Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH melalui Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mengambil langkah proaktif mengatasi perubahan iklim. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, beberapa waktu lalu, telah melakukan Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur. Inisiatif ini menandai komitmen pemerintah demi meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Meneruskan hal tersebut, Direktur Jenderal perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah melaksanakan kegiatan pompanisasi, olah tanah dan tanam padi sebagai upaya khusus Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk peningkatan produksi padi nasional, di Nganjuk Jawa Timur, Rabu (24/04).
"Pompanisasi ini merupakan solusi cepat dan tepat dalam menangani El Nino yang memiliki dampak signifikan bagi sektor pertanian. Pompanisasi akan memberi dampak positif dalam memenuhi target produksi untuk kebutuhan pangan nasional. Seperti di Desa Kedungglugu, Kecamatan Gondang ini ada aliran sungai Wedas yang dapat Mengairi 12.000 ha, sebelumnya taman satu kali, ke depan harus dua sampe tiga kali," ujar Andi Nur.
Baca juga : Petani CSA Jember Capai Produksi 9,2 Ton Per Hektare Gabah Kering Panen
Sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, Provinsi Jawa Timur memiliki kurang lebih 380.000 hektar tadah hujan.
"Kami optimis jika sistem pompanisasi mampu memaksimalkan penanaman di lahan ini, saya hadir disini untuk memonitoring percepatan tanaman melalui pompanisasi, serta memonitoring bantuan pompa sesuai peruntukannya dan spesifikasinya" ujarnya.
Lebih lanjut, Andi Nur mengatakan, pemenuhan kebutuhan air di bidang pertanian sangat menentukan keberhasilan usaha tani, khususnya untuk tanaman padi. Kegiatan pompanisasi dan perpipaan dari Kementerian Pertanian yang bekerja sama dengan TNI yang dalam hal ini kodim 0810 nganjuk, tentunya akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendukung program ketahanan pangan khususnya pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani dan penanggulangan kemiskinan.
Baca juga : Kementan Dorong Pompanisasi di Pemalang untuk Tingkatkan Produksi Padi
"Semoga petani di Desa Kedungglugu Kecamatan Gondang l Kabupaten Nganjuk dapat terus aktif dalam meningkatkan indeks pertanaman yang pada akhirnya nanti dapat meningkatkan produksi padi dan berkontribusi secara nasional," ujarnya.
Pj. Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna, menyambut baik dan siap mendukung penuh program Menteri Pertanian, dirinya siap mengawal usulan bantuan dari petani agar tepat sesuai kebutuhan.
"Saya bersama stakeholder di Kabupaten Nganjuk akan menerima peluang untuk kita jadikan solusi bagi petani padi di wilayah aliran sungai wedas, agar tadinya pertanaman satu kali, besok kita bisa tiga kali tanam dan tiga kali panen," tutur Handoko.
Kepala Desa Kedungglugu Kecamatan Gondang l Kabupaten Nganjuk, Sartono menyampaikan para petani melakukan tanam dua kali namun hanya panen satu kali. Hal tersebut terjadi lantaran pertengahan masa tanam tidak ada air.
“Jadi yang kedua itu panen Alhamdulillah, ndak panen pun kita syukurin. Kami biasa menyebutnya bonek,” ungkapnya. (Z-8)
Puluhan hektare sawah di Purwakarta terancam gagal panen setelah pasokan air mengering.
Kementan terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengeklaim program pompanisasi yang saat ini digencarkan Kementerian Pertanian berhasil meningkatkan produksi padi.
Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional IX akan kembali diadakan, menjadi ajang bergengsi untuk mengeksplorasi dan memamerkan berbagai varietas tanaman pangan unggulan.
Program penanaman padi apung yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di beberapa kabupaten dalam dua tahun terakhir mengalami kegagalan.
GELAGAT pemerintah yang menjadikan perubahan iklim sebagai alasan gagalnya swasembada pangan tak dapat dibenarkan. Semestinya itu memacu upaya pengambil kebijakan berbuat lebih.
Petani di daerah tersebut berharap ada perhatian dan solusi dari pemerintah untuk mengatasi kekurangan air untuk lahan persawahan agar panen tetap berkelanjutan.
Akibatnya bencana alam kekeringan lahan sawah yang sebelumnya melanda sekitar 100 ha (hektare) di Kabupaten Pidie, kini terus meluas ke Kabupaten Aceh Besar. Itu karena sejak dua bulan terakhir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara mencatat sekitar 400 hektare lahan sawah milik warga di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, terendam banjir.
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan pemberian bantuan 300 unit pompa untuk pengairan sawah
Sekitar 100 hektare (ha) sawah di Pidie, Aceh, kini mengalami kekeringan. Lahan seluas itu tersebar di Kecamatan Indrajaya, Sakti, Mila dan Kecamatan Delima.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved