Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEMUA virus termasuk virus SARS-Cov-2 penyebab covid-19 akan terus bermutasi selam masih ada di tengah masyarakat. Ancaman varian baru pun tidak hanya datang dari luar, tetapi juga bisa terbentuk di wilayah Indonesia.
Menurut WHO beberapa perubahan dapat mempengaruhi sifat virus, seperti seberapa mudah penyebarannya, tingkat keparahan penyakit terkait, kinerja vaksin, obat terapeutik, alat diagnostik atau tindakan kesehatan dan juga sosial masyarkaat lainnya. Perkembangan berbagai varian seperti Delta, Lambda, Mu dan lainnya patut diwaspadai meski kurva penularan saat ini terus menurun.
Guru Besar Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyampaikan sifat virus memang terus berubah. Sebab,memiliki enzim atau semacam mesin fotocopy gennya disebut RNA polimerase.
"Dia mempunyai mesinnya sendiri, dan mesinnya itu eror pro. Jadi mudah sekali membuat kesalahan," ungkapnya dalam diskusi virtual dengan tema Wasapada Mutasi Virus dengan Protokol Kesehatan, Kamis (30/9).
Meski memiliki enzim yang membantu mempercepat proses pembentukan RNA, ternyata mesin fotocopy virus SARS-Cov-2 masih lebih stabil. Artinya tingkat mutasi atau perubahannya masih lebih rendah dibandingkan virus lain yang ada saat ini.
Baca juga : Vaksin Bantuan Pemerintah Italia Tiba di Tanah Air
"Dibandingkan dengan virus RNA lain HIV, influenza, justru virus corona ini lajunya lebih stabil dibangkan dengan virus RNA lain," tambah ahli virologi tersebut.
Dijelaskannya, dalam 2 tahun perkembangan SARS-Cov-2 sudah mengalami sejumlah mutasi. Jumlah asam amino yang berubah dalam protein spikenya itu hanya sekitar hanya sekitar 50-an bahkan kurang. Dibandingkan dengan 1.300 asam amino penyusun spike. "Ini presentasenya sangat rendah," tuturnya.
Berdasarkan beberap penelitian, saat ini mutasi virus Delta dari India mendominasi hampir 98% virus covid-19 di dunia. Sementara varian lain sangat rendah termasuk varian Mu dari Amerika Selatan dengan presentase di bawah 1%. Padahal varian Mu sudah ada atau ditemukan sebelum varian Delta.
Lebih lanjut, varian virus memang memungkinkan akan berdampak pada efektivitas vaksin. Akan tetapi, hingga saat ini perubahan tersebut masih sangat minim. Belum ditemukan dampak yang signifikan pada kecepatan penyebaran dan gejala kritis.
"Perupahannya minimun dan belum ada asosiasi antara perubahan ini dengan gejala kritis," ucap dokter Mahardika.
Untuk varian Delta perubahannya jelas menyebabkan mudah menular sampai sekarang 98% mendominasi. Tetapi gejala kritis akibat varian tersebut presetasenya sangat rendah. Sedangkan varian Mu hanya di bawa 1%, jauh lebih rendah dibandingkan Delta.
"Memang ada indikuasi pada abtibodi bandingnya. Di dalam virus ada banyak asam amino, kalau 1 atau 2 beubah yang lain masih stabil maka vaksin mestinya masih efektif. Perubahan itu belum menjadikan varian-varian tersebut menjadi resisten terhadap vaksin. Vaksin nampaknya masih efektif terhadap semua varian di di dunia saat ini," pungkasnya (OL-2)
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
‘’Saat ini varian R.1 masih tergolong varian under monitoring oleh WHO sehingga perlu ditindaklanjuti dengan monitoring lebih lanjut sebagai prinsip kehati-hatian,’’ ujar Wiku Adisasmito
"Disiplin protokol kesehatan, vaksinasi serta penerapan tracing, testing, dan treatment (3T) tetap menjadi solusi efektif untuk mencegah penularan covid-19 varian baru ini,"
TREN penularan wabah virus corona di Indonesia semakin landai dalam kurun waktu 1,5 bulan terakhir, tapi kekhawatiran masih membayangi upaya lanjutan pengendaliannya.
Guna mencegah penularan varian Mu, dalam waktu dekat, pemerintah mulai mengetatkan aturan karantina di bandara-bandara sebagai pintu masuk kedatangan warga dari luar negeri.
Meski belum terdeteksi, dia menegaskan bahwa pentingnya tindakan pengawasan. Sejumlah pintu masuk ke dalam negeri seperti bandara-bandara internasional perlu diperketat pengawasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved