Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PERUSAHAAN konsumer otomotif dan transportasi, PT Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) mencatatkan laba bersih sebesar Rp662 miliar pada 2022 atau naik signifikan sebesar 61% dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu berlanjut dengan ertumbuhan pendapatan sebesar 34% menjadi Rp3,8 triliun pada kuartal perdana 2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lewat kinerja apik itu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MPMX menyetujui membagikan dividen final tunai tahun buku 2022 sebesar Rp135,- per lembar saham kepada para pemegang saham dari penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku 2022.
Jumlah itu merupakan 89% dari laba bersih Perseroan di tahun 2022 atau setara dengan dividend yield 11% terhadap harga saham Perseroan pada saat penutupan di hari Selasa (23 Mei 2023).
Baca juga : Optimo Indonesia Perluas Jangkauan Produk ke Pulau Besar di Indonesia
Chief Executive Officer MPMX Suwito Mawarwati mengatakan, dividen itu adalah bagian dari strategi MPMX untuk menghargai para pemegang saham melalui kombinasi pertumbuhan bisnis yang kuat dan distribusi dividen.
"Ketika kita melihat laba bersih dan arus kas di akhir tahun, selalu tidak mudah untuk mencari keseimbangan yang tepat antara berinvestasi kembali pada perusahaan atau memberikan penghargaan kepada para pemegang saham. Kami percaya bahwa kedua tujuan ini sama pentingnya dan bagi MPMX, keduanya adalah prioritas utama kami untuk tahun-tahun mendatang," katanya.
Baca juga : Perusahaan Asuransi Tanah Air Terus Perluas Jangkauan Layanan
Suwito optimistis hasil pendapatan yang positif di Kuartal I 2023 akan terus bertumbuh hingga akhir tahun.
Ia mengungkapkan, selain berfokus pada optimalisasi bisnis yang sudah ada, MPMX juga terus mencari peluang merger dan akuisisi di industri otomotif.
"Kami percaya bahwa investasi ini harus disertai dengan penilaian yang matang, memperhitungkan proposisi bisnis yang sehat, bersinergi dengan platform yang telah ada, dan dengan modal belanja yang ringan. Keseluruhan ini sejalan dengan prioritas utama kami untuk berinvestasi kembali di perusahaan dan tetap memberikan apresiasi kepada para pemegang saham di masa mendatang," jelasnya.
Dalam RUPST, juga diputuskan untuk pengangkatan kembali Dewan Komisaris dan Dewan Direksi serta mengangkat Bapak Kemal Mawira sebagai Direktur Perseroan. (RO/Z-5)
PT Petrindo Jaya Kreasi membukukan laba bersih sebesar US$30 juta pada semester pertama 2024. Angka itu mengalami peningkatan dari posisi laba US$11 juta di semester pertama 2023.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
Di semester I 2024, Unilever mencatat penjualan bersih sebesar Rp19,0 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun.
Komisi VI DPR RI mengapresiasi BNI atas kinerja yang apik di sepanjang tahun ini. Perseroan juga dinilai inovatif karena menghadirkan terobosan berupa produk digital.
PASAR modal Indonesia sejak 2019 mencatatkan akumulasi penghimpunan dana senilai Rp479,42 triliun. Total nilai pajak yang dibayarkan perusahaan tercatat yaitu senilai Rp185,17 triliun.
EMITEN tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menetapkan pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp1,6 triliun.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Ekonom Minta Maksimalkan Peran BUMN untuk Menopang Pertumbuhan Ekonomi
Alasan tidak dibagikan dividen tahun buku 2023 karena mempertimbangkan untuk belanja modal proyek-proyek INCO yang sedang berjalan dan modal kerja perseroan di tahun-tahun mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved