Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LAPORAN Brand Footprint Indonesia 2024 menunjukkan bagaimana industri fast moving consumer goods (FMCG) di Indonesia tengah mengalami perubahan dinamis di tengah pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5 persen pada awal tahun ini. Laporan yang dirilis Kantar Indonesia itu menyoroti tantangan dan peluang besar yang dihadapi oleh pelaku industri FMCG.
Pertumbuhan ekonomi yang kuat berkontribusi pada lonjakan signifikan dalam belanja konsumen, yang melonjak hampir dua kali lipat dari pertumbuhan PDB.
Managing Director Kantar Indonesia Worldpanel Division Venu Madhav menjelaskan perubahan perilaku belanja masyarakat Indonesia memberikan tantangan baru bagi pelaku industri FMCG.
Baca juga : Ekonomi AS Diperkirakan tidak Stagflasi, ini Alasan Yellen
"Di tengah kondisi ekonomi yang pulih, pelaku industri FMCG harus beradaptasi dengan cepat untuk memenuhi preferensi konsumen yang semakin beragam," ungkapnya.
Laporan Brand Footprint Indonesia 2024 mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor utama FMCG, yaitu makanan, minuman, produk susu, perawatan rumah, dan perawatan tubuh.
Studi ini melibatkan 97% rumah tangga di berbagai kota besar dan kecil di seluruh Indonesia, dari total populasi rumah tangga sebanyak 70 juta.
Baca juga : Berdaya Tahan, Ekonomi Indonesia belum Bisa Disebut yang Terbaik
Hasil laporan menunjukkan produk FMCG tetap menjadi prioritas utama dalam perbelanjaan masyarakat dari semua kalangan ekonomi dan demografi.
Fakta menarik dari laporan tersebut adalah posisi teratas di daftar merek FMCG yang paling sering dipilih oleh konsumen.
Di edisi tahun ini, Indomie berhasil mempertahankan posisi sebagai merek FMCG yang paling banyak dipilih di Indonesia. Merek mi instan ini terus dominan dan menjadi favorit di banyak rumah tangga di seluruh nusantara.
Baca juga : Berdaya Tahan, Ekonomi Indonesia belum Bisa Disebut yang Terbaik
Posisi berikutnya di peringkat 2 hingga 8 juga diduduki merek-merek yang sama seperti tahun sebelumnya.
Daftar merek teratas tersebut adalah SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, Kapal Api, Indofood, dan Nabati.
Kesamaan di antara merek-merek ini adalah konsistensi mereka dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan kehadiran yang kuat di pasar.
Baca juga : Belanja Terus Meningkat, Masyarakat Kelompok Bawah Mulai Gunakan Tabungannya
Menurut laporan Brand Footprint, sepuluh merek teratas tersebut dibeli oleh lebih dari 60% masyarakat Indonesia, dengan frekuensi pembelian mencapai 14 kali atau lebih dalam setahun.
Hal itu menandakan dominasi yang kuat dari produk makanan dalam preferensi belanja konsumen di Tanah Air.
Senior Marketing dari Kantar Indonesia Worldpanel Division Corina Fajriyani menjelaskan studi ini menggunakan metode Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu merek dapat menjangkau konsumen.
"Tahun ini, pertumbuhan CRP mencapai 59%, menunjukkan potensi besar, terutama pada kuartal pertama yang didorong oleh momen penting seperti lebaran dan Ramadan. Pengeluaran konsumen meningkat selama musim tersebut, dan pemulihan ekonomi turut memberikan dorongan tambahan bagi pengeluaran FMCG," ujarnya.
Menariknya, di antara sepuluh merek teratas, tujuh di antaranya adalah produk makanan. Satu-satunya produk minuman di sepuluh teratas adalah kopi, yang dikonsumsi 65% rumah tangga Indonesia setidaknya 20 kali dalam setahun. Ini menunjukkan preferensi tinggi terhadap kopi dibandingkan produk minuman lainnya seperti teh atau sirup.
Lapiran itu menggambarkan bagaimana industri FMCG di Indonesia tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di tengah dinamika ekonomi yang berubah. Posisi merek-merek teratas yang konsisten menjadi bagian penting dari prioritas belanja masyarakat, menjadikan laporan ini sebagai sumber informasi berharga bagi pelaku industri dan pemangku kepentingan di pasar FMCG. (Z-1)
Chery diberi ruang untuk mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
Menciptakan keunggulan khas dan menjaga kualitas secara detail wajib dilakukan agar usaha fesyen premium dapat terus berkembang.
Penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya obat palsu dan obat kadaluarsa yang beredar tanpa izin agar tidak mengalami risiko gangguan kesehatan akibat mengkonsumsi obat palsu
Pelabelan BPA merupakan langkah nyata pemerintah dalam melindungi kesehatan konsumen dari risiko BPA yang memiliki efek negatif pada kesehatan publik.
Menurut NielsenIQ Indonesia, sepanjang tahun 2023, sebagian besar konsumen di Indonesia memilih untuk berbelanja melalui platform daring
Produk FMCG masih menjadi prioritas dalam perbelanjaan masyarakat Indonesia dari semua kalangan ekonomi dan demografi.
INCREMENTAL Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia dinilai masih perlu diperbaiki guna mendorong investasi yang lebih efisien di Tanah Air.
KETIMPANGAN Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia disoroti. Sebagai contoh, HDI Jakarta mencapai 82,46 dan Papua masih di angka 62,25.
Bank Dunia juga mengapresiasi program pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan oleh Indonesia.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
PRESEIDEN terpilih, Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya optimis Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di masa jabatannya yang akan datang.
Dengan durasi kerja tersisa tiga bulan, fokus pekerjaan Wameninves lebih kepada penyelesaian regulasi dan pelaksanaan kegiatan investasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved