Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIREKTUR Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan (RON) 90 pertalite pada 2024, masih menjadi usulan pihaknya. Saat ini, Pertamina tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan BBM subsidi RON 90 menjadi RON 92.
Hal tersebut dilakukan dengan mencampur pertalite dengan etanol 7%, sehingga menjadi Pertamax Green 92. Namun, kajian yang dinamakan program Langit Biru Tahap 2 itu masih dilakukan Pertamina secara internal.
“Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan dibahas lebih lanjut,” ujar Nicke dalam keterangan resmi, Kamis (31/8).
Baca juga: Pertamina bakal Hapus Pertalite di 2024
Jika nanti usulan tersebut dapat disepakati menjadi program pemerintah, harga Pertamax Green 92 akan diatur oleh pemerintah. Dengan kata lain, produk BBM terbaru itu akan mendapat subsidi dari pemerintah. Menurut Nicke, harga jenis BBM khusus penugasan (JBKP) tidak akan diserahkan ke pasar.
"Hal ini karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,” terangnya.
Baca juga: Pertamina Kaji Pertashop Jual Pertalite
Nicke berpandangan ada keuntungan bila masyarakat menggunakan kadar oktan yang lebih baik pada kendaraannya, namun menikmati harga yang sama terhadap Pertamax Green 92 dengan harga pertalite yang saat ini dipatok Rp10.000 per liter.
"Jika misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan angka oktan lebih baik, tentu mesin (kendaraan) juga lebih baik. Emisi pun juga bisa menurun," ucapnya.
Nicke pun menyerahkan kewenangan ke pemerintah untuk diputuskan mengenai implementasi penjualan Pertamax Green 92 guna menggantikan pertalite pada tahun depan. (Z-6)
Saat ini, terpantau pelayanan solar subsidi di Kabupaten Sikka berjalan normal tidak mengalami kendala maupun antrian yang mengular.
Alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan mampu akan membeli BBM nonsubsidi.
Mulai 1 Agustus 2024, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia mengalami penyesuaian yang cukup signifikan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga adanya pemalsuan dokumen dalam pengadaan liquefied natural gas (LNG) di PT Pertamina (Persero).
PERTAMINA (Persero) kembali membuka Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024 dan siap menerima karya jurnalistik terbaik dari insan media Indonesia
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field berkomitmen mendukung inisiatif-inisiatif kreatif yang lahir dari warga yang juga para pelaku UMKM di sekitar perusahaan.
PT Pertamina Patra Niaga resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang terdiri dari pertamax turbo, pertamax Green 95, serta produk gasoil yaitu pertamina dex dan dexlite.
Pemerintah memastikan tidak akan melakukan pembatasan pembelian ataupun penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Pertamina memertimbangkan menurunkan harga jual BBM umum awal Juli 2024 seperti yang dilakukan beberapa operator SPBU swasta. Hal itu dilakukan karena acuan harga BBM di MOPS sejak Mei
Pemerintah memastikan belum ada pembahasan mengenai penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM
Pengamat ekonomi energi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Yayan Satyakti memperkirakan harga bahan bakar minyak (BBM) akan naik bulan depan seiring pelamahan rupiah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved