Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MANTAN artis cilik sekaligus founder Green Movement Indonesia Tasya Kamila mengatakan dirinya percaya setiap masyarakat, khususnya anak muda dapat mengatasi masalah dan tantangan lingkungan jika dilakukan bersama-sama.
"Menurutku, masing-masing dari kita sudah memiliki andil (menjaga lingkungan). Semuanya bisa kok untuk menanggulangi masalah dan tantangan lingkungan. Apalagi anak muda yang mana punya kapabilitas lebih untuk bisa beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru. Dan kita lebih terbuka untuk menerima perubahan," kata Tasya saat diskusi daring, dikutip Senin (7/3).
Menurut dia, upaya-upaya itu bisa dimulai dari hal-hal yang bisa lakukan di rumah, seperti memilah sampah.
Baca juga : Tasya Kamila Optimis Lagu Anak Indonesia Bisa Bersaing
Baca juga : Tasya Kamila Optimis Lagu Anak Indonesia Bisa Bersaing
Tasya percaya perubahan ke arah ramah lingkungan jika dilakukan secara konsisten akan membentuk kebiasaan dan bukan lagi menjadi beban.
Lebih lanjut Tasya mengatakan, tindakan sekecil apa pun akan sangat berdampak terhadap lingkungan. Misalnya, seperti kebiasaan meremehkan membuang sampah sembarangan. Kebiasaan tersebut pun tentu tidak hanya akan berdampak pada diri sendiri tetapi juga orang lain dan lingkungan.
Baca juga : Pemprov Kalsel Bagikan 18 Perahu untuk Atasi Sampah di Sungai Martapura
"Aku percaya apa yang kita lakukan sehari-hari, di tiap keputusan yang kita ambil, akan ada dampaknya bagi lingkungan di sekitar kita. Pokoknya apa pun yang kita lakukan untuk alam ini, lingkungan itu akan ada dampaknya nih buat kita," kata Tasya.
Baca juga : Pemprov Kalsel Bagikan 18 Perahu untuk Atasi Sampah di Sungai Martapura
"Misal sesimpel kadang suka mikir, "Aduh buang sampah sembarangan, udahlah satu doang apa sih ngaruhnya untuk hidup?". Tapi kalau tindakan ini dilakukan atau dipikirkan 1 juta orang maka sudah ada 1 juta sampah yang dibuang sembarangan," tambahnya.
Baca juga : Bersih-Bersih Kali Pulo Melalui Program BRI Jaga Sungai Jaga Kehidupan
Jika pemikiran itu terus terjadi di masyarakat, penimbunan sampah pun akan mengakibatkan dampak yang bermacam-macam termasuk pemanasan global dan perubahan iklim.
Meskipun sudah tertib membuang sampah pada tempatnya, jika sampah di rumah tidak dipilah dan diolah tentu tetap akan menjadi tumpukan sampah di empat pembuangan akhir (TPA) yang akhirnya akan menghasilkan gas metana.
Baca juga : Bersih-Bersih Kali Pulo Melalui Program BRI Jaga Sungai Jaga Kehidupan
Baca juga : Langkah Membummi Festival Wujudkan Kolaborasi Hadapi Tantangan Iklim
Oleh sebab itu, dia pun mengajak masyarakat agar bersama-sama menumbuhkan kebiasaan memilah dan mengolah sampah dengan baik dan benar.
"Walaupun kita sudah tertib buang sampah pada tempatnya, tapi kalau sampah itu nggak dikelola dari rumah kita sendiri, nanti kan akan diangkut ke TPA. Nah, sampah-sampah yang di TPA itu nggak semua bisa langsung diproses. Seringnya sampah itu menumpuk dan akan menghasilkan gas metana yang tentunya berkontribusi juga tentunya terhadap pemanasan global dan perubahan iklim," jelas Tasya.
"Jadikan pengelolaan sampah di rumah ini jadi kebiasaan sehari-hari. Bikin sistem olahan sampah yang bisa diikuti sama semua anggota keluarga di rumah. Ajak orang rumah untuk ikut berpartisipasi memilah dan mengolah sampah. Bagikan juga pengalaman itu di sosmed supaya banyak yang terinspirasi dan mau bergerak," tutupnya. (Ant/OL-1)
Baca juga : Pelajari dan Dukung Implementasi Teknologi BBJP, Kementerian Korea Selatan Kunjungi Kota Cilegon
TEPI jalan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tak terlepas dari persoalan sampah. Kondisi sampah ini terus jadi sorotan. Sebab warga masih saja membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Korea Utara baru saja meluncurkan sekitar 500 balon berisi kertas bekas dan plastik, termasuk beberapa yang jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Astra Runners merupakan inisiator dari gelaran Astra Half Marathon. Ini merupakan kali ke-11.
Dosen IPB University, Hirmas Fuady Putra menjelaskan ormas yang memutuskan menerima tawaran Izin Usaha Pertambangan (IUP) harus mengutamakan lingkungan dalam pengoperasian tambang.
Penanaman pohon sebagai bagian dari dukungan program sejuta pohon dilakukan Persatuan Perusahaan Realesat Indonesia (REI) di kawasan Rumah Sakit Bandar Negara Husana,
Ada tiga fungsi utama mangrove yakni, fungsi jasa, ekologi, dan fisik.
RIBUAN pohon di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) rusak diakibatkan pemasangan atribut seperti spanduk, banner, baliho serta iklan dengan cara dipaku ke batang pohon.
PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia, telah menunjukkan komitmen kuat terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved