Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BERDASARKAN status kebakaran hutan negara anggota Asian Forest Cooperation Organization (AFoCO) dalam XV World Forestry Congress 2022, kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan meningkat hingga 14% pada 2030.
“Artinya, manajemen pencegahan kebakaran hutan masih harus ditingkatkan dan bergantung kepada kita mau dihentikan atau ditekan emisi karbonnya,” ujar Guru Besar Kehutanan IPB University Bambang Hero Sajarjo dalam keterangannya, Selasa (6/9).
Lebih lanjut, dia menekankan kebakaran menjadi ancaman global, karena dapat mempercepat dampak perubahan iklim. Secara signifikan, mempengaruhi siklus karbon dunia dan mempercepat kenaikan suhu Bumi.
Baca juga: Jutaan Emisi Karbon dari Kebakaran Hutan Perparah Krisis Iklim
Menurutnya, risiko dan pola kebakaran hutan dan lahan gambut berubah akibat perubahan iklim, peralihan lahan dan peningkatan populasi. Beberapa penemuan memprediksi bahwa fenomena ini akan lebih sering terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Salah satu aspek krusial adalah luasnya area gambut.
“Perubahan signifikan pada area yang terbakar juga akan terjadi pada lanskap yang saat ini mengalami kebakaran. Termasuk sabana tropis dan padang rumput tropis yang diprediksi akan berubah dengan meningkatnya kebakaran di beberapa daerah,” imbuh Bambang.
Dia menjelaskan bahwa karhutla juga akan meningkatkan emisi karbon dan mempengaruhi percepatan perubahan iklim. Serta, meningkatkan faktor risiko kebakaran hutan itu sendiri seperti kekeringan, peningkatan suhu bumi, hingga penurunan kelembaban.
“Penurunan risiko kebakaran ini dapat dilakukan dengan manajemen risiko. Di antaranya, pembatasan aktivitas yang dapat menyebabkan terpicunya kebakaran tidak sengaja, pengelolaan vegetasi dan debris vegetasi, berikut perencanaan penggunaan lahan yang lebih mengutamakan jangka panjang," paparnya.
Baca juga: Pengendalian Karhutla Kunci Menuju FOLU Net Sink 2030
Aspek lain yang tak kalah penting ialah mendorong pendekatan pengelolaan kebakaran hutan terintegrasi. Berikut, menguatkan kerja sama regional dan internasional dalam pengelolaan kebakaran hutan. Mengacu data Kementerian LHK, luas karhutla pada Januari-Juli 2022 tercatat 87.703 hektare, atau turun 19,1% dibandingkan periode sama pada 2021.
Direktur Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian LHK Basar Manullang menyebut untuk mengatasi karhutla, pihaknya telah mengambil langkah yang lebih masif untuk pencegahan, pemadaman dan penanganan pascakebakaran. Itu dengan memobilisasi sumber daya dan sarana dan prasarana, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
"Upaya konkret telah dilakukan dalam pencegahan karhutla. Seperti, sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan, pemantauan titik api, patroli rutin dan patroli terpadu," kata Basar.(OL-11)
LOCAL Conference of Youth Indonesia 2024 mengadakan pre-event dengan tema Youth Synergy in Local Conference of Youth Indonesia di Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
DEPARTEMEN Lingkungan Hidup BEM Universitas Indonesia 2024 menggelar kegiatan The 13th UI YEA yang dilaksanakan pada 21-30 Juni 2024, di Desa Ujungjaya, Ujung Kulon, Banten.
Pada 8 Juli 2024, kualitas udara Jakarta dikategorikan sedang dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) 98 dan konsentrasi PM2,5 29,8 mikrogram per meter kubik.
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved