Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya memperkuat akurasi data dalam upaya percepatan penurunan stunting. Melalui Rumah DataKu, BKKBN meningkatkan akurasi data pengukuran stunting yang nantinya akan menjadi tolok ukur percepatan penurunan prevalensi stunting di Indonesia.
Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Munawar Asikin mengatakan upaya ini sejalan dengan Proyek Prioritas Nasional (Pro-PN) pemerintah yang terus memperkuat dan mengembangkan sistem, informasi, dan data.
“Tersedianya data terkait stunting yang terkini, valid dan terpercaya merupakan kebutuhan penting bagi pelaksanaan intervensi penanganan stunting di seluruh tingkatan wilayah,” ujar Munawar dalam keterangannya, Rabu (21/9).
Munawar mengatakan saat ini BKKBN telah mengembangkan Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga (Rumah DataKu) yang merupakan kelompok kegiatan masyarakat yang berfungsi sebagai pusat data dan informasi kependudukan di tingkat mikro, untuk memenuhi kebutuhan akan data dan informasi keluarga dalam pembangunan di Kampung KB pada khususnya serta desa dan kelurahan pada umumnya.
Data terkait stunting secara nasional saat ini diperoleh melalui tiga metode pengukuran, Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (ePPGBM) dilakukan Kementerian Kesehatan, serta Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) yang merupakan kerjasama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pusat Statistik (BPS) dan BKKBN.
Munawar mengungkapkan, terdapat perbedaan pendapat terkait data, variabel terkait stunting yang telah diperoleh tersebut. Beberapa menganggap SSGI lebih bagus karena diperoleh melalui tim yang telah dilatih pengukuran dan penimbangan balita. Kemudian yang menilai data ePPGBM lebih bagus karena diperoleh berdasar populasi sementara data SSGI hanya diperoleh berdasar sampel saja.
“Untuk itulah maka Bapak Ibu pengelola Rumah DataKu bisa menjembatani kesenjangan data antara SSGI dan ePPGBM. Rumah Dataku dapat menjadi pusat data dan informasi kependudukan by name by addres di wilayah tingkat desa, sehingga mampu menyediakan data basis bagi intervensi langsung penanganan stunting,’ jelas Munawar.
Saat ini BKKBN sedang berupaya mendapatkan data keluarga risiko stunting (KRS) dan kasus stunting melalui kegiatan validasi dan verifikasi KRS yang hasilnya nanti akan ditempatkan di rumah dataku sehingga akan mudah diakses setiap pihak untuk intervensi stunting di desa atau kelurahan.
Munawar Asikin berharap agar Rumah DataKu yang juga merupakan Proyek Prioritas Nasional (Pro-PN) tidak semata-mata menjadi tempat mengumpulkan dan mengolah data penduduk dalam skala mikro namun juga sebagai wahana koordinasi kelompok sasaran intervensi pembangunan desa, sekaligus pusat pembelajaran kader pendata di desa. (H-2)
Ratusan warga nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024
Meskipun dalam keadaan ekonomi yang tergolong miskin, masyarakat Indonesia merasa tetap bahagia.
PEMERINTAH Kabupaten Lamongan berhasil membawa pulang penghargaan IBangga (Indeks pembangunan keluarga) award 2024 dari penilaian kegiatan tahun 2023.
INDEKS Pembangunan Keluarga (iBangga) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut kebahagiaan keluarga Indonesia berada pada level tangguh dengan skor 71,86.
Berdasarkan data, sekarang telah memasuki bonus demografi, dan berbagai persiapan perlu dilakukan agar saat generasi penerus ini bisa menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), ketentraman memiliki skor 59,79 (berkembang), kemandirian 52,49 (berkembang), dan kebahagiaan 71,86 (tangguh).
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyelenggarakan program residensi dokter spesialis ini bekerja sama dengan Accreditation Council of Graduate Medical Education (ACGME).
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Ikatan Dokter Indonesia mengeluhkan target Satuan Kredit Profesi (SKP) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Ada sebanyak 25 portable X-Ray yang akan ditempatkan di 15 kabupaten/kota di 9 provinsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved