Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEJUMLAH kelompok kreatif dan seniman Jakarta memural tembok di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (25/8). Diinisiasi oleh Jakarta Art Movement dan Papatong Artspace, mural bertemakan Gemah Ripah Loh Jenawi ditujukan untuk menggambarkan kondisi kesejahteraan, makmur, dan berkecukupan petani Indonesia.
“Mural-mural yang memvisualkan kondisi para petani, keluarga yang mengakses di seluruh Indonesia dan mengonsumsi pangan yang layak sesuai visi berbangsa kita” ujar Pamrihadi Wiraryo, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya yang membawahi Pasar Induk Beras Cipinang. Pamrihadi mengungkapkan karya mural ini menggambarkan cita-cita Food Station mejadi pilar ketahanan pangan dan produsen pangan pilihan utama masyarakat.
Pembuatan Mural Gemah Ripah Loh Jinawi ini diawali oleh mural provokatif pidato Bung Karno dan ulama lokal Haji Darip di flyover Klender pada 10 Agustus 2022 lalu. Mural di Cipinang ini menafsirkan ungkapan Bahasa Jawa yakni Gemah Ripah Loh Jinawi tata Tentrem Kerta Raharja yang artinya masyarakat dan lokasi dimana kondisinya sangat subur serta sangat makmur serta keadaan suatu wilayah yang tertib, tentram, serta sejahtera dan berkecukupan segala sesuatunya.
“Tembok-tembok yang dimural di pasar ini tak hanya lambang-lambang saja, namun bukti konkrit bagaimana masyarakat, seni dan konteksnya dengan beras berelasi dengan sangat erat,” ujar Selo Riemulyadi, salah satu seniman mural. Dalam hal ini seniman peduli tentang isu ketahanan pangan yang memiliki tiga mazhab utama: ketersediaan, aksesibilitas dan pola konsumsi yang semestinya beragam.
Para seniman membagi dua area utama di Pasar Induk Beras Cipinang yakni area luar tembok kompleks meceritakan tentang daerah Jakarta sebagai wujud mini Indonesia dengan menggambarkan visualisasi ikon-ikon Jakarta dengan cara ilustratif. Selanjutnya area tembok didalam kompleks Pasar seniman beraksi di tembok Gudang Beras yang biasa disebut Rice Plant.
Pada aksi ini seniman menggambar petani raksasa separuh badan, padi-padi, sawah-sawah pun gambaran sejumlah petani dengan figur-figur dekoratif yang mengingatkan akan pakaian adat lima daerah di Nusantara. Pesan mural-mural di pasar ini sangat jelas yaitu distribusi pangan selayaknya berlaku adil dan merata ke seluruh Republik Indonesia.
“Mural sejatinya tak hanya membawa pesan isu pangan, komplek pasar ini bisa menjadi semacam ruang terbuka masyarakat yang ramah, nyaman, dan tempat bercengkerama keluarga. Bisa diakses oleh siapa saja, menghibur dan menjadi ruang kreatif, terutama millennial yang ingin mengunggahnya di media sosial” kata pengelola Pasar Induk Beras Cipinang, Herry Awal Fajar.(H-1)
Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Pertanian menggelar aksi stabilitas pasokan harga pangan.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Diketahui, cuaca panas terjadi di Padang sejak dua pekan belakangan ini. Seluas 4.200 hektare lahan pertanian di Padang terancam kekeringan.
RAUT wajah rasa kekecewaan bercampur murung sulit disembunyikan oleh ribuan petani bawang merah di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas petani kelapa sawit di seluruh Indonesia.
Sejak awal berdirinya, Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) selalu menjadi tempat favorit bagi para seniman di Solo Raya untuk mengekspresikan karya mereka.
BAKAL Calon Wali Kota Medan dari Partai NasDem, Rico Waas memastikan akan memberikan ruang yang besar untuk seniman dan pegiat literasi jika menang dalam Pilkada 2024.
Firman juga meluncurkan single terbaru berjudul "Waktu" yang dirilis di channel YouTube barunya.
Seni tradisional Indonesia, sebagai benteng kebudayaan Nusantara, semakin tergerus di tengah arus perubahan zaman.
Salah satu seniman cilik yang karyanya berhasil terseleksi pada ArtJog 2024 ini adalah Louis Gilbert Yulianto, 11 tahun asal Yogyakarta.
Konser dimeriahkan oleh penampilan sejumlah musisi Tanah Air seperti Krisdayanti, Carlos Camelo, Los Morenitos dan Playset Band. Mereka membawakan berbagai lagu kenangan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved