Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa varian baru Covid-19, yakni varian Mu, belum terdeteksi di Indonesia. Kejelasan ada atau tidaknya varian baru itu masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
"Kita masih tunggu hasil pemeriksaan laboratorium whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan Universitas Airlangga. Jadi, sampai saat ini kita belum mendeteksi varian Mu," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi dalam konferensi pers virtual, Jumat (10/9).
Meski belum terdeteksi, dia menegaskan bahwa pentingnya tindakan pengawasan. Sejumlah pintu masuk ke dalam negeri seperti bandara-bandara internasional perlu diperketat pengawasannya.
Pemerintah mendorong satgas untuk kembali memperketat protokol kesehatan pemeriksaan karantina sesuai dengan Surat Edaran Satgas Nomor 18/2021. Langkah antisipatif tersebut merupakan upaya penting dalam memutus mata rantai penyebaran virus khususnya mutasi baru dari negara lain.
Baca juga: Indonesia Kembali Terima 358.700 Dosis Vaksin Astra Zeneca
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pemeriksaan cycle threshold (CT) value tidak bisa mendeteksi varian baru. Keberadaan varian itu hanya bisa dibuktikan lewat WGS, sehingga perlu dikaji lagi pemeriksaan tersebut. "Perubahan city value ini masih harus dikaji lebih lanjut," tambahnya.
Adapun, Kemenkes mencatat bahwa Indonesia sudah melakukan 5.835 WGS. Sebanyak 2.300 merupakan varian delta yang ditemukan di 33 provinsi. Sementara varian lain seperti alfa, beta, gama, kapa, dan lamda masih terus dipantau.(OL-4)
Guru Besar Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika menyampaikan sifat virus memang terus berubah. Sebab,memiliki enzim atau semacam mesin fotocopy gennya disebut RNA polimerase.
‘’Saat ini varian R.1 masih tergolong varian under monitoring oleh WHO sehingga perlu ditindaklanjuti dengan monitoring lebih lanjut sebagai prinsip kehati-hatian,’’ ujar Wiku Adisasmito
"Disiplin protokol kesehatan, vaksinasi serta penerapan tracing, testing, dan treatment (3T) tetap menjadi solusi efektif untuk mencegah penularan covid-19 varian baru ini,"
TREN penularan wabah virus corona di Indonesia semakin landai dalam kurun waktu 1,5 bulan terakhir, tapi kekhawatiran masih membayangi upaya lanjutan pengendaliannya.
Guna mencegah penularan varian Mu, dalam waktu dekat, pemerintah mulai mengetatkan aturan karantina di bandara-bandara sebagai pintu masuk kedatangan warga dari luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved