Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SELAMA ini para pasien covid-19 kerap dijauhi oleh warga dan mendapat stigma negatif dari masyarakat. Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti hal ini terjadi karena covid-19 adalah penyakit baru yang belum diketahui dan dipahami oleh banyak orang. Di sisi lain stigma negatif dan sanksi sosial yang diberikan masyarakat muncul karena cukup banyak orang yang terpapar covid-19 tanpa bergejala. Padahal seharusnya tidak demikian, karena cukup perlakukan orang yang terpapar covid-19 seperti orang yang sakit lainnya yakni harus didukung dan diberi semangat agar lekas sembuh.
"Karena sifatnya pandemi, kita tidak pernah tahu kalau kita belum dites. Jadi bisa berisiko, apakah itu kita atau keluarga kita. Karena semua berisiko, kalau bukan kita yang terima, dan itu juga mungkin bisa keluarga kita yang kena, kok mau distigma? Yaitu. Poinnya kita ingin diperlakukan sebagaimana kita ingin diberlakukan. Tentu termasuk sakit covid juga," terang Widyastuti, Jumat (28/8).
Widyastuti menegaskan covid-19 bukan aib yang harus diberi sanksi sosial. Penyakit ini bukanlah timbul dari konsekuensi gaya hidup yang salah yang berlangsung sejak lama seperti beberapa penyakit.
baca juga: Empat Pejabat Teras Jabar Dapat Suntikan Uji Coba
"Ini bukan penyakit memalukan, bukan akibat gaya hidup yang salah. Ini bs menyerang siapa saja, meskipun protokolnya sudah kuat tapi saat kita interaksi dengan sekeliling kita yang tidak jaga jarak, bisa membuat saya jadi berisiko. Ini tidak perlu dikucilkan. Dalam kondisi pandemi apapun bisa kena karena lingkungan yang belum sadar terhadap protokol kesehatan," ungkapnya.
Ia pun mengajak agar masyarakat saling membantu mendukung pasien covid-19 agar timbul semangat untuk sembuh. Di sisi lain, masyarakat juga harus tetap menjaga protokol kesehatan.
"kita harus mulai mengendalikan dengan cara itu dan ini seperti penyakit infeksi yang bisa sembuh. Angka kesembuhan 70%. Artinya ayo kita bersama-sama untuk ikut memotivasi, memberikan rasa aman bahwa covid bisa sembuh," tegasnya. (OL-3)
Berdasarkan pedoman yang ada, covid-19 baru dianggap sebagai ancaman jika jumlah atlet yang tertular mencapai 5% dari total seluruh atlet dalam periode tujuh hari.
Sebanyak enam atlet dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu kurang dari satu minggu penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024.
Lima dari enam atlet di Olimpiade Paris 2024 yang dinyatakan positif covid-19 merupakan atlet polo air Australia, dan satu merupakan atlet renang Inggris.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Menurut WHO, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.
Kader diajak memahami dampak stigma yang menyebabkan ODGJ dan keluarganya merasa malu, mengalami diskriminasi, dan enggan berinteraksi dengan masyarakat.
Pendataan disabilitas dilakukan oleh berbagai kementerian dan lembaga, akan tetapi instrumen yang digunakan sering kali berbeda sehingga tak terjadi sinkronisasi data.
“Kondisi pandemi covid-19 yang berlangsung dari 2020-2022 juga telah membawa dampak perlambatan upaya eliminasi HIV dan AIDS. Padahal Indonesia menargetkan pada triple zero."
Sebagian besar masyarakat Indonesia masih mengalami stigma dalam berbagai bentuk, baik itu stigma terkait status ekonomi, berat badan dan penampilan, hingga stigma terkait kesehatan.
Ketua Program Studi Indonesia dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, M. Umar Muslim mengungkapkan minat siswa yang mendaftar jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia cukup tinggi.
Salah satu pandangan yang keliru adalah menganggap bahwa bidan kurang berkualifikasi dibandingkan dengan dokter, padahal bidan memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved