Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
LIMA Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia harus dikelola secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan agar kegiatan pariwisata tidak berdampak buruk pada pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Diakui Wakil Menteri LHK Alue Dohong, saat ini memang pengelolaan lingkungan, khususnya sampah di destinasi pariwisata masih menjadi tantangan utama. Berdasarkan Survei Sapu Gunung yang dilakukan KLHK bersama komunitas pencinta alam pada 2016, diketahui terdapat sebanyak 453 ton sampah di 8 destinasi wisata alam taman nasional. Dari jumlah tersebut, 240 ton atau 53% persennya merupakan sampah plastik yang dipastikan dapat merusak ekosistem taman nasional.
"Sampah plastik memang menjadi tantangan utama dalam mengembangkan 5 destinasi wisata super prioritas," kata Alue dalam acara bertajuk Membangun Destinasi Paiwisata Super Pioritas, Melalui Pengelolaan Sampah Berwawasan Lingkungan, Selasa (1/3).
Namun demikian, Alue memastikan KLHK telah memberikan perhatian serius mengenai penyelesaian persoalan sampah di lima destinasi wisata super prioritas dengan berbagai pendekatan. Mulai dari memberikan bantuan kepada pemerintah daerah, memberikan sarana dan prasarana, pendampingan bimbingan teknis, membangun pilot project, kampanye, edukasi ke masyarakat dan meningkatkan kapasitas aparat dan pemda.
"KLHK terus memberikan perhatian dan dukungan serius untuk mewujudkan pengelolaan sampah yan terintegrasi dan berwawasan lingkungan di lima wilayah tersebut," beber Alue.
Baca juga: Aturan Plastik Sekali Pakai di Daerah Belum Diimplementasikan dengan Baik
Dalam hal ini, Alue menegaskan pengelolaan sampah di lima destinasi wisata prioritas bukan hanya tanggung jawab KLHK, melainkan semua pihak yang terlibat di dalamnya seperti pihak swasta, akademisi, hingga masyarakat.
"Yang menjadi kunci dari pengelolaan sampah di destinasi pariwisata adalah cegah, pilah dan olah sampah. Ini perlu diterapkan di destinasi pariwisata dan membutuhkan komitmen dan tanggung jawab semua pihak, terutama pengelola destinasi itu sendiri dan pemerintah daerah di lokasi itu," imbau Alue.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Toba Rajaipan O. Sinurat mengungkapkan pihaknya terus berupaya melakukan terobosan pengelolaan sampah, terlebih saat pemerintah menetapkan Toba sebagai kawasan destinasi pariwisata super prioritas.
"Kita telah melakukan sosialisasi. Kita libatkan lintas sektor mulai dari tokoh agama, pemuda, termasuk dari beberapa gereja. Kita buatkan surat imbauan agar bisa kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik," ucap Rajaipan.
Upaya lainnya yang dilakukan dengan mengadakan acara Kamis Bersih bagi ASN untuk memberikan contoh kepada masyarakt bagaimana melakukan pemilahan sampah yang baik.
"Kita juga melibatkan masyarakat. Kita tahu bagaimana permasalahan sampah di Toba jadi prioritas utama Untuk itu kita akan tetap bekerja sama dengan berbagai pihak," pungkas dia.(OL-5)
TPA Samosir dibangun di lahan seluas 10 Ha sudah mencapai 100 persen dengan pagu senilai Rp29 M lebih.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
WARGA Denpasar, Bali, mulai gencar menjalankan konsep Teba Modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba Modern dikenalkan pada masyarakat Denpasar oleh komunitas Malu Dong,
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Kerja kolaboratif ini akan dilakukan antara Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dengan Fakultas Ilmu Terapan Telkom University.
Dia melihat upaya warga mengelola sampah organik dan anorganik menjadi barang bermanfaat.
Tim Gakkum KLHK telah melakikan penyegalan pada lahan yang terbakar. Penyegelan dilakukan sebagai tanda dimulainya penyelidikan atas dugaan unsur kesengajaan dalam pembukaan lahan HPK
Festival LIKE pertama di 2023 lebih menekankan pada strategi FOLU Net Sink 2030 dan perhutanan sosial, maka tahun ini Festival LIKE 2 akan menekankan pada teknologi ramah iklim.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
LOCAL Conference of Youth Indonesia 2024 mengadakan pre-event dengan tema Youth Synergy in Local Conference of Youth Indonesia di Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Keberadaan mangrove krusial secara nilainya baik ekologi, sosial maupun ekonomi. Namun demikian tantangannya juga cukup besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved