Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Persaingan Ketat Dorong Produktivitas, Daya Inovasi, dan Upah

Mediaindonesia.com
26/7/2024 18:07
Persaingan Ketat Dorong Produktivitas, Daya Inovasi, dan Upah
(DOK AKSORO)

BERDASARKAN laporan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), dalam beberapa tahun terakhir, persaingan usaha di Indonesia terus meningkat. Saat pengukuran Indeks Persaingan Usaha perdana pada 2018, Indonesia memiliki skor 4,18. Angka tersebut tumbuh fluktuatif dan mengalami tren naik mencapai skor 4,91 pada 2023.

Hal itu diungkapkan Chief People Officer Aksoro Group Rindi Allorerung saat menyampaikan paparannya pada workshop yang digelar platform digital yang bergerak dalam bidang edukasi bisnis, Aksoro. Workshop bertema Scale Up 2.0 itu mengundang empat tokoh nasional sebagai pembicara. Selain Rindi, juga ada Ignasius Jonan (CEO KAI 2009-2014), Natali Ardianto (Co-Founder Tiket.com), dan Adythia Pratama (Guerilla Marketing Strategist).

Satu sisi, lanjut Rindi, persaingan ketat ini mendorong produktivitas tenaga kerja, daya inovasi bisnis, dan tingkat upah yang semakin tinggi. Namun di sisi lain, persaingan ketat ini dapat menambah tekanan pada bisnis agar tetap kompetitif supaya tidak mati.

"Workshop ini merupakan salah satu cara edukasi agar para wirausahawan, owner bisnis, founder, dan jajaran direksi terus meningkatkan ilmu, skill, dan network," ungkap Rindi.

Pada kesempatan itu, Ignasius Jonan yang juga dikenal sebagai Bapak Transformasi KAI menyampaikan materi tentang strategi memimpin sebuah transformasi bisnis agar dapat terus bersaing di tengah ketatnya persaingan.  “Kalau semula saat memulai bisnis kita mikirnya bisa memberikan apa, bisa menjual apa, bisnis itu intinya jualan. Untuk transformasi itu, cara berpikirnya terbalik. Customer butuhnya apa. Buatlah sesuatu yang dibutuhkan orang lain," ujar Jonan.

“Yang terpenting dari bisnis juga tentang mengelola orang di dalamnya. Kan tangan kita cuma dua. Masa semuanya kita yang ngurusin. Sebagai pemimpin, cara kita memimpin harus mengikuti zaman, menyesuaikan dengan orang yang kita pimpin. Jangan sebaliknya. Kalau terbalik mungkin bisa, tapi hasilnya gak akan maksimal," pungkas Jonan.

Workshop yang dihadiri 140 pebisnis (secara offline dan online) dengan skala usaha menengah dari seluruh Indonesia ini. Selain dijadikan sebagai ajang belajar dan menuntut ilmu dari orang-orang hebat, workshop ini juga menjadi tempat para peserta untuk menjalin networking.
“Semoga event seperti Scale Up 2.0 ini dapat semakin rutin kami adakan dan mampu menjadi sumbangsih positif Aksoro pada ekosistem bisnis di Indonesia," ucap Afrig Wasiso, CEO Aksoro. (S-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya