Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Anggota UUK Infeksi, Anggraini Alam, mengatakan pada Jumat (12/2) bahwa munculnya kejadian polio akibat turunnya cakupan imunisasi. Pada akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Penetapan status KLB itu setelah ditemukan satu kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidie, Aceh.
"Seperti yang dikatakan tadi, semua akibat turunnya cakupan imunisasi. Memang sejak kita sukses dengan vaksinasi, orangtua, masyarakat, bahkan mungkin pemerintah sekalipun menjadi kurang aware terhadap si bakterial, si virus, mikroorganisme, tetapi masih ada di sekitar kita," ucapnya.
Raihan selaku anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik IDAI dan dokter spesialis anak di Aceh menambahkan ada kemungkinan temuan kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh, merupakan fenomena gunung es. Hal ini karena dalam satu kasus polio bisa jadi ada sekitar 200 kasus yang tidak terdeteksi atau tidak bergejala. Itulah sebabnya penemuan itu disebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Penemuan satu kasus polio itu merupakan suatu kejadian luar biasa, karena kasus tersebut seperti fenomena gunung es. Di lapangan, bisa jadi (ada) 200-an kasus, bisa tidak bergejala," ujar Raihan pada Jumat (12/2) lewat media briefing.
Kasus polio sampai saat ini terdapat tiga anak yang terkena positif virus polio. Penularan virus polio melalui lingkungan atau air atau makanan yang tercemar oleh tinja yang mengandung virus polio.
Lebih lanjut Raihan menyampaikan proses penularan virus polio terjadi, ketika seorang anak terinfeksi. Kemudian virus masuk tubuh melalui mulut. Selanjutnya virus akan berkembang biak di kelenjar getah bening saluran cerna dan masuk ke darah lalu sistem syaraf sehingga mengakibatkan lumpuh dan cacat bahkan kematian. (OL-14)
BANYAK kasus polio yang gejalanya sangat ringan. Bahkan ada yang tidak bergejala sama sekali, sehingga seseorang tidak sadar bahwa dirinya berisiko menularkan virus tersebut ke orang lain.
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.
Oraganisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kekhawatirannya atas ancaman wabah polio dan penyakit lainnya di Gaza yang dilanda perang dan krisis sistem kesehatan.
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
WHO mengumumkan akan mengirimkan 1 juta vaksin polio ke Gaza, setelah penyakit yang sangat menular itu terdeteksi baru-baru ini dalam sampel air limbah dan limbah.
SAAT ini tak sedikit masyarakat yang masih merasa ragu untuk membawa anaknya mendapatkan vaksin polio. Salah satunya karena masih maraknya mitos-mitos seputar vaksin polio untuk anak.
KETUA Tim Kerja Imunisasi, Surveilans PD3I dan KIPI Kemenkes Endang Budi Hastuti menekankan bahwa orangtua jangan takut untuk memberikan imunisasi polio kepada anak.
IMUNISASI merupakan upaya mencegah penyakit dari virus dan bakteri. Imunisasi merupakan kebutuhan dasar anak yang wajib harus diberikan kepada anak.
Kementerian Kesehatan Indonesia melaporkan 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota di Indonesia berisiko tinggi terhadap polio.
Vaksin polio tidak memiliki laporan KIPI atau kejadian setelah imunisasi serius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved