Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KINERJA Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Januari 2024 mencatatkan surplus senilai Rp31,3 triliun, setara 0,14% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Capaian itu dinilai masih cukup baik dan sesuai dengan yang direncanakan oleh pengelola keuangan negara.
"Jadi kalau kita lihat, bahwa APBN 2024 meski pun ini baru bulan pertama, tapi kinerjanya masih menunjukkan sesuatu yang baik dilihat dari 2023 maupun 2022," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN secara daring, Kamis (22/2).
Data Kementerian Keuangan menunjukkan realisasi pendapatan negara hingga 31 Januari 2024 mencapai Rp215,5 triliun. Nilai tersebut setara 7,7% dari target pendapatan 2024 yang dipatok sebesar Rp2.802,3 triliun.
Baca juga : Pemerintah Minta Kebijakan Utang tak Hanya Lihat Nominal
Pendapatan negara tersebut berasal dari penerimaan pajak senilai Rp149,2 triliun, atau 7,5% dari target sebesar Rp2.309,9 triliun. Lalu penerimaan kepabeanan dan cukai senilai Rp22,9 triliun, setara 7,1% dari target sebesar Rp321 triliun.
Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 31 Januari 2024 telah terealisasi senilai Rp43,3 triliun, setara 8,8% dari target PNBP tahun ini sebesar Rp492 triliun.
Sementara itu realisasi belanja negara telah mencapai Rp184,2 triliun, setara 5,5% dari alokasi dana belanja negara yang sebesar Rp3.325,1 triliun. Realisasi tersebut berasal dari belanja pemerintah pusat senilai Rp96,4 triliun, atau 3,9% dari pagu Rp2.467,5 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) senilai Rp87,8 triliun, setara 10,2% dari pagu Rp857,6 triliun.
Baca juga : APBN Kembali Catatkan Surplus Rp67,7 Triliun, Menkeu: Trennya Cukup Baik
"Sisi penerimaan negara momentumnya masih terjaga dan dari sisi belanja negara terlihat masih sesuai dengan program dan prioritas nasional," kata Sri Mulyani.
Kendati realisasi anggaran negara itu terbilang baik, lanjutnya, APBN akan tetap difokuskan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tahun ini. Apalagi tantangan perekonomian dari dunia masih membayangi ekonomi dalam negeri.
Karenanya, kata perempuan yang karib disapa Ani tersebut, sebisa mungkin anggaran negara digunakan untuk menjaga dan mendukung geliat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita harus mewaspadai global di 2024 ini masih menantang dan kecenderungannya masih tetap lemah, sehingga kita harus menjaga sumber-sumber momentum pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Pelemahan ekonomi global ini juga berpotensi menimbulkan volatilitas di pasar keuangan yang perlu kita antisipasi secara baik," pungkasnya. (Mir/Z-7)
Sepanjang 2024, kegiatan penyuluhan dan penerangan hukum serta kampanye antikorupsi berhasil mencapai masyarakat luas.
Bank Sumsel Babel terus menunjukkan kinerja positif pada akhir triwulan ke-2 tahun 2024.
Pemberian penghargaan merupakan bagian dari memeriahkan Hari Jadi Cianjur ke-347.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin yakin bahwa kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) tetap berjalan meskipun mantan Ketua KPU Hasyim Asy'ari terlibat dalam kasus asusila
Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengungkapkan komitmennya untuk secara menyeluruh mengawasi jalannya program dan kegiatan di Kemnaker.
GUBERNUR Bank Indonesia periode 1993-1998 Soedrajad Djiwandono mengatakan tak menyimpan dendam pada Presiden ke-2 Soeharto lantaran dipecat dari jabatannya sebagai gubernur bank sentral.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan bahwa negara ini kini tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga mulai mengekspor surplus unggas dan telur
INDONESIA kembali mencatatkan surplus perdagangan pada Juni 2024. Namun nilai surplus di bulan keenam tahun ini menjadi yang paling rendah dalam empat bulan terakhir, yakni US$2,39 milar.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali membanggakan neraca perdagangan nasional yang terus menunjukkan tren positif. Surplus selama 48 bulan menurutnya patut diapresiasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga April 2024 masih mencatatkan surplus senilai Rp75,7 triliun, setara 0,33% dari PDB
Surplus akan sehat jika faktor pendorongnya dari peningkatan ekspor. Sekarang, ekspor kita justru turun dan bisa surplus karena impor turun lebih tajam.
Surplus neraca dagang tak selalu berdampak langsung pada kondisi perekonomian. Apalagi jika surplus tersebut terjadi karena penurunan kinerja baik dari sisi ekspor maupun impor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved