Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Masjid Amir Hamzah di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (3/7), sekaligus penanda satu tahun progres revitalisasi TIM.
Seperti apa sosok Amir Hamzah hingga namanya diabadikan sebagai nama masjid, terlebih di kawasan TIM yang memiliki histori penting bagi bangsa Indonesia?
Dilansir dari laman kemdikbud.go.id, Amir Hamzah adalah sastrawan Indonesia yang terkenal sebagai Raja Penyair Pujangga Baru. Lahir di Binjai, Langkat, Sumatra Utara, 28 Februari 1911, pemilik nama Tengku Amir Hamzah ini merupakan putra dari Tengku Muhammad Adil, pangeran. Ayahnya menjadi wakil sultan di Langkat Hulu, yang berkedudukan di Binjai dengan gelar Tengku Bendahara Paduka Raja. Sedangkan, ibunya bernama Tengku Mahjiwa.
Setelah tamat dari HIS Tanjungpura tahun 1924, Amir tercatat bersekolah MULO di Medan, sekolah AMS (Aglmeene Middelbare School) Jurusan Sastra Timur di Solo dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Hakim Tinggi Jakarta.
Amir Hamzah bekerja pertama kali sebagai guru di Perguruan Rakyat (bagian dari Taman Siswa) Jakarta. Di sinilah pertemuan pertamanya dengan Sultan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane, dan Sanusi Pane.
Amir Hamzah melibatkan diri dalam majalah Poedjangga Baroe. Dia juga menulis karya sastra di dalam majalah Timboel, Pandji Poestaka, Poedjangga Baroe, dan lain-lain.
Pada 1935 Amir Hamzah diminta oleh pulang kampung ke Langkat untuk menikah dengan Tengku Kamaliah, putri Sultan Langkat dan diberi gelar Tengku Pangeran Indra Putra.
Dalam suatu revolusi sosial di Langkat pada 7 Maret 1946, Sultan Langkat termasuk Amir Hamzah. Mereka tidak pernah muncul lagi sejak penangkapan itu. Diketahui kemudian bahwa Amir Hamzah tewas dipancung oleh algojo, pada 20 Maret 1946 pukul 20.00 WIB. Amir Hamzah merupakan salah seorang korban revolusi yang difitnah sebagai seorang yang bekerja sama dengan Belanda.
Warisan sastra
Diabadikannya nama Amir Hamzah sebagai nama masjid di kawasan TIM juga merupakan kado besar di Hari Sastra Indonesia yang diperingati setiap 3 Juli. Pasalnya, dalam dunia kesastraan Amir Hamzah adalah seorang sastrawan yang sangat penting. Dari tangannya telah lahir puisi-puisi yang indah dan menarik. Dia berhasil menciptakan puisi-puisi dengan rangkaian kata yang khas Melayu.
Bukunya yang sudah terbit adalah Nyanyi Sunyi (1937), Buah Rindu (1941), Sastra Melayu Lama dengan Tokoh-Tokohnya (1941), dan Esai dan Prosa (1982).
Terjemahan syair yang dihasilkan Amir Hamzah, antara lain Bhagawad Gita (dimuat dalam Poedjangga Baroe, 1933—1934), dan Setanggi Timur (terjemahan puisi Jepang, Arab, Inia, Persia, dll., 1939).
Berbagai karangan Amir Hamzah yang tersebar dihimpun oleh H.B. Jassin dalam Amir Hamzah Raja Penyair Pujangga Baru (1963). Sejumlah puisi Amir Hamzah terdapat dalam antologi Pujangga Baru: Prosa dan Puisi (1963, ed. H.B. Jassin).
Baca juga : Selamat Hari Sastra Indonesia!
Baca juga : Abdoel Moeis Gunakan Kata sebagai Senjata
Nilai kepahlawanan
Dilansir dari laman Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI), Presiden Republik Indonesia mengangkat Amir Hamzah sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres Nomor 106/TK/TH. 1975 pada 3 November 1975.
Kontribusinya pada bangsa ini antara lain, keaktifannya di Indonesia Muda (IM), salah satu organisasi pemuda yang berpartisipasi dalam Kongres Pemuda menghasilkan Sumpah Pemuda.
Di tangan Amir Hamzah, karya sastranya mempunyai keindahan yang tahan uji dan akan menjadi warisan yang sangat berharga untuk dipelajari dan ditelaah oleh angkatan sekarang dan akan datang.
Selain mahir menulis kisah tentang kehidupan istana, juga kehidupan rakyat jelata dan menggubah syair. Semua karangannya tidak satupun menggunakan bahasa asing. (H-2)
Dari sekian banyak bandara yang ada di Indonesia, sebagian besar di antara mereka menggunakan nama pahlawan nasional, termasuk dari para tokoh TNI AU, sebagai bentuk penghormatan.
Pada 29 Juli 1947, Angkatan Udara Indonesia mengalami duka mendalam. Tiga tokoh perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) tewas dalam sebuah serangan tragis.
Abdul Halim Perdanakusuma adalah salah satu pahlawan nasional yang dikenal sebagai perintis dalam pembentukan dan pengembangan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).
Berikut sejumlah klaim segelintir oknum Ba'alawy terkait pahlawan dan kemerdekaan Indonesia yang disampaikan Rhoma Irama. Anhar Gonggong membantah semua klaim itu. Berikut uraiannya.
Salah satu cara untuk memperingati hari Kartini, pejuang emansipasi wanita ini, adalah dengan menulis puisi yang menginspirasi tentang Kartini.
Raden Ajeng Kartini, seorang Pahlawan Nasional Indonesia, memperjuangkan hak pendidikan, kesetaraan gender, dan hak-hak perempuan di masa penjajahan Belanda.
sastrawan memiliki peranan penting dalam menularkan dan menggerakkan kesadaran masyarakat untuk bergerak bersama menciptakan perdamaian dan keadilan
BAGAIMANA Syahrazad menyembuhkan pria edan yang berkuasa? Hikayat Seribu Satu Malam memberitahu kita: melalui cerita.
Selain bisa menjadi mahasiswa UGM, Deni menapaki jejak sang idola, WS Rendra, lewat prestasi-prestasinya di bidang puisi.
Untuk membuat puisi yang baik, diperlukan rima yang baik. Karenanya, penting bagi penulis puisi untuk mengenal rima.
Puisi terus berkembang dan beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.
"Bisa disimpulkan kalau market peminat puisi dan sastra ini sebenarnya banyak, tetapi belum ada yang mengakomodir, belum ada rumahnya. Inisiatif saya membuat rumah itu, komunitas,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved