Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
EPIDEMIOLOG dari Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman mengingatkan pentingnya langkah mitigasi dalam menyikapi masuk subvarian baru covid-19 BN 1. Hal itu untuk mengantisipasi agar subvarian baru tersebut tidak memperparah kasus covid-19 di Indonesia, khususnya di saat menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Jadi saat nataru perlu melakukan mitigasi dengan memastikan bahwa orang-orang yang beraktivitas, mobile itu yang sudah booster," ujarnya kepada Media Indonesia, Jumat (9/12).
Dicky mengungkapkan bahwa sejak pertengahan November lalu dirinya sudah mengingatkan bahwa BN 1 berpotensi menjadi salah satu kontributor peningkatan kasus di Indonesia. "Nah dia lebih cepat menular dan lebih mudah karena dia lebih mudah terikat pada reseptor dan juga lebih mampu mengelak dari imunitas," imbuhnya.
Baca juga: BKKBN: 400 Ribu Bayi Lahir Stunting Setiap Tahun di Indonesia
Baca juga: Pemasungan Berdampak Buruk pada Fisik dan Mental
Hal itu, kata Dicky, akan menyebabkan covid-19 bisa berevolusi. Lantas, ketika subvarian tersebut bertemu subvarian lainnya kemudian bisa berevolusi menjadi subvarian baru yang lebih super. Mengingat virus covid-19 mudah bereplikasi atau bermutasi.
"Artinya potensi yang menyebabkan keparahan bisa ada ketika dia melahirkan subvarian yang lebih super tadi. Nah ini yang harus dicegah," ucapnya.
Menurut Dicky, vaksin yang ada saat ini sudah cukup efektif dalam melawan virus covid-19 dan varian serta subvarian. Akan tetapi hal itu tidak membuat masyarakat lengah. Perlu mitigasi untuk mewaspadai subvarian BN 1 tidak menyebar luas di tanah air.
"Saat ini vaksin yang ada memang relatif cukup efektif, tapi ingat potensi vaksin yang ada saat ini dalam mencegah orang tidak terinfeksi supaya tidak terjadinya penularan," kata dia.
Dia menambahkan agar pada saat Nataru PPKM bisa dinaikkan menjadi level 2. Hal itu penting untuk mewaspadai peningkatan kasus di libur akhir tahun. (H-3)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganjurkan kelompok rentan untuk melakukan vaksinasi covid-19 sebelum melaksanakan mudik pada lebaran tahun ini.
Meski kasus covid-19 saat ini dapat dikendalikan, masyarakat tidak boleh lupa bahwa masih ada kelompok seperti penderita komorbid, lansia, dan anak-anak yang rentan infeksi.
Antibodi yang terbentuk dari vaksin biasanya bertahan 6 bulan dan paling lama 1 tahun sehingga harus diperbarui kembali.
Kampanyekan kembali pemakaian masker dan vaksin booster Covid-19 merupakan salah satu upaya pencegahan yang harus dilakukan masyarakat Indonesia.
Sejak Oktober lalu, jumlah kasus perminggu kurang lebih hanya 80-an kasus. Kemudian meningkat di November menjadi 100-150 kasus dan di Desember sudah mencapai lebih dari 300 kasus per minggu
Pertama, penurunan imunitas populasi secara umum, karena sudah rendahnya penularan di lapangan. Lalu sudah lamanya jarak dari mendapat vaksinasi terakhi
MASALAH utama menghadapi covid-19 kali ini yakni meningkatkan kesadaran masyarakat untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan membiasakan protokol kesehatan (prokes) kembali.
EPIDEMIOLOG Gilbert Simanjuntak mengatakan penyakit cacar monyet atau monkeypox bukanlah penyakit baru, termasuk di Indonesia karena itu mitigasinya tak mendesak.
Risiko penyebaran berbagai penyakit bisa meningkat di tengah musim kemarau. Salah satunya adalah berbagai penyakit yang muncul akibat gigitan nyamuk dan kutu.
Indonesia kini sudah memasuki fase endemi sehingga banyak hal aturan mengenai pandemi covid-19 akan berubah atau menyesuaikan dengan aturan selanjutnya.
EPIDEMIOLOG Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan bahwa perubahan status pandemi covid-19 menjadi endemi memerlukan justifikasi yang kuat.
EPIDEMIOLOG Masdalina Pane menyebut bahwa Indonesia sudah bisa melakukan aktivitas dengan normal seperti saat sebelum pandemi karena WHO telah mencabut status PHEIC untuk covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved