Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERINGATAN Hari Listrik Nasional beberapa waktu lalu merupakan momen penting bagi pemangku kelistrikan dan masyarakat di Indonesia. Terlebih untuk Schneider Electric.
Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, mengatakan pihaknya yang bergerak di bidang pengelolaan energi memiliki sejarah panjang dalam mendukung pembangunan dan pengembangan sistem jaringan kelistrikan di Tanah Air.
"Sebagai negara kepulauan tentunya tidak sedikit tantangan yang dihadapi dalam pembangunan sistem jaringan kelistrikan yang merata dan dapat diandalkan. Terlebih saat ini, sektor kelistrikan di Indonesia dan seluruh dunia tengah mendapatkan sorotan dan tekanan luar biasa untuk dapat memastikan pemerataan akses serta pemenuhan kebutuhan masyarakat dan industri yang terus meningkat," kata Roberto dalam keterangan resminya yang diterima Selasa (15/11).
Di sisi lain, sambung dia, sektor kelistrikan juga dituntut untuk dapat mengatasi perubahan iklim dengan menghasilkan energi yang bersih dan berkelanjutan.
Belum lagi permasalahan operasional seperti kebocoran yang tak terdeteksi dalam produksi listrik dan perjalanan pendistribusiannya dari pembangkit hingga ke konsumen akhir. Hal itu menyebabkan inefisiensi produktivitas, yang berujung pada kerugian operasional dan mengancam tingkat kepuasan konsumen. Beban yang cukup besar, namun bukan lah tidak mungkin untuk dicari solusinya.
Menurut Roberto, sektor kelistrikan berpacu dengan waktu untuk dapat bergerak dengan lincah dengan memanfaatkan teknologi digital, dan beralih dari sumber energi fosil ke sumber energi terbarukan.
"Kombinasi elektrifikasi dan digitalisasi atau dikenal dengan istilah Electricity 4.0 merupakan cara tercepat untuk mencapai target emisi nol bersih. Elektrifikasi merupakan vektor terbaik untuk dekarbonisasi, sementara teknologi digital memungkinkan visibilitas menyeluruh dari yang sebelumnya tidak terlihat/terdeteksi menjadi terlihat, memungkinkan operator mengantisipasi kerusakan perangkat sebelum terjadi kegagalan, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi," tutur Roberto.
Tapi, cara tersebut bukan berarti nihil tantangan. Adopsi teknologi digital yang hampir merata di seluruh sektor mulai dari bangunan & perumahan, industri, telekomunikasi dan transportasi dan masih banyak lagi mengubah mekanisme komunikasi dengan sistem jaringan listrik yang sebelumnya bersifat satu arah menjadi dua arah.
Sistem kelistrikan semakin kompleks dan perlu terintegrasi, dan dikelola secara cerdas di tingkat lokal dan di tingkat jaringan distribusi, agar dapat berkomunikasi dengan sistem manajemen bangunan, stasiun pengisian daya kendaraan listrik, jaringan microgrid, dan lainnya.
Dengan begitu, operator sistem distribusi dapat memprediksi, memantau dan mengambil aksi dalam memastikan ketersediaan dan kebutuhan terpenuhi dengan baik, sekaligus memastikan aspek sustainability-nya.
Dibutuhkan perencanaan strategis, dan holistik dengan berorientasi pada kebutuhan di masa depan agar pengembangan dan pengelolaan smart grid benar-benar dapat mendukung pengendalian perubahan iklim, dan memenuhi lonjakan kebutuhan listrik masa depan akibat beralihnya mayoritas sektor ke daya listrik.
Baca juga: Kesehatan Mental adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Schneider Electric percaya dibutuhkan kemitraan strategis memberdayakan mitra kelistrikan yang terdepan dan memiliki visi dan misi yang sama untuk membangun dunia kelistrikan yang baru. Mereka menyebutnya Partnership of The Future.
Sistem kelistrikan masa depan harus ditunjang dengan mitra teknologi yang berorientasi pada kesederhanaan (simplified), keterbukaan (open system), dan teknologi berbasis software (software-oriented technology).
"Tujuannya untuk memaksimalkan potensi sektor kelistrikan dalam mendukung kebutuhan masa depan baik dari sisi suplai maupun dampak lingkungan. Kami, sebagai mitra lama PT PLN Persero (PLN), Schneider Electric siap mendukung transformasi sistem distribusi listrik di Indonesia melalui keahlian, pengalaman dan solusi yang kami miliki," lanjut Roberto.
Roberto menegaskan pengalaman global pihaknya dalam mendukung transformasi digital dari berbagai perusahaan listrik memperlihatkan bagaimana kemitraan yang dibangun dapat menjadi pondasi dalam mencapai tujuan pembangunan sistem kelistrikan yang lebih andal, efisien dan sustainable.
Kemitraan terbaru Schneider Electric bersama PLN adalah digitalisasi panel listrik di 5 wilayah yang dikelola oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jakarta Jaya. Dengan pemanfaatan Smart RMU dari Schneider Electric memungkinkan tim teknis PLN untuk melakukan kontrol jarak jauh terhadap performa panel, efisiensi waktu pemeliharaan, meningkatkan akurasi pembacaan arus dan tegangan panel serta meningkatkan keamanan staf teknis terhadap potensi kecelakaan kerja.
"Di global, kami mendukung digitalisasi perusahaan-perusahaan listrik seperti ENEL, Republik Ekuador dan Tata Power. Contohnya, Enel, perusahaan listrik terbesar di Eropa, lebih dari 110.000 gardu induknya dilengkapi dengan solusi EcoStruxure Grid yang dapat melakukan isolasi kesalahan dengan cara yang sepenuhnya otomatis dan terdesentralisasi, mengurangi kehilangan energi listrik sekitar 144 GWh per tahun, setara dengan listrik yang dikonsumsi oleh sekitar 50.000 rumah tangga di Italia setiap tahunnya," tutur dia lagi.
"Digitalisasi jaringan kelistrikan dari hulu ke hilir membutuhkan kerjasama yang kolaboratif dan kami, Schneider Electric ingin mengajak seluruh pemangku kelistrikan di Indonesia – sistem integrator, panel builder, electrical & mechanical contractor, architect, engineering, design consultant dan lainnya – untuk bersama membangun ekosistem kemitraan yang terbuka untuk mendukung transformasi sektor kelistrikan di Indonesia lebih cepat," pungkas dia.
Di era digital dan modern saat ini, kebutuhan energi terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi.
Di tengah iklim tropis yang panas, pendingin udara (AC) menjadi kebutuhan penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman baik di rumah, kantor, maupun fasilitas umum.
Survei YLKI menunjukkan masih banyak masyarakat yang belum memahami makna label hemat energi pada produk AC.
Tim Semar, sudah melakukan serangkaian uji coba dua mobil yang akan diikutkan dalam di Mandala Krida.
Indonesia sangat potensial mewujudkan kemandirian energi. Sebab, Indonesia kaya akan SDA seperti minyak bumi dan panas bumi.
Perusahaan juga mendorong ekonomi sirkular dengan mengurangi limbah operasional hingga 28,2%.
AGENDA hilirisasi yang dijalankan pemerintah dinilai perlu diperbaiki secara menyeluruh dan dilakukan riset yang mendalam. Pasalnya, penghiliran komoditas Sumber Daya Alam (SDA)
ANOMALI hilirisasi dengan tingkat kesejahteraan di wilayah penghiliran terjadi mesti segera diteliti dan dipecahkan persoalannya. Pemerintah diminta untuk tidak membiarkan
DALAM menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks, peran generasi muda dalam upaya konservasi menjadi sangat krusial. Generasi muda tidak hanya sebagai pewaris bumi
Besarnya sumber dana Pilkada yang dibutuhkan membuat para kandidat kerap melakukan praktek ijon atau bekerja sama dengan para pelaku bisnis di sektor hutan dan tambang
DIREKTUR Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin, menyebut bahwa Indonesia sudah sangat siap untuk menjadi pesaing di industri kendaraan listrik
Perilaku kita dalam berbelanja turut berpengaruh pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan pekerja. Mari terapkan prinsip-prinsip belanja etis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved