Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyinergikan program pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim di program kampung iklim (Proklim) dan perhutanan sosial dalam Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong mengatakan peringatan hari sampah nasional memberikan arti penting untuk mengingatkan semua pihak bahwa persoalan sampah harus menjadi perhatian utama, dengan upaya-upaya penanganannya melibatkan seluruh komponen.
"Meliputi pemerintah, pemerintah daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan individu, sampah berada diantara kita semua dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada sumber dari segala tempat tertama rumah tangga, industri, pasar-pasar dan dari berbagai aktivitas manusia lainnya," kata Alue dalam sambutan virtual pada peringatan Hari Sampah Nasional 2022, Senin (21/2).
Dia menyebut sampah menjadi persoalan yang sangat serius dan multidimensi sehingga keterlibatan seluruh komponen masyarakat jadi penting dan resonansi kepedulian persoalan sampah secara terus menerus sangat diperlukan.
"Sampah juga menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya, bukan hanya karena secara estetika tetapi lebih penting lagi karena sampah merupakan salah satu sektor sumber emisi gas rumah kaca yang berbahaya bagi kerusakan atmosfer dan memberikan dampak buruk bagi kehidupan," sebutnya.
Baca juga: Anies: RDF Plant Bisa Jadi Solusi Pengelolaan Sampah Terpadu
Menurutnya, pemahaman tentang perubahan iklim telah menjadi perhatian bangsa-bangsa di dunia dan menjadi persoalan yang dianggap sangat serius, bahkan isu perubahan iklim menjadi trigger bersama negara di dunia untuk mengonsolidasi strategi pembangunan dengan konsep ramah lingkungan atau rendah emisi.
"Saat ini negara-negara di dunia dan juga Indonesia yang menyiapkan visi pembangunan net zero emission atau yang lebih dikenal dengan Long Term Strategy-Low Carbon Climate Resilience (LTS-LCCR) dalam upaya pemenuhan komitmen konferen si paris agreement," terangnya.
Indonesia juga memiliki tanggung jawab untuk menurunkan emisi gas rumah kaca yang tertuang didalam NDC atau Nationally Determined Contributions pada 2030 sebesar 29% atau 41% dengan dukungan teknologi dan investasi internasional.
"Indonesia memastikan sektor kehutanan pada tahun 2030 juga akan mencapai emisi gas rumah kaca yang rendah sampai kondisi net zero yang ditegaskan dalam program nasional," ujarnya.
Dia memastikan paralel dengan itu, penurunan emisi gas rumah kaca dan sektor persampahan juga sangat penting karena akan terkait dengan upaya menahan gas buang melalui sistem pengelolaan siklik/rantai, sehingga tidak ada material terbuang menjadi gas; juga dalam hal posisinya sebagai substitusi energi, energi alternatif dari sampah menjadi listrik; serta sampah organik menjadi pupuk; dan sampah sebagai bahan baku industri.
"Jelas bahwa upaya-upaya pengelolaan sampah yang dilakukan menjadi bagian penting dari upaya menurunkan emisi GRK," tuturnya.
Peringatan dan semangat HPSN sejak awal hingga saat ini, senantiasa berlangsung dalam tema-tema membangun kesadaran publik dalam upaya pengurangan dan pengelolaan sampah.
"Fakta yang sangat menggembirakan, partisipasi elemen masyarakat sangat luar biasa baik dan membanggakan. Kesadaran semua pihak telah menghasilkan cukup banyak kebaikan, inisiatif, kreativitas dan sangat-sangat positif dalam upaya pengelolaan sampah," ujarnya.
Kini, sudah saatnya platform HPSN dapat bergeser kepada aktualisasi produktivitas masyarakat, melalui upaya-upaya pencegahan dan pengendalian penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Selain itu juga, pengelolaan sampah diharapkan dapat mulai memberikan dampak positif terhadap upaya pengendalian perubahan iklim dalam rangka penyelamatan bumi.
Sampah merupakan salah satu sektor yang memberi kontribusi dalam peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Jumlah signifikan gas metan yang dihasilkan dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah mengambil peran besar dalam menciptakan efek gas rumah kaca.
Selain itu, masih adanya aktivitas pengelolaan sampah yang salah seperti pembakaran terbuka dan pembuangan sampah secara sembarangan/illegal, serta kurang maksimalnya pengolahan sampah seperti tidak adanya pemanfaatan gas metan di TPA dan daur ulang sampah kertas yang masih minim.(OL-5)
Tim Gakkum KLHK telah melakikan penyegalan pada lahan yang terbakar. Penyegelan dilakukan sebagai tanda dimulainya penyelidikan atas dugaan unsur kesengajaan dalam pembukaan lahan HPK
Festival LIKE pertama di 2023 lebih menekankan pada strategi FOLU Net Sink 2030 dan perhutanan sosial, maka tahun ini Festival LIKE 2 akan menekankan pada teknologi ramah iklim.
Masalah utama pada polusi di Jakarta ialah sektor transportasi. Dalam studi yang tengah dilakukan, memperbaiki emisi dari kendaraan berat seperti truk dan mengkonversi kendaraan bensin
LOCAL Conference of Youth Indonesia 2024 mengadakan pre-event dengan tema Youth Synergy in Local Conference of Youth Indonesia di Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementerian Keuangan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Keberadaan mangrove krusial secara nilainya baik ekologi, sosial maupun ekonomi. Namun demikian tantangannya juga cukup besar.
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
INDUSTRI menjadi salah satu sektor yang berkontribusi signifikan terhadap emisi karbon di Indonesia. Berdasarkan data di Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2024,
UI NZI akan menjadi pusat dari dua kluster riset UI, yakni Center for Excellence in Energy Transition dan Center for Excellence in Conservation and Green Economy.
Indonesia dan Norwegia memperkuat kerja sama dalam upaya konservasi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Lewat Program Iklim (ProKlim), Pama memfasilitasi masyarakat untuk meningkatkan ekonomi yang berbasis pada pelestarian lingkungan hidup.
Otomasi, sebagai inti dari teknologi operasional industri, dapat mengoptimalkan proses produksi dan menjadi kunci keberhasilan transformasi digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved