Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Pengamat pendidikan Darmaningtyas menyayangkan langkah pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bengkulu yang mengeluarkan muridnya karena terbukti menghina Palestina. Pasalnya, kata Darmaningtyas, hal tersebut membuktikan bahwa tenaga pengajar sudah tidak objektif lagi dalam menilai muridnya.
"Bagi saya sih aneh saja. Karena setiap saat murid menghina Israel, AS, Tiongkok, dan sejenisnya tapi tidak dapat sanksi apa-apa tapi giliran menghina Palestina kok dikenai sanksi. Ini karena cara berpikir para guru (kepala sekolah) sudah tidak objektif lagi, tapi ideologis, sesuai dengan aliran kelompoknya," kata Darmaningtyas saat dihubungi, Minggu (23/5).
Baca juga: Wapres: Pandemi Sulit Diatasi Apabila Hanya Andalkan Pemerintah
Memang, Darmaningtyas mengakui bahwa momentum penghinaan Palestina oleh murid tersebut tidak bisa dibenarkan. Pasalnya, saat ini seluruh dunia tengah berempati terhadap Palestina atas kekejaman yang dilakukan oleh Israel.
Namun demikian, dari segi substansi, murid tersebut sama dengan murid-murid lain yang menghina Israel, Tiongkok, dan sebagainya.
"Sehingga kalau penghina Palestina dikenai sanksi dikeluarkan dari sekolah, mestinya yang menghina Israel, AS, Tiongkok, dan sebagainya juga dikenai sanksi," ucapnya.
Kejadian tersebut seharusnya bisa menjadi pembelajaran di dunia pendidikan bahwa tenaga pengajar harus berpikir objektif dan mengenyampingkan subjektivitasnya di dalam sekolah.
"Dari kasus ini, saya justru merisaukan masa depan pendidikan Indonesia kalau guru-gurunya tidak berfikir objektif tapi subjektif," kata Darmaningtyas.
Selain itu, Darmaningtyas menilai salah satu tugas sekolah yakni membentuk karakter anak didik agar mereka memiliki rasa empati terhadap sesama. Agar tidak terjadi hal serupa di masa depan, ia menilai murid harus diajarkan agar memiliki empati terhadap sesamanya yang sedang menderita.
Baca juga: Pakar UGM: Pengendalian Covid-19 Nonobat Efektif Tekan Kasus Baru
"Tidak setuju dengan pilihan politiknya tidak apa, tapi saat orang lain menderita seperti misalnya anak-anak di Palestina menderita karena digembur oleh Israel, maka sikap kita adalah punya rasa empati terhadap mereka," kata Darmaningtyas.
"Kalau mereka sedang menderita tapi justru dihina, itu berarti si anak tidak memiliki rasa empati terhadap yang menderita. Itu bukan profil pelajar Pancasila," pungkasnya.
Seperti diketahui, siswa SMA di Bengkulu mendadak viral setelah mengunggah video di TikTok yang menghina Palestina, Selasa 18 Mei 2021. Sontak unggahan tersebut langsung ramai diperbincangkan di media sosial.
Remaja berinisial MS itu merekam video dengan menghujat Palestina di tengah konflik yang sedang terjadi dengan Israel. Dia bahkan melontarkan kata-kata kasar dalam video yang diunggahnya.
"Palestina babi, mari kita bantai. Canda bantai," kata MS dalam videonya. (H-3)
Catatan UNESCO 58 juta anak di seluruh dunia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Sebelum ambruk, kondisi bangunan ruang kelas di sekolah itu memang sudah rusak
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
Muhammadiyah belum membentuk perusahaan baru untuk mengelola usaha tambang yang akan diberikan pemerintah.
SEKOLAH Demokrasi dan INDEF School of Political Economy merupakan momen spesial karena menggabungkan lembaga pemikir, akademisi, dan forum jurnalis di Indonesia dan Belanda.
Kenaikan harga kopi merupakan sejarah baru dan termahal di Provinsi Bengkulu. Meskipun harga kopi naik, tetapi masyarakat menjadi takut pasalnya aksi pencurian kopi semakin beringas.
SEORANG bocah berusia 7 tahun berinisial AV di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, menjadi korban penculikan yang dilakukan oleh seorang pria yang tidak dikenal. Kejadian itu terekam cctv.
Peristiwa ini viral di media sosial setelah Galih Cahyo Atmojo membagikan video amatir yang merekam suasana pasca kejadian.
WARGA Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, digemparkan dengan peristiwa tewasnya ibu dan bayi dengan kondisi sangat mengenaskan. Korban ibu ditemukan bersimbah darah dalam kamar mandi.
BMKG mengungkapkan gempa 5,8 magnitudo dan 5,4 magnitude yang mengguncang Bengkulu disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gempa bumi dengan skala lebih dari 5 magnitudo mengguncang sejumlah daerah di Bengkulu dan sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved