Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENELITI Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali menemukan dua jenis baru begonia, yaitu Begonia Fairchildii dan Begonia Molucca. Penemuan ini menambah daftar penemuan spesies baru flora di Indonesia.
Peneliti di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Wisnu Handoyo Ardi, mengatakan kedua jenis baru tersebut merupakan endemik di Kepulauan Maluku. “Begonia fairchildii saat ini hanya ditemukan di Pulau Halmahera dan Kahatola. Sedangkan Begonia moluccana hanya di Halmahera saja,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (24/7).
Begonia fairchildii merupakan jenis yang unik pada kelompok begonia seksi Petermannia yang ada di wilayah Indonesia. “Karakter spesifik pembeda dari jenis ini dengan jenis lainnya lainnya terdapat pada perhiasan bunga betinanya yang berjumlah dua helai," jelas Wisnu.
Baca juga: Terjebak di Tambak, Penyu Lekang Berhasil Dievakuasi
"Lalu, adanya bintil-bintil pada bagian pertemuan antara pangkal daun dengan ujung tangkai daunnya. Sedangkan, Begonia molucca dapat dibedakan dari beberapa kombinasi karakter, seperti pada tangkai daunnya yang lebih panjang, dan tangkai buah (infructescence) yang lebih pendek," imbuhnya.
Spesimen kedua jenis ini dikoleksi pada 2011, yakni kegiatan eksplorasi kerjasama antara Kebun Raya Bogor dan Fairchild Tropical Botanic Garden (USA). Kegiatan eksplorasi tersebut sebagai salah satu bentuk napak tilas eksplorasi David Fairchild ke Maluku.
Nama Begonia fairchildii digunakan sebagai bentuk apresiasi kepada botanis Amerika yaitu David G Fairchild, sebagai kolektor spesimen tipe dan juga botanis yang melakukan ekspedisi botani di wilayah Maluku pada 1940-an. Sedangkan, nama Begonia moluccana sendiri diambil dari nama kepulauan di mana jenis ini ditemukan.
Baca juga: Ini Alasan Pengunjung ke Taman Nasional Komodo Diatur Ulang
Secara umum, begonia lebih banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena keunikan baik corak, serta bentuk daunnya. “Akan tetapi, beberapa jenis memiliki potensi obat yang cukup prospektif. Salah satu jenis endemik dari Sulawesi (Begonia medicinalis), dimanfaatkan penduduk lokal sebagai obat berbagai penyakit, termasuk kanker,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan di dunia ini terdapat 2070 spesies begonia. Sementara, di Indonesia diperkirakan sekitar kurang lebih 400 jenis. “Sampai saat ini, baru 70 begonia yang telah terkonservasi di Kebun Raya Bogor,” pungkas Wisnu.(OL-11)
Lebih dari 600 pelari dari berbagai wilayah ikut memadati Meikarya Run 2024. Fasilitas Central Park dirasa pas untuk berbagai event olahraga.
Nangka memiliki kemampuan besar untuk menyerap karbondioksida (CO2) hingga 126,51 kg/tahun.
Dalam menyediakan benih yang berkualitas, proses pemuliaan tanaman memegang peranan kunci.
Tak hanya itu, waduk Desa Ketanen, Kecamatan Panceng dan Waduk Sumengko di Desa Tebuwung, Kecamatan Dukun debit airnya pun juga sudah mengering.
KEPALA Staf Presiden (KSP) Moeldoko tampak kebingungan saat ditanya mengenai legalitas tanaman kratom, tanaman yang mengandung zat adiktif.
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas (ratas) mengenai tanaman kratom, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (20/6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved