Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGELUARAN konsumsi rumah tangga yang turun memperlihatkan tidak tertangkapnya momentum liburan Natal dan Tahun Baru untuk mengejar konsumsi. Soalnya, hanya sebagian kecil masyarakat yang bisa pulang kampung maupun liburan. Di saat yang sama, inflasi cukup tinggi karena menggerus daya beli masyarakat.
"Itu tercermin dari konsumsi rumah tangga. Itu yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia rendah, karena konsumsi rumah tangga turun. Saya kira faktor utamanya itu," kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, Senin (5/2).
Faktor kedua, tidak terjadi harapan sumbangan belanja pemerintah atau government expenditure dalam triwulan IV 2023. Biasanya kalau ada belanja pemerintah, pada triwulan IV 2023 terjadi pembayaran di ujung tahun kepada para kontraktor. Kenyataannya, belanja konsumsi pemerintah pada triwulan IV 2023 hanya tumbuh 2,81%.
Baca juga : Konsumsi Rumah Tangga Turun, Pemerintah Janjikan Kepastian agar Warga Belanja
"Itu berarti pemerintah tidak optimal dalam membelanjakan uangnya. Kita boleh surplus yang pada triwulan III 2023, tetapi ternyata begitu triwulan IV 2023 jorjoran ada defisit, ternyata efeknya ke pertumbuhan ekonomi tidak pas," kata Tauhid.
Apabila dibedah lagi, anggaran tadi ternyata belanja gaji pegawai belanja, belanja perjalanan dinas, dan sebagainya menjadi dominan ketimbang belanja modal. Akibatnya, belanja pemerintah tidak bisa tembus di atas 5%.
"Harapan saya, untuk mengurangi tadi, seharusnya bisa tumbuh di atas 5%. Ternyata tidak. Saya kira ini yang menyebabkan kenapa ekonomi kita di bawah target pada 2023, terutama disebabkan oleh kuartal IV 2023, yang ternyata lebih landai dibandingkan sebelumnya," kata Tauhid.
Baca juga : Harga Beras Naik di 28 Provinsi, Indonesia Alami Inflasi 0,04%
Upaya pemerintah mendorong daya beli terlambat. Sebab sebelumnya pemerintah sudah tahu bahwa El Nino terjadi sejak 2023 yang sudah diinformasikan pada 2022. Pada Juli 2023 El Nino terjadi.
Namun, pemerintah Indonesia tidak cepat tanggap dan tidak merasa kalau El Nino bukan terjadi di Indonesia, melainkan juga di banyak negara. "Ketika Indonesia mencari beras, itu terlambat. Baru masuk beras di bulan apa dan harga sudah cenderung tinggi. Di Januari 2023 harga beras masih sekitar Rp11.000-Rp12.000 tetapi naik sekitar Rp1.500-Rp2.000 di November-Desember 2023," kata Tauhid.
Hal ini mengakibatkan masyarakat lebih memprioritaskan untuk membeli beras. Akibatnya, konsumsi yang lain turun. Ini yang menurunkan konsumsi rumah tangga.
Baca juga : Penjualan Ritel dan Harga Produsen AS Catat Penurunan di Oktober
Bansos beras yang diberikan mulai November 2023, tetapi harga pokoknya sudah tinggi. Selain itu, jumlah beras yang tersedia juga kurang.
"Kebutuhan Indonesia satu setengah juta ton, ternyata yang baru dipenuhi baru 800 ribu-900 ribu ton. Itu sudah selisih jauh dan baru datang di Januari-Februari. Delay itu yang menyebabkan harga tinggi."
Selain itu, terjadi asimetric information di tingkat pelaku dan konsumen. Ini membuat orang menahan diri tidak mendistribusikan beras.
Baca juga : Penjualan Produk Fesyen di Tokopedia Melejit Jelang Lebaran
"Sekitar 60% beras itu ada di rumah tangga, disimpan. Sekitar 10% ada di petani, 10%-11% ada pedagang. Jadi distribusi antarstok beras tidak terjadi. Mereka tahu ketika El Nino pasti naik, mereka menyimpan. Itu menyebabkan harga lebih tinggi lagi," kata Tauhid.
Konsekuensinya, bansos beras yang terlambat karena seharusnya bisa lebih banyak disalurkan pada November-Desember, menjadi berulang. "Ini berulang sekarang karena delay masa tanam di 2 bulan, sehingga berpengaruh ke Januari-Februari yang seharusnya sudah panen menjadi mundur 2 bulan. Jadi beras di lapangan juga masih kosong," kata Tauhid. (Z-2)
Baca juga : Perputaran Uang selama Nataru Diyakini Lampaui Tahun Lalu
Hasil penelitian dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menemukan bahwa hubungan seksual yang baik ialah setiap empat malam sekali.
Mengurangi produk usang rumah tangga menjadi salah satu perhatian utama para ahli lingkungan
Membentuk ketahanan lingkungan untuk mencegah anak dari konten pornografi dan judi online (judol) harus dimulai dari seluruh tingkatan, mulai dari level keluarga hingga kementerian.
PADA kuartal I Indonesia merealisasikan pertumbuhan ekonomi di angka 5,11%. Untuk kuartal II Center of Reform on Economics (CoRE) memprediksi pertumbuhan ekonomi hanya 4,9%-5%.
Video Instagram viral oleh Eric Taylor (@dopedad_e) menyoroti perbedaan antara ayah yang "keren" dan ayah yang "payah" dalam konteks peran mereka di rumah.
Komunikasi asertif juga dapat mendorong untuk menyelesaikan konflik secara damai dan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Ketum APPBI Alphonzus Widjaja meminta kepada pemerintah untuk menunda kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari yang sebelumnya 11 persen menjadi 12 persen.
Meskipun pemerintah masih memberlakukan kebijakan AA, ada data yang menunjukkan pertumbuhan belanja pemerintah masih cukup tinggi bahkan jauh lebih tinggi jika dibandingkan 2023.
Salah satu aspek penting dalam pengelolaan keuangan adalah bagaimana cara menghemat pengeluaran bulanan, terutama untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Dunia fashion preloved semakin berkembang dengan adanya berbagai acara dan pasar yang mendukung penjualan barang-barang preloved berkualitas.
KETUA Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menyayangkan peraturan dari pemerintah yang tidak bisa menyelesaikan permasalahan impor ilegal.
Selain itu, metode pembayaran yang mudah dilakukan juga turut mendorong konsumen untuk lebih memilih belanja secara daring.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved