Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRODUSEN kimia dasar dan kimia khusus PT Lautan Luas Tbk (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 senilai Rp52,14 miliar atau setara Rp35 per saham kepada investor. Sebagai informasi Lautan Luas sendiri selalu membagikan dividen setiap tahunnya.
Investor Relation PT Lautan Luas Tbk Eurike Hadijaya mengungkapkan pelaksanaan pembayaran dividen tunai adalah pada 13 Juni 2024.
“Pembagian dividen kami yang konsisten menggaris bawahi komitmen kami untuk memberikan nilai dan manfaat jangka panjang yang stabil kepada pemegang saham kami. Kami berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah yang maksimal bagi pemegang saham dengan fokus strategi pada pertumbuhan bisnis yang profitable (profitable growth) dan berkelanjutan," kata Eurike, melalui keterangannya, Sabtu (1/6).
Baca juga : BSI Tebar Dividen Rp18,54 per Lembar Saham
PT Lautan Luas tbk (LTLS) mencatatkan pendapatan Rp7,32 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut turun 7,14% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp7,88 triliun. Pendapatan LTLS ini dikontribusi dari pendapatan 3 pilar bisnis Lautan Luas, distribusi sebesar Rp3,49 triliun, manufaktur Rp3,32 triliun, dan pendapatan service dan jasa sebesar Rp504,98 miliar. Demikian juga dengan laba bersih LTLS yang menurun 49,86% menjadi Rp160,94 miliar pada 2023, dari sebelumnya Rp321,01 miliar di tahun 2022.
PT Lautan Luas Tbk (LTLS) membukukan laba bersih sebesar Rp87,53 miliar pada kuartal pertama (Q1) 2024. Perolehan laba bersih tersebut naik 72,5% secara year-on-year (yoy) atau dari kuartal yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp50,74 miliar.
Pertumbuhan laba bersih LTLS pada Q1 2024 sejalan dengan kinerja pendapatan yang mencapai Rp1,92 triliun. Pendapatan di periode ini naik 3,5% yoy dari Rp1,85 triliun. Di samping itu, perseroan juga membukukan pendapatan operasi lain dan penghasilan keuangan yang lebih tinggi, masing-masing sebesar Rp80,86 miliar dan Rp701 juta.
"Rekam jejak operasional kami patut mendapat perhatian, dan kami mampu untuk terus memperoleh efisiensi. Kami juga melakukan evaluasi peluang pertumbuhan baru dan optimis dengan masa depan Lautan Luas,” jelas Eurike. (Z-6)
Profesionalisme adalah kunci utama dalam mengembangkan BUMN agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 47,04 poin.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/7) sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 0,72 poin.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (26/7) sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor energi.
Perusahaan logistik itu mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 44,6% yoy menjadi Rp16,3 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
Kenaikan pendapatan yang signifikan anggota holding BUMN asuransi dan penjaminan atau Indonesia Financial Group (IFG) ini juga dialami pada lini usaha marine hull.
DIREKTUR Kebijakan Publik CELIOS Media Wahyudi Askar mengatakan terjadinya pungutan liar (pungli) karena kesenjangan ekonomi. Pendapatan pariwisata tidak sampai ke masyarakat lokal
Student Company dan PJI COY tahun ini menitikberatkan pada keseimbangan antara profitabilitas, keberlanjutan, dan optimasi teknologi pada bisnis.
Menambah utang dengan kondisi penerimaan negara yang tidak berkelanjutan tentu sangat beresiko.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved