Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DUNIA usaha memilih untuk legawa perihal keputusan Bank Indonesia menaikan BI Rate menjadi 6,25%. Sebab, kebijakan suku bunga acuan yang tinggi bakal menambah beban dunia usaha dan berpotensi mempersempit penciptaan lapangan kerja.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani dalam menanggapi keputusan BI menaikan BI Rate. Kendati memberatkan, keputusan bank sentral dipahami sebagai upaya bank sentral menahan dampak ketidakpastian ekonomi dunia ke dalam negeri.
"Kami melihat kenaikan suku bunga ini sebagai kebijakan yang diambil sebagai upaya pemerintah untuk menciptakan stabilitas nilai tukar secara lebih cepat, khususnya karena pelemahan nilai tukar yang terjadi dua minggu terakhir semakin mengkhawatirkan. Jadi kami berupaya mendukung kebijakan ini," ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (24/4).
Baca juga : Potensi Penundaan Penurunan Suku Bunga The Fed, Tingkat BI Rate Diperkirakan Ditahan
Dunia usaha berharap setelah penaikan BI Rate nilai tukar rupiah bisa menjadi lebih stabil atau menguat dalam waktu dekat. Pebisnis juga berharap pemerintah dapat menjaga keterjangkauan terhadap pembiayaan biaya (affordability of financing cost).
Hal itu menurut Shinta dapat dilakukan dengan menjaga daya saing dan keterjangakuan suku bunga pinjaman usaha riil di dalam negeri. Pengambil kebijakan juga diminta untuk mendorong kelancaran arus pendanaan usaha kepada sektor riil, khususnya yang terkena dampak negatif signifikan dari kondisi geopolitik dan pelemahan nilai tukar saat ini.
"Itu agar industri-industri tersebut tetap dapat memiliki kinerja yang baik dan tidak semakin memburuk," kata Shinta.
Baca juga : Kenapa BI Memilih Tetapkan Suku Bunga Acuan Stabil? Ternyata Ini Alasannya
Dia turut menekankan agar kebijakan menaikan suku bunga acuan sebagai instrumen paling akhir yang diambil. Sebab saat ini suku bunga pinjaman riil di Tanah Air dinilai tidak bersaing dan kompetitif jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan.
Belum lagi, lanjut Shinta, Indonesia masih memiliki target pertumbuhan ekonomi di angka 5,2% pada tahun ini. Target itu dinilai sukar dicapai jika suku bunga acuan terlampau tinggi, sementara kondisi geopolitik turut menekan potensi investasi dan perluasan usaha.
"Jadi sedapat mungkin beban-beban penciptaan perluasan kinerja usaha, investasi, dan ekspor pada pelaku usaha dalam negeri harus ditingkatkan efisiensinya, bukan ditambah," pungkas dia. (Mir/Z-7)
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengapresiasi langkah BI dalam mempertahankan suku bunga tersebut.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan alasan mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada level 6,25%.
EKONOM senior Ryan Kiryanto berpendapat sepanjang tidak ada penaikan suku bunga acuan atau BI rate akan memudahkan pengusaha mengakses kredit.
ANALIS kebijakan ekonomi Apindo Ajib Hamdani berpendapat dengan suku bunga acuan atau BI Rate yang kembali ditahan pada posisi 6,25% pada Juli 2024 dapat menjaga daya beli masyarakat.
Kurs rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (17/7) ditutup menguat sejalan dengan keputusan BI untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25%.
EKONOM mendorong Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) 6,25% di bulan Juli ini.
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan penghargaan khusus dalam Best Insurance Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Investortrust
Agunan adalah aset atau barang berharga yang dijadikan jaminan saat melakukan pinjaman uang melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
Penurunan suku bunga bisa mulai September dan Desember atau November.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved