Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks, peran generasi muda dalam upaya konservasi menjadi sangat krusial. Generasi muda tidak hanya sebagai pewaris bumi ini, tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang membawa harapan baru bagi masa depan konservasi.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Satyawan Pudyatmoko menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam upaya konservasi.
“Generasi muda adalah kunci dalam menjaga kelestarian alam. Mereka memiliki karakter kreatif, mudah beradaptasi dengan teknologi, dan lebih terbuka terhadap perubahan, sehingga mereka dapat menjadi influencer yang efektif dalam menggulirkan upaya-upaya konservasi di masyarakat,” kata Satyawan dalam acara Launching Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024 di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).
Baca juga : TN Berbak Sembilang Ikut Program Penguatan Fungsi Konservasi dan Ekosistem
Guna menjaring peran anak muda dalam upaya konservasi, Satyawan mengatakan bahwa peringatan HKAN 2024 mengangkat tema Aktualisasi Konservasi Alam pada Generasi Muda Indonesia dan tagline Youth for Sustainable Nature. Hal ini diharapkan dapat menarik generasi muda untuk terlibat lebih aktif dalam penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
“Ini menjadi bagian dari program penguatan peran generasi muda dalam pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan yang telah dilakukan KLHK melalui berbagai inisiatif seperti Green Leadership Indonesia dan Green Youth Movement,” ucap dia.
Satyawan menyatakan, berdasarkan Keputusan Presiden nomor 22 tahun 2009 tentang Hari Konservasi Alam Nasional menekankan bahwa konservasi alam merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang berkelanjutan. Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional juga dapat menjadi momentum untuk evaluasi dan menyusun rancangan ke depan terkait upaya-upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang dilakukan oleh semua pihak.
Baca juga : Menteri LHK: RUU KSDAHE Penting untuk Perkuat Konservasi di Indonesia
Lebih lanjut, dengan jumlah penduduk muda yang mencapai sekitar 154 juta jiwa atau 55% dari total penduduk Indonesia, generasi muda memiliki potensi besar untuk menentukan arah pembangunan dan budaya bangsa, termasuk dalam kegiatan konservasi sumber daya alam. Generasi Z dan generasi Y, dengan karakteristik kreatif dan cepat beradaptasi dengan teknologi, memiliki kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru dengan cepat dan menyebarluaskan pemahaman tentang pentingnya konservasi alam.
“Karakter generasi muda menjadi indikator kondisi budaya masyarakat Indonesia di masa depan. Pemahaman dan pengetahuan konservasi alam oleh generasi muda akan menentukan kelestarian sumber daya alam Indonesia saat ini dan di masa yang akan datang,” kata Satyawan.
Dalam konferensi tingkat tinggi PBB iklim (COP28) pada bulan November, lanjut dia, Menteri LHK pun menyatakan bahwa generasi muda perlu dibekali dengan pendidikan, pengetahuan, keterampilan, dan kepemimpinan untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup serta sumber daya alam Indonesia. Agenda sosialisasi Youth Indonesia FoLU Net Sink 2030 juga menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai agen perubahan dalam melaksanakan komitmen Indonesia berupa FoLU Net Sink 2030.
Baca juga : Lebih dari 600 Ribu Satwa Liar Lahir Sepanjang 2015 hingga 2024
“Generasi muda harus dapat menjaga dan mengamalkan tiga pilar penting dalam konservasi alam, yakni perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya,” pungkas Satyawan.
Dengan demikian, generasi muda diharapkan mampu menjadi motor penggerak utama dalam upaya konservasi yang berkelanjutan, memastikan bahwa sumber daya alam Indonesia tetap terjaga untuk generasi mendatang.
Pada kesempatan itu, Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi KLHK Sapto Aji Prabowo mengungkapkan, HKAN 2024 dilaksanakan dalam tiga rangkaian, yakni launching peringatan HKAN, road to puncak HKAN yang akan diselenggarakan di seluruh Indonesia pada 17 Juli sampai 28 Agustus 2024 dan peringatan puncak HKAN pada 29 Agustus 2024 yang akan dilaksanakan di Boyolali, Jawa Timur.
“Puncak Peringatan HKAN akan dihadiri oleh 1.000 peserta dari pemerintah pusat, daerah, akademisi, kelompok masyarakat dan generasi muda. Dengan berbagai agenda tersebut, diharapkan pesan-pesan konservasi dapat sampai ke masyarakat untuk bergerak bersama,” pungkas Sapto. (Ata/Z-7)
Nenek moyang harimau berasal dari Asia, bukan Afrika. Mereka berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan Asia, sehingga memiliki karakteristik yang sesuai dengan habitat tersebut.
Konservasi mangrove ini tidak hanya berfokus pada penanaman, tetapi juga pada pengembangan bibit mangrove yang berkualitas.
Penetapan kawasan konservasi yang sentralistik tersebut mengasingkan peran masyarakat lokal maupun masyarakat hukum adat.
Karst Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan kaya akan situs seni cadas yang terkenal sebagai lukisan gua tertua di dunia.
Berdasarkan kajian habitat yang dilakukan pada tahun 2016, maka Hutan Lindung Gunung Batu Mesangat cukup layak untuk dijadikan lokasi pelepasliaran orangutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved