Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CAKUPAN jangkauan dan kualitas pelayanan imunisasi di Indonesia perlu ditingkatkan guna mencegah munculnya kasus-kasus atau kejadian luar biasa. Salah satu tantangan yang dihadapi ialah manajemen vaksin. Hal itu ditegaskan Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi pada Peringatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2019 di Kantor Kemenkes, Jakarta, kemarin.
Selain manajemen vaksin, imbuhnya, layanan imunisasi juga tak kalah penting untuk ditingkatkan gaungnya, terutama dalam menangkal isu negatif tentang vaksin. "Tantangan ini harus kita sikapi secara tepat dan sungguh-sungguh. Jajaran Kemenkes harus bekerja keras dan bekerja cerdas," sebut Oscar yang saat itu mewakili Menkes.
Baca Juga : Vaksin Dengue Disarankan untuk Anak-Anak
Dia mengingatkan jajaran kesehatan berada di garis depan, seperti puskesmas dan jaringannya yang mencakup puskesmas induk, pembantu, bidan desa, dan posyandu sangat menentukan suksesnya program imunisasi.
Program Dapat Dicegah dengan Imunisasi ( PD3I) seperti campak, distri, tetanus, polio, dan hepatitis tidak hanya dapat menimbulkan penyakit, tapi juga berdampak pada kematian dan kecacatan. Karena itu, program imunisasi harus dilaksanakan secara berkelanjutan.
Imunisasi dasar lengkap (IDL) diberikan pada usia 0-11 bulan, imunisasi lanjutan pada usia 12 bulan, lalu ada lagi pada kelas 1 SD, serta kelas 2 dan 5 SD. (Bay/H-3)
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
SAAT ini tak sedikit masyarakat yang masih merasa ragu untuk membawa anaknya mendapatkan vaksin polio. Salah satunya karena masih maraknya mitos-mitos seputar vaksin polio untuk anak.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.Â
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
Mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang masih melanda beberapa wilayah di Indonesia, Kementerian Kesehatan menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 provinsi.
Imunisasi polio aman untuk diberikan kepada anak berkebutuhan khusus, termasuk yang mengalami gangguan perilaku seperti autisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved