiki menekankan pentingnya lembaga-lembaga kursus menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) sehingga alumni program PKW semakin terakselerasi dan semakin cepat membangun bisnisnya sendiri.
Kiki berharap, melalui program PKW akan lahir generasi-generasi muda yang mandiri dengan berwirausaha sehingga mereka bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan menjadi tulang punggung perekonomian bangsa Indonesia.
Sementara itu, Direktur Kursus dan Pelatihan Wartanto menuturkan, Direktorat Kursus dan Pelatihan telah membuka program PKW untuk jenis keterampilan barista sejak tahun 2020. Sejak itu, jumlah peminat atau peserta didik bidang barista juga terus mengalami peningkatan.
“Dilihat dari jumlah peserta yang berminat, peserta didik barista telah mengalami peningkatan, yaitu dari 455 peserta didik barista pada 2020, menjadi 1.075 pada 2021, dan 1.130 pada 2022 atau sekitar 240 persen hanya dalam 3 tahun,” jelas Wartanto. (RO/OL-7)
Dalam empat tahun terakhir, total sudah ada 331.033 lulusan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
Misi utamanya, pendidikan vokasi harus berkontribusi terkait perkembangan ekonomi di daerah.
Pendidikan vokasi ternyata belum seiring sejalan dengan pengembangan ekonomi daerah, dan pengembangan ekonomi daerah belum selaras dengan potensi daerah.
DIREKTUR Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menuturkan setidaknya terdapat empat permasalahan utama yang menimbulkan anomali hilirisasi di Indonesia.
Persentase penduduk bekerja terhadap angkatan kerja relatih dari tahun 2020 sampai 2023 mengalami peningkatan
Vokasi UI tahun ini mengirimkan 96 mahasiswa ke beberapa perguruan tinggi top dunia melalui program Indonesia International Student Mobility Awards for Vocational Path (IISMA).
Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menugaskan sejumlah tenaga fungsional penerjemah untuk menjadi juru bahasa
Saat ini ada sebanyak 203.385 satuan pendidikan PAUD di Indonesia dengan jumlah peserta didik sebanyak 6,8 juta jiwa dan 486.451 pendidik.
Kemendikbudristek mengalihwahanakan 100 judul buku bacaan bermutu (buku cerita bergambar) ke dalam bentuk buku Braille.
Bertempat di Ubud, Bali, Festival Intur 2024 mengusung tema Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama.
Ditjen Kebudayaan memberikan perlindungan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi para pelaku budaya yang memperoleh penghargaan.
Nadiem Anwar Makarim mengatakan keragaman suku, ras, dan golongan agama serta kepercayaan yang hidup di Indonesia adalah fakta yang telah diakui dan pahami bersama
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved