Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
SEIRING bertambahnya usia dan perkembangan anak, terutama saat anak usia prasekolah yang berusia 3-5 tahun, berbagai persiapan mulai orang tua lakukan.
Salah satunya mempersiapkan anak untuk masuk sekolah, adapun hari pertama sekolah merupakan salah satu momen penting bagi orangtua dan anak.
Orang tua tidak hanya menyiapkan berbagai kebutuhan sekolah, tetapi juga harus memperhatikan faktor kesiapan fisik dan psikologis si Kecil, agar siap dan semangat dalam menjalankan sekolah tatap muka setelah dua tahun melewati pandemi.
Dalam menunjang kesiapan anak masuk sekolah, pemenuhan nutrisi seimbang sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua.
Karena, meskipun selalu menyiapkan makanan secara teratur, tidak jarang orang tua kurang memperhatikan kualitas dan berapa banyak nutrisi penting yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak di setiap tahapan usianya.
Terutama nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan kognitif anak, dimana perkembangan koginitif anak akan terus berkembang pesat hingga mencapai 90% sampai usia lima tahun.
Selain itu, anak pada usia ini juga akan menghadapi tantangan tambahan karena perlu mulai menyesuaikan diri dalam persiapan untuk beraktivitas di sekolah, terutama di masa masa adaptasi kebiasaan baru pasca pandemi.
Untuk itu, orang tua harus bisa lebih memberikan perhatian ekstra dalam mencukupi kebutuhan nutrisi penting harian yang diperlukannya.
Bukan hanya untuk menunjang aktivitas fisiknya, namun juga mempersiapkan dan memaksimalkan kemampuan kognitif yang dapat membantu mereka memulai belajar hal baru dan menyerap pelajaran dengan baik di sekolah.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK mengatakan, “Nutrisi yang tepat dan seimbang merupakan dasar kesiapan fisik anak untuk menerima stimulasi dan pendidikan di sekolah."
"Selain itu, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh anak juga sangat penting diperhatikan agar anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan optimal di sekolah," kata dr.Dian dalam keterangan pers, Jumat (15/7).
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 6-11 Tahun Digenjot di 30 Provinsi
"Untuk itu, peran orangtua sangat penting dalam memastikan bahwa anak telah mendapat asupan nutrisi tepat dan seimbang dalam pola makan sehari-hari," jelasnya.
"Jangan hanya melihat dari porsi makanan yang dikonsumsi anak, tapi juga harus memperhatikan kualitas asupan nutrisinya,” kata dr.Dian.
Selain memperhatikan menu makan dengan gizi seimbang, sebagai salah satu sumber makanan yang mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan untuk mendukung kesehatan serta tumbuh kembang anak,.
"Susu pertumbuhan bisa menjadi pilihan para bunda untuk melengkapi kebutuhan nutrisi si kecil untuk menujang berbagai aktivitasnya di sekolah," ucapnya.
"Sebab, asupan pada anak usia prasekolah yang tidak menyertakan susu sering kali tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Terutama terkait perkembangan kognitif anak,' kata dr.Dian.
Orang tua harus bisa memastikan si kecil mendapat energi yang cukup dari bahan makanan sumber yang kaya akan karbohidrat, protein dan lemak untuk mendukung aktivitas fisiknya di sekolah.
"Selain itu, mereka juga membutuhkan nutrisi seperti Omega 3 (DHA), Omega 6, Zat besi, dan Vitamin C yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan kognitifnya agar dapat mulai belajar dengan lebih baik dan menjaga daya tahan tubuhnya, agar tidak mudah terkena penyakit," papar dr.Dian.
Untuk itu, si Kecil tetap harus makan sebanyak 3 kali sehari dan 2-3 kali selingan/cemilan sehat dengan pola gizi seimbang dan bervariasi.
Namun, penting diingat oleh orang tua untuk lebih memperhatikan asupan sarapan pagi si Kecil,
"Karena sarapan pagi yang bergizi bermanfaat untuk energi saat belajar di sekolah, mendukung fungsi kognitif serta meningkatkan fokus dan konsentrasi serta menjaga mood mereka saat di sekolahi,” tambah dr. Dian.
Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi.,mengatakan, “Selain nutrisi yang seimbang, dalam mempersiapkan anak masuk sekolah, orang tua harus dapat membantu anak agar tidak canggung atau cemas saat melalui proses tersebut dengan memberikan persiapan dan motivasi kepada mereka."
"Orang tua bisa mengajarkan dan membiasakan anak di rumah melakukan protokol kesehatan yang dibutuhkan di sekolah," ucapnya.
"Selain itu, orang tua juga bisa meminimalisir rasa cemas mereka dengan langkah-langkah kecil seperti berkendara melewati sekolah, selalu sampaikan hal-hal positif tentang sekolah, dan berbelanja bersama untuk perlengkapan dan seragam sekolah," jelas Anna.
Di sinilah peran penting orangtua untuk bisa memahami kondisi psikologis dan emosional serta memotivasi anak.
Agar anak tetap semangat dan aman bersekolah, Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina memberikan beberapa tips persiapan pada hari pertama masuk sekolah berikut:
"Siapkan tas dan peralatan sekolah anak bersama-sama semalam sebelumnya. Jadi anak betul-betul siap mental bersekolah," katanya.
Senior Brand Manager SGM Eksplor 3Plus, Shiera Syabila Maulidya mengatakan “Kami memahami kekhawatiran orang tua, khususnya yang memiliki anak yang baru mau masuk sekolah untuk bisa mempersiapkan dan memberikan yang terbaik untuk kemajuan anaknya. Termasuk dalam hal pemenuhan nutrisi."
"Oleh karena itu, SGM Eksplor terus berkomitmen mendukung kemajuan anak Indonesia," katanya.
"Dengan mengembangkan inovasi produk susu bubuk pertumbuhan SGM Eksplor 3 Plus Pro-gress Maxx, dengan IronC, DHA, Minyak ikan, Omega 3&6, tinggi kalsium & vitamin D, bantu dukung nutrisi lengkap si Kecil untuk siap belajar,” papar Shiera
"Melalui berbagai inisiatif dan inovasi yang kami lakukan, diharapkan dapat mendampingi para Bunda di Indonesia dalam mendukung kelengkapan nutrisi bagi si Kecil, terutama bagi anak dengan usia prasekolah atau anak di atas 3 tahun,” tutup Shiera. (Nik/OL-09)
PP tersebut menyebutkan penentuan batas maksimal kandungan gula, garam, dan lemak mempertimbangkan kajian risiko serta standar internasional.
Pada dasarnya setiap daerah tidak memiliki masalah gizi yang sama. Mayoritas yang muncul adalah soal pola asuh.
Kolaborasi lintas sektor ini bertujuan untuk turut mendukung program penurunan angka stunting yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.
Penting bagi orangtua untuk berpikir terbuka dan objektif dalam menerima rekomendasi ahli kesehatan untuk mengikuti petunjuk pemulihan gizi yang disarankan.
Selain pemberian sumber protein hewani, kegiatan yang tidak kalah pentingnya ialah sesi edukasi bagi para kader dan orang tua mengenai pentingnya gizi, dan pola asuh untuk tumbuh kembanga anak.
Penurunan stunting pada 2023 di Indonesia masih rendah hanya 0,1% dari target 14%.
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik.
MENGETAHUI bayi Anda sudah kenyang merupakan salah satu kunci utama dalam memberikan perawatan terbaik bagi si kecil.
Ingin si kecil tumbuh tinggi? Pastikan ia mendapat asupan nutrisi yang lengkap, cukup tidur, dan aktif bergerak.
Menjaga kesehatan anak adalah hal penting yang harus selalu dilakukan para orangtua. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan, termasuk makanan dan alat makan.
Keseimbangan antara nutrisi dan stimulasi selama 1.000 hari pertama kehidupan anak, karena hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan otak.
Fenomena picky eater atau sikap anak memilih-milih makanan dapat memberikan sejumlah dampak buruk bagi tumbuh kembang mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved