Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DALAM peninggalan sejarah yang ada di museum maupun tempat-tempat bersejarah lain, pasti ada yang menggunakan aksara Jawa dalam penulisannya. Dalam penulisannya, ada tata cara dan aturan penulisan yang harus ditaati.
Dalam aksara jawa terdapat istilah simbol pasangan. Pasangan ialah simbol yang digunakan untuk mematikan atau menghilangkan huruf vokal dari aksara carakan atau dasar.
Setiap carakan atau kata dasar memiliki pasangan yang tidak sama. Dalam aksara jawa terdapat 20 suku kata (Ha, Na, Ca, Ra, Ka, Da, Ta, Sa, Wa, La, Pa, Dha, Ja, Ya, Nya, Ma, Ga, Ba, Tha, Nga). Karenanya, terdapat juga 20 jenis pasangan.
Simbol pasangan dalam susunan kalimat aksara jawa digunakan untuk menulis huruf mati yang berasal dari suku kata carakan atau dasar seperti H, N, C, R, K, D, T, S, L, P, Dh, J, Y, dan seterusnya. Selain itu, aksara tersebut dapat menghubungkan dua suku kata tertutup.
a. Ha: Aturan penulisan aksara tersebut diletakkan di belakang dan sejajar dengan aksara dasar yang dimatikan.
Contoh: Wis A
b. Na: Posisinya berada di bawah serta harus disambungkan dengan aksara carakan sebelumnya yang hendak dihilangkan huruf vokalnya.
Contoh: Ngocek N
c. Ca: Posisi simbol Ca berada tepat di bawah aksara carakan sebelumnya yang hendak dimatikan.
Contoh: Anak C
d. Ra: Posisinya berada di bawah aksara carakan yang akan dibuat menjadi konsonan.
Contoh: Mangan R
e. Ka: Posisinya diletakkan di bagian bawah aksara sebelumnya yang akan dimatikan dan disambungkan dengan kata selanjutnya.
Contoh: Anak K
f. Da: Aksara Da diletakkan di bagian bawah kata sebelumnya.
Contoh: Nonton D
g. Ta: Simbol Ta diletakkan di bagian bawah aksara carakan yang hendak dibuat konsonan.
Contoh: Sint
h. Sa: Posisi aksara ini berada di belakang atau sejajar dengan aksara carakan sebelumnya.
Contoh: Anak S
i. Wa: Posisi Wa berada tepat di bagian bawah aksara carakan yang hendak dibuat mati atau dihilangkan huruf vokalnya.
j. La: Simbol La diletakkan tepat di bawah aksara carakan sebelumnya yang hendak dihilangkan huruf vokal.
Contoh: Solo
k. Pa: Posisi Pa letaknya berada sejajar dan tepat di belakang aksara carakan.
Contoh: Cedhak P
l. Da: Posisi Da berada tepat di bagian bawah aksara carakan yang hendak dibuat mati dan akan disambungkan dengan kata berikutnya.
Contoh: Mundhu
m. Ja: Posisinya diletakkan tepat di bawah aksara dasar yang akan dimatikan.
Contoh: Mlinjo
n. Ya: Berada tepat di bawah aksara sebelumnya yang hendak dimatikan menjadi konsonan.
Contoh: anak Yatim
o. Nya: Posisinya berada di belakang sejajar serta harus disambungkan dengan aksara carakan sebelumnya.
Contoh: Wignya
p. Ma: Posisinya diletakkan tepat di bawah aksara dasar yang akan dimatikan.
Contoh: Manuk Ka
q. Ga: Posisi Ga berada tepat di bawah aksara carakan yang akan dibuat menjadi konsonan.
Contoh: Sikil Ga
r. Ba: Posisinya berada di bawah aksara carakan sebelumnya.
Contoh: Sikil Ba
s. Tha: Secara bentuk memang hampir mirip dengan Dha. Perbedaannya terdapat bulatan di bagian tengah. Dari segi aturan penulisan sama, yakni diletakkan di bawah aksara sebelumnya.
Contoh: Dodol Thi
t. Nga: Posisinya berada di bawah aksara carakan sebelumnya.
Contoh: Sinten Nga (OL-14)
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
Sang Kembang Bale adalah pertunjukan yang mengangkat kesenian Ronggeng Gunung dari Ciamis dan Pangandaran yang menawarkan nuansa spiritual bagi penontonnya.
Pementasan ini terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung, seni klasik dari Jawa Barat.
Beberapa event yang bisa jadi pertimbangan untuk dikunjungi yakni Festival Lembah Baliem hingga Dieng Culture Festival
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan nilai estetika produk, tetapi juga membantu seniman lokal untuk lebih dikenal.
Kegiatan Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 merupakan pengembangan dari kegiatan Belajar Bersama Maestro, yang sebelumnya hanya melibatkan pelaku budaya di bidang kesenian saja.
PANITIA Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah kunci
APLIKASI buatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, SiPEPEK, menuai kontroversi di kalangan masyarakat.
Berbicara dua bahasa setiap hari, terutama pada tahap awal dan pertengahan kehidupan mungkin memiliki efek jangka panjang pada kognisi dan saraf.
Mantan Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan bahasa Bali terancam punah.
Empat warisan budaya asal Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatra Selatan, resmi ditetapkan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Ekspresi Budaya Tradisional di Kemenkumham.
Untuk memperkaya tulisannya, ia mengumpulkan berbagai dokumen seperti manuskrip kuno berbahasa Belanda dan tulisan Barnes soal Edang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved