Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PELAKU usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mengembangkan usahanya, salah satunya pengetahuan terkait ekspor.
Salah satu pelaku UMKM pada sektor kerajinan tangan, Nur Salim, mengatakan bahwa banyak pengusaha kecil yang tidak tahu cara mengekspor produk mereka. Oleh karena itu, dibutuhkan pendampingan dan edukasi yang
lebih intensif terkait ekspor agar para pelaku UMKM dapat memasarkan produknya ke luar negeri.
"Teman-teman banyak yang tidak tahu. Teman-teman UMKM yang kecil butuh juga (edukasi), pasti kesulitan terkait perizinan dan lain-lain," ujar Nur Salim saat ditemui ANTARA di pameran Inacraft 2024 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Rabu (28/2) seperti dilansir dari Antara.
Baca juga : Majukan UMKM Lokal, Shopee Targetkan 500.000 Eksportir Baru
Edukasi bagi para pelaku UMKM juga dinilai masih perlu ditingkatkan, terutama terkait dengan kualitas produk dan standar internasional yang dibutuhkan untuk ekspor.
"Edukasi bagi para pelaku UMKM itu penting. Banyak dari kami tidak tahu, terutama kualitas produk ekspor itu harus seperti apa, karena untuk ekspor kan mereka membutuhkan kualitas," kata dia menambahkan.
Ia lebih lanjut mengatakan akses kredit yang mudah juga menjadi kebutuhan penting bagi UMKM. Bunga kredit yang rendah dinilai sangat penting bagi UMKM yang masih merintis dan ingin mengembangkan usahanya.
Baca juga : UMKM Mendong Tasikmalaya Kembali Ekspor ke AS
Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk mendukung UMKM apalagi kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 61 persen, dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dari total tenaga kerja nasional.
Namun, menurut data Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, kontribusi ekspor UMKM di Indonesia masih tergolong rendah, yaitu hanya sekitar 16 persen pada 2022 dari total ekspor nonmigas.
Pemerintah menargetkan kontribusi ekspor UMKM bisa menembus 17 persen pada 2024.
Baca juga : BNI Proaktif Dorong UMKM ke Pasar Global melalui Inacraft 2024
Menurut Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, salah satu strategi pemerintah untuk mengembangkan UMKM adalah dengan peningkatan akses pembiayaan.
Progres penyaluran kredit UMKM dari total kredit saat ini masih terbatas sekitar 21 persen, sehingga pemerintah mendorong peningkatan akses pembiayaan melalui kredit usaha rakyat (KUR) yang menargetkan porsi kredit mencapai 30 persen pada 2024.
Pemerintah menargetkan penyaluran KUR pada tahun ini mencapai Rp300 triliun.
Untuk mendukung dan memfasilitasi UMKM, pemerintah juga telah memberikan afirmasi kebijakan melalui UU Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
Dalam UU Cipta Kerja, terdapat kebijakan untuk mendukung dan memfasilitasi ekspor produk UMKM, melalui pemberian Insentif Kepabeanan bagi UMK berorientasi ekspor agar memberikan kemudahan impor bahan baku dan bahan penolong industri, serta memfasilitasi ekspornya. (Z-6)
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, pihaknya tidak perlu mengeluarkan peraturan baru untuk memberikan restrukturisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) merilis data terbaru Indeks Bisnis UMKM untuk Triwulan II 2024 pada Kamis (1/8).
Tumbuhnya ekonomi kerakyatan berkat skala operasi lokal. Mereka cenderung merekrut tenaga kerja di lingkungan sekitar, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan di tingkat lokal.
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan segmen UMKM mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara kumulatif.
PT Ethos Kreatif Indonesia, UMKM yang memperluas jangkauannya ke seluruh Indonesia dengan 1.500 karyawan dengan kemitraan JNE.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai US$20,84 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 6,65% dibandingkan raihan Mei 2024.
Pada Mei, impor migas mencapai US$2,75 miliar atau turun 7,91% secara bulanan (month to month/mtm). Sementara itu, impor nonmigas mencapai US$16,65 miliar atau naik 19,70% bulanan (mtm).
Penyumbang utama peningkatan ekspor secara bulanan dan tahunan ialah ekspor industri pengolahan (nonmigas).
Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 48 bulan atau 4 tahun beruntun sejak Mei 2020.
Nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 tercatat US$22,43 miliar. Angka itu naik 16,40% dari realisasi ekspor Februari 2024 yang hanya sebesar US$19,27 miliar.
Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved