Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
RENCANA penerapan perdagangan karbon kembali dimatangkan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perdagangan karbon akan menyasar sektor energi dan transisi energi.
Pasalnya bursa karbon dibuat untuk mendukung transisi penerapan ekonomi hijau yang ramah lingkungan.
Selain itu, menurutnya prinsip traceability (ketelusuran) dan sertifikasi menjadi penting dari area yang digunakan untuk perdagangan karbon.
Baca juga : Penyelenggara Bursa Karbon tak Mesti Bursa Efek, OJK Mesti Perjelas Aturan Main
"Sektor terkait kehutanan, tentu menjadi perhatian daripada dunia internasional. Tergantung terkait juga dengan forest dan land use. Ini masalah sertifikasi dan traceability menjadi penting," ujar Airlangga seusai rapat internal terbatas mengenai perdagangan karbon di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/5).
Seperti diberitakan, perdagangan karbon merupakan cara meringankan beban negara industri dalam mengurangi emisi gas. Perdagangan karbon atau yang lebih umum dikenal dengan emission trading merupakan istilah dalam perdagangan sertifikat untuk mengurangi emisi karbon sesuai dengan target yang dicantumkan dalam sertifikat.
Baca juga : Kredit Karbon, Metode Memerangi Deforestasi yang Kini Jadi Perdebatan
Dalam upaya pengurangan emisi di sektor industri, Airlangga mengatakan fungsi dari lembaga kliring menjadi penting. Lembaga itu melakukan penjaminan dan penyelesaian transaksi, serta menyediakan sistem pencatatan, perpindahan, dan penyimpanan karbon.
Dalam perdagangan karbon, kliring, ujarnya, dilakukan melalui sistem resi gudang (SRG) yang melakukan registrasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Tadi dalam pembahasan registrasi itu clear- nya di awal. Jadi kalau lahan yang digunakan untuk perdagangan karbon sudah clear di awal nah, itu baru bisa diperdagangkan," papar Airlangga.
Perdagangan karbon, ujar Airlangga, menggunakan elektronik trading system yang berbasis pada teknologi. Oleh karena itu, menurutnya traceability penting untuk mengetahui dari hutan atau industri mana karbon tersebut berasal.
" Sehingga walaupun diperdagangkan berkali-kali itu asal-usul dan traceability-nya tetap ada," ucapnya.
Perdagangan karbon, sambung Airlangga, diharapkan dapat membantu capaian Indonesia memenuhi target
Nationally Determined Contribution (NDC) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Perdagangan karbon tentu untuk mengukur kepatuhan Indonesia thdp NDC," ujarnya. (Z-4)
Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam hal penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture Storage/CCS).
INDONESIA dan Singapura akan bekerja sama dalam kegiatan penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS) cross border atau lintas batas negara.
Perlu kajian akademik dalam setiap produk hukum, termasuk terhadap carbon capture storage (CCS). Pasalnya, beleid tersebut baru diterapkan pada skala terbatas di hulu migas,
Rencana perdagangan emisi itu akan mendatangkan peluang bisnis dan investasi baru. Indonesia, ungkapnya, memiliki potensi penyimpanan karbon yang amat besar hingga 500 giga ton CO2.
KAWASAN hutan pegunungan Meratus yang membentang di sembilan kabupaten, menjadi potensi utama perdagangan karbon di Provinsi Kalimantan Selatan.
Riza menambahkan, Indonesia bisa menjadi hub karbon dunia, mengalahkan Jepang hingga yang sudah lebih dulu menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS)
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved