Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
CITIBANK, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun atau naik 82% dibandingkan 2022. Ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih di lini bisnis institutional banking dan pendapatan nonoperasional lain.
Peningkatan laba bersih ini memberikan kontribusi pada peningkatan return on asset (ROA) menjadi 3,27% dari 2,27% pada 2022 dan peningkatan return on equity (ROE) menjadi 14,14% dari 9,01%. Rasio liquidity coverage (LCR) dan rasio net stable funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 267% dan 126% atau melebihi ketentuan minimum.
Citi Indonesia memiliki modal yang kuat dengan rasio kewajiban penyediaan modal (KPMM) sebesar 37,85% alias naik 27,51% dibandingkan 2022. CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan 2023 menjadi tahun yang bersejarah yang transformatif bagi perusahaan.
Baca juga : Monitor Keuangan Perusahaan dengan Mudah Lewat QLola by BRI
Penjualan bisnis consumer banking Citi di Indonesia, yang merupakan bagian dari upaya pembaruan strategi Citigroup, memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus menjadi mitra perbankan terkemuka bagi lembaga-lembaga dengan kebutuhan lintas negara. "Komitmen kami untuk menjalankan manajemen keuangan yang strategis, efisiensi operasional, dan solusi yang berfokus pada nasabah, telah membantu kami untuk terus memberikan kinerja yang baik di tahun 2023," kata Batara, Selasa (2/4).
Indonesia tetap menjadi pasar yang penting bagi Citi. Ke depan, perusahaan akan terus memanfaatkan jaringan global yang luas untuk mendukung perkembangan sektor keuangan.
Pascapenjualan bisnis consumer banking di Indonesia, Citi terus berkomitmen melalui bisnis perbankan institusional yang meliputi lini bisnis perbankan korporat, perbankan komersial, markets, treasury and trade solutions, dan layanan sekuritas. Di lini bisnis perbankan korporat, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik.
Baca juga : Monitor Keuangan Perusahaan dengan Mudah Lewat QLola by BRI
Sepanjang 2023, bisnis institutional banking mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 15%, terutama dikontribusi oleh pertumbuhan sektor perantara keuangan. Tahun lalu, Citi Indonesia terlibat dalam beberapa transaksi penting, seperti penerbitan obligasi hijau (green bond) perdana untuk PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) senilai US$400 juta di Mei 2023, bertindak sebagai Arranger dalam penyediaan kredit hijau perdana senilai US$750 juta untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada April 2023, dan penambahan pemberian fasilitas pembiayaan sosial bersama senilai Rp650 miliar (US$41,3 juta) kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Lini bisnis Global Subsidiaries Group juga terus mencatatkan pertumbuhan pendapatan double digit sepanjang 2023 di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk koridor Asia-ke-Asia dari klien Asia yang berinvestasi di Indonesia.
Pada Mei 2023, Citi Indonesia menandatangani kesepakatan Program Pembiayaan Distribusi senilai Rp465 miliar dengan perusahaan pertanian multinasional, PT Syngenta Indonesia. Pada Oktober 2023, Citi Indonesia dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia melakukan penandatanganan kesepakatan Pembiayaan Rantai Pasok Berkelanjutan untuk mendukung agenda berkelanjutan kedua perusahaan.
Baca juga : Rekam Keuangan Bisnis Lebih Praktis dengan Cash Management QLola by BRI
Lini bisnis commercial bank membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 25% secara year-onyear. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari klien-klien multinasional dan solusi manajemen kas. Pertumbuhan ini menjadi bukti kerangka bisnis yang kuat yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Dari lini bisnis Markets, Citi Indonesia melanjutkan kemitraan strategis dengan Bibit.id, aplikasi investasi digital terkemuka di Indonesia, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di pasar modal.
Melalui kemitraan ini, kedua pihak menunjukkan komitmennya dalam upaya percepatan agenda inklusi keuangan Pemerintah Indonesia, dengan menyediakan produk investasi berkualitas kepada seluruh investor ritel dan institusi. (Z-2)
Pos Indonesia tidak hanya bertransformasi di bidang operasional dan bisnis perusahaan, tetapi juga reorientasi dari model bisnis tradisional ke bisnis logistik modern.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif.
Prioritas strategis utama bagi bisnis di Indonesia dalam dua tahun ke depan ialah meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional (83%) serta kepuasan dan retensi pelanggan (77%).
MEMANFAATKAN dunia digital dalam bisnis merupakan hal yang sangat penting. Apalagi di era digitalisasi seperti sekarang.
Pendakwah Habib Jafar menyebut setiap kolaborasi yang dilakukan oleh para entitas bisnis lokal dapat memperkuat tali persaudaraan sebagai bangsa Indonesia.
Persaingan ketat mendorong produktivitas tenaga kerja, daya inovasi bisnis, dan tingkat upah yang semakin tinggi.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
PIS AP mencetak laba pada tahun buku 2023 sebesar US$76 juta dengan melayani lebih dari 30 klien internasional dari berbagai negara dan bisnis model.
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved