Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
RENCANA pemerintah untuk memproduksi secara massal kalung antivirus menjadi perbincangan hangat. Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif menampik kalung tersebut bisa menangani virus korona.
"Hoaks itu. Suka aneh-aneh Indonesia," kata Syahrizal kepada Media Indonesia, Jakarta, Sabtu (4/7).
Ia menyayangkan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mengungkapkan berdasarkan riset Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangan) yang menyebut kalung antivirus itu dapat membunuh virus korona.
Syahrizal menjelaskan sampai saat ini belum ada uji klinis soal kandungan Eucalyptus dalam kalung antivirus itu bisa menangani virus menular tersebut.
"Ini kan hasil uji in vitro, bukan hasil uji klinis. (Kandungan) posisinya ya herbal. Selalu saja klaim berlebihan. Sesuatu yang tidak benar bisa menimbulkan polemik, kasihan rakyat," jelas Syahrizal.
Baca juga: Covid-19 masih Tinggi, Sidoarjo kembali Terapkan Jam Malam
Ia meminta seharusnya pemerintah bisa mencegah persepsi yang salah soal kalung antivirus itu. Menurut Syahrizal 'obat' realistis saat ini ialah mengantisipasi penularan covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Yang jelas bermanfaat itu pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan, ndak perlu yang aneh-aneh," tukas Syahrizal.
Mengamini pernyataan Syahrizal, Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Pandu Riono juga membenarkan sampai saat ini kalung antivirus belum terbukti pengujianya untuk membunuh virus korona.
"Belum teruji dan terbukti. Semua produk obat-obatan harus melalui registrasi di BPOM. Dalam proses registrasi, harus dilihat semua hasil pengujian tersebut apakah valid? Bisa saja ditolak klaim khasiatnya," tegas Pandu.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo menyatakan para Peneliti Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian yang telah berhasil melakukan riset pada produk berbasis Eucalyptus untuk dapat digunakan sebagai tanaman herbal yang berpotensi menanggulangi penyebaran covid-19 oleh masyarakat. Apresiasi tersebut disampaikan pada kegiatan Launching Produk Berbasis Eucalyptus Sebagai Antivirus pada (8/5).
Pada hari ini, Yasin menegaskan pada Agustus mendatang kalung antivirus itu diproduksi massal.
"Ini antivirus dari hasil Balitbangan dari eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 ini hanya satu yang bisa menghentikan korona, hasil lab kita. Kita yakin bulan depan ini udah dicetak massal," ungkap Syahrul dikutip dari video konferensi persnya. (OL-4)
Berdasarkan pedoman yang ada, covid-19 baru dianggap sebagai ancaman jika jumlah atlet yang tertular mencapai 5% dari total seluruh atlet dalam periode tujuh hari.
Sebanyak enam atlet dinyatakan positif Covid-19 dalam waktu kurang dari satu minggu penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024.
Lima dari enam atlet di Olimpiade Paris 2024 yang dinyatakan positif covid-19 merupakan atlet polo air Australia, dan satu merupakan atlet renang Inggris.
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
Sejulah atlet yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024 terjangkit Covid-19. Terbaru, perenang Inggris Adam Peaty dinyatakan positif setelah lima atlet polo air Australia.
Menurut WHO, model kerja dari rumah dapat menciptakan kondisi berbahaya, yakni berdampak buruk bagi kesehatan karyawan.
Dalam dunia kesehatan dan pengobatan tradisional, madu dan kunyit telah lama dikenal sebagai bahan alami yang memiliki banyak manfaat.
Supplier bahan baku minuman untuk industri HoReCa (Hotel, Restoran, Café) Health Today, mengumumkan inovasi terbaru dalam lini produk minuman
Sebanyak 13 bazar UMKM untuk Indonesia diagendakan sepanjang 2024 ini. Hal tersebut sebagai wujud pengembangan UMKM herbal nusantara.
Orang tua perlu mengetahui kapan sebaiknya anak diberikan obat herbal atau obat konvensional.
Ada beberapa ramuan herbal yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan kadar gula darah. Berikut rinciannya.
DI Indonesia, jamu teguh menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia dan telah bertahan mengarungi zaman. Resep kebaikan jamu diyakini telah ada sejak abad ke-8 hingga bisa mendunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved