Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
HARGA saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diprediksi bakal terus melejit. MNC Sekuritas memberikan rating buy kepada PGEO dengan target price Rp1.830/lembar saham.
"Rating ini diberikan dengan mempertimbangan pertumbuhan PGEO yang stabil, proyek-proyeknya yang strategis, serta dukungan pemerintah yang kuat terhadap perkembangan energi terbarukan," kata Research Analyst MNC Sekuritas Alif Ihsanario, dalam keterangannya, Jumat (17/11/2023). Analisis dari MNC Sekuritas ini berdasarkan hasil pendalaman terhadap progresivitas saham dan kinerja bisnis dari PGEO.
Dalam analisis yang diumumkan pada 17 November 2023, Alif menyatakan harga saham yang diprediksi bisa menembus Rp1.830 per lembar itu merupakan cerminan terhadap potensi kenaikan sebesar 46,4% dari harga saat ini serta price to book value (PBV) 3,3 kali. Sementara pada sesi perdagangan yang dilakukan Selasa, harga PGEO dibuka dengan nilai Rp1.255 dan sempat menguat hingga 10 poin. "Analisis ini juga berdasarkan pada laporan kuartal III 2023. PGEO mencatatkan kinerja yang luar biasa dengan peningkatan pendapatan usaha dari US$287,4 juta menjadi US$308,9 juta year on year," paparnya.
Baca juga: APBN Oktober 2023 Defisit Rp700 Miliar
Alif mengungkapkan alasan lain yang memprediksi harga saham PGEO bakal melejit yaitu proyeksi pendapatan perusahaan. "Pertumbuhannya bakal signifikan dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 11,5% selama periode 2022 hingga 2028," ujarnya.
Lalu alasan pendukung dari segi operasional, Alif mengatakan, PGEO memiliki kinerja yang stabil serta rekam jejak yang solid. Ini dibuktikan, kata dia, dengan faktor kapasitas rata-rata PGEO yang di atas 80%. "Angka ini melampaui rata-rata industri geotermal di Amerika Serikat yaitu 69%," ungkapnya.
Baca juga: Inflasi Jepang Naik 2,9% karena Subsidi Energi Dikurangi
Alif juga menyebut di dalam negeri, PGEO memiliki sejumlah rencana ekspansi yang ambisius. Ini ditandai dengan adanya target penambahan kapasitas sebesar 340 MW dalam dua tahun ke depan. "Selain itu, kerja sama dengan Chevron dalam pembangunan Way Ratai juga menjadi proyek strategis yang berdampak besar bagi pertumbuhan panas bumi di Indonesia," katanya.
Lebih lanjut laporan MNC Sekuritas menilai ekspansi ke luar negeri yang dilakukan oleh PGEO, terutama Kenya, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap diversifikasi geografis. Hal fundamental lain yang tak kalah penting, menurut laporan MNC Sekuritas, ialah PGEO memiliki profil keuangan yang kuat. Dalam lima tahun terakhir, interest coverage ratio (ICR) PGEO rata-rata sebanyak 10,6 kali lipat atau 243% lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri sejenis yaitu 3,1 kali lipat. "Angka ini menunjukkan bahwa PGEO sudah cukup baik dalam membayar bunga pinjamannya, menyiratkan bahwa PGEO sudah mengelola keuangannya dengan baik," kata Alif.
MNC Sekuritas menilai jika melihat prospek Industri panas bumi, Indonesia menempati posisi terdepan dalam kapasitas panas bumi global. Kata Alif, hal ini menunjukan potensi pertumbuhan signifikan untuk industri ini di masa depan. "Dukungan pemerintah terhadap energi terbarukan dan kebijakan pembangunan infrastruktur EBT dapat memberikan dorongan signifikan kepada perusahaan seperti PGEO," ujarnya. (RO/Z-2)
PGE Area Lahendong dinilai sebagai salah satu contoh praktik terbaik (best practice) internasional dalam pengelolaan dampak lingkungan.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) memastikan seluruh elemen tetap mengedepankan kinerja operasi dan aspek health, safety, security & environment (HSSE) di seluruh area operasi.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menyampaikan belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dikeluarkan di tahun ini sebesar US$547 juta atau setara Rp8,5 triliun.
PGEO berhasil masuk ke dalam indeks 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan paling likuid atau LQ45.
Ada dua hal yang menarik dari bisnis PGEO. Pertama, secara fundamental kinerja perusahaan. Kedua, dari sudut pandang pelaku pasar atau investor terhadap prospek yang dimiliki saham itu.
Memasuki tahun ke-17 beroperasi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE atau IDX: PGEO) terus menunjukkan resiliensi serta komitmennya dalam mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada 2024. Hal ini sejalan dengan membaiknya proyeksi ekonomi global.
Pemberian izin penambahan perlakuan tertentu ini diharapkan dapat dimanfaatkan para perusahan untuk mendukung kegiatan industrinya.
PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat, mengatakan angka PHK yang terjadi tiga kali lipat lebih besar dari data Kementerian Ketenagakerjaan, yakni 80 ribu orang.
Berkat kinerja yang apik di sepanjang 2023, BRI Insurance meraih pengahargaan dengan kategori General Insurance Market Leaders 2024 di acara Market Leaders Awards 2024.
Kepercayaan terus menjadi elemen kunci yang menentukan tempat kerja yang baik.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved