Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BELUM lama India mengidentifikasi adanya varian virus corona baru dengan tiga mutasi atau triple mutations. Varian yang dikenal dengan B.1.618 ini merupakan hasil evolusi dari mutasi ganda yang sebelumnya dikenal dengan varian B.1.617.
Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM, dr. Gunadi, Sp.BA., Ph.D., menyebutkan mutasi COVID-19 akan terus berlangsung. Oleh sebab itu meminta masyarakat diminta untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes).
Begitupun usai menerima vaksin, masyarakat diminta untuk disiplin terhadap prokes sebab risiko infeksi masih dapat terjadi.
"Mutasi virus tidak akan pernah selesai. Sifat mutasi ini perlu diwaspadai, tetapi tidak perlu khawatir berlebihan dengan tetap menerapkan prokes,"
imbaunya, Selasa (27/4), lewat siaran pers.
Baca Juga: Covid-19 India Diperparah Kerumunan di Rumah Sakit
Dosen FK-KMK UGM ini menjelaskan varian corona baru dengan dua atau tiga mutasi dari India sampai saat ini belum terdeteksi di Indonesia menurut data GISAID, namun bisa saja kedepannya akan muncul di tanah air, karena sebelumnya varian Inggris B.1.1.7 juga sudah terdeteksi di Indonesia.
Faktor mobilitas yang tinggi dan rendahnya penerapan prokes di masyarakat memperbesar peluang transmisi virus corona varian baru ini.
"Supaya di tanah air tidak terjadi seperti di India maka perlu disiplin terhadap prokes. Meski sudah divaksin jangan lantas longgarkan prokes
karena masih bisa terinfeksi," terangnya.
Ia mengatakan saat ini belum ada studi atau penelitian terhadap tripel mutasi. Namun, yang perlu diwaspadai dari varian B.1.618 ini adalah mengandung tiga mutasi pada receptor binding domain (RBD) protein S yang berikatan langsung dengan sel inang manusia yaitu E484Q, L452R, dan V382L.
Mutasi E484Q terletak pada lokasi yang sama dengan mutasi E484K yang dideteksi pada varian Afrika Selatan dan Brazil. Sehingga, mutasi E484Q diduga mempunya sifat yang sama dengan E484K yaitu bisa menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Saat ini belum ada bukti penelitian yang menunjukkan bahwa varian B.1.617 maupun B.1.618 mempengaruhi kecepatan transmisi/penularan, keparahan
penyakit COVID-19 serta efektivitas vaksin,"paparnya. (OL-13)
Baca Juga: Terjadi Lonjakan, Turki Kunci Penuh Nasional Mulai Kamis
GP perdana di Buddh dihadiri oleh lebih dari 100 ribu penggemar untuk melihat sejarah baru di negara tersebut pada tahun lalu.
POLDA Metro Jaya menangkap seorang laki-laki warga negara India berinisial VVS atas dugaan penipuan berkedok investasi trading forex fiktif. Korban mengalami kerugian hingga Rp3,5 miliar.
BEBERAPA implikasi akan terjadi apabila pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD) dari hasil investigasi Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) diterapkan.
Justin Bieber dibayar sebesar US$10 juta (Rp162,6 miliar) untuk penampilan eksklusifnya itu.
PM India Narendra Modi ke Rusia, menunjukkan hubungan erat antara kedua negara meskipun ketergantungan Kremlin pada Tiongkok meningkat.
pencegahan terhadap penyelundupan itu terjadi, berawal dari kecurigaan petugas X-Ray yang melihat koper milik penumpang berinisial RM di bagasi pesawat Indigo Air
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved