Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta. Dalam rapat tersebut, Perseroan mengumumkan strategi dan program kerja yang akan menjadi fokus utama di tahun 2024.
Di tahun 2024, PT MMI akan memfokuskan bisnisnya pada sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG). Langkah ini sejalan dengan visi Perseroan untuk memperkuat posisi di pasar dan memperluas jangkauan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehari-hari.
“Saat ini MMI sudah masuk mulai ke market nasional maupun regional di Indonesia untuk memasarkan produk-produk fast moving dari MMI. Fokus utama kami saat ini adalah distribusi di daerah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Tahun depan MMI akan mulai masuk ke Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. MMI juga akan mulai menyisir dari golongan distributor 1, wholesaler, reseller, motoris hingga warung-warung kecil dengan produk kami dalam kemasan renceng,” jelas Mengky Mangarek, CEO PT Multi Medika Internasional Tbk.
Baca juga : Dukung Pengembangan dan Inovasi Cloud, Eranyacloud Lakukan IPO
Pada semester pertama 2024, Perseroan telah meluncurkan beberapa produk unggulan, yaitu Tisu Bambu dan Baby Diapers (Popok Bayi). Selain itu, Perseroan juga berencana untuk meluncurkan produk Air Alkali dengan pH Tinggi yang diharapkan dapat menarik minat konsumen yang peduli akan kesehatan.
“Dari investasi yang dikeluarkan oleh MMI, 10% dialokasikan untuk NPD (New Product Development) berupa lisensi, riset dan dan market survey untuk produk-produk yang akan dikeluarkan. Oleh karena itu, selain baby diapers dan tisu tahun depan MMI akan masuk ke industri kosmetik dan skincare,” jelas Mengky Mangarek.
Untuk mendukung penjualan produk-produk baru tersebut, perseroan telah memperluas saluran distribusi ke retail terbesar di Indonesia serta pasar tradisional, baby shop dan toko tradisional (general trade) ke seluruh Indonesia antara lain Jabodetabek, Bandung dan Batam.
Baca juga : Pemilik PT APMR Bantah Alihkan Saham Perusahaan
Langkah-langkah strategis yang telah diambil membuahkan hasil positif. Pada bulan Maret 2024, pendapatan Perseroan berhasil mencapai penjualan sebesar Rp16 miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan penjualan pada bulan Januari dan Februari 2024.
“Kami sangat optimis dengan arah baru yang kami ambil dalam bisnis FMCG ini. Dengan produk-produk inovatif dan ekspansi distribusi yang luas, kami yakin dapat terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham serta konsumen kami,” ujar Mengky Mangarek.
RUPS kali ini juga menekankan komitmen perseroan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang dinamis, serta berupaya memberikan produk yang berkualitas tinggi dan layanan terbaik bagi konsumen di seluruh Indonesia. (H-2)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
PERUSAHAAN pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.
Dalam menunjang kebutuhan pasar, Cipta Kridatama (CK) selaku anak usaha ABMM, sukses menjadi kontraktor tambang terbesar ke-4 pada 2023 silam.
Dividen sebesar Rp21 triliun tersebut termasuk dengan dividen interim yang sebesar Rp3,97 triliun atau Rp98 per saham.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved