Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), emiten yang memproduksi makanan bayi dengan merek Nayz berhasil meningkatkan kinerja profitabilitas secara signifikan pada 2022.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir 31 Desember 2022, NAYZ membukukan laba bersih Rp2,15 miliar, atau naik secara signifikan sebesar 139 persen dari pencapaian pada periode sebelumnya 2021 yang hanya Rp898 juta.
Peningkatan perolehan laba bersih itu didorong peningkatan pendapatan usaha. NAYZ tercatat berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp42,2 miliar, atau naik 169 persen dari omset perolehan pada tahun periode 2021 sebesar Rp25 miliar.
Baca juga : Victoria Care Indonesia Capai Hasil Positif pada Kuartal IV 2022
Berdasarkan laporan keuangan, jaringan kemitraan menjadi kontributor penjualan terbesar dengan menyumbang 40 persen dari total penjualan Perseroan, disusul distributor sebesar 37 persen, dan sisanya jaringan ritel 24 persen.
Seiring dengan kenaikan penjualan, NAYZ turut melaporkan peningkatan beban pokok penjualan. Segmen ini mencapai Rp23,3 milyar sepanjang 2022. Segmen tersebut naik hingga 54 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp15,1 miliar. Kenaikan terbanyak diperoleh dari kenaikan pemakaian bahan baku sebesar Rp20,1 miliar, naik 65 persen YoY dari Rp12,2 miliar di periode sebelumnya.
Baca juga : Peningkatan Aset dan DPK Jadi Capaian Kunci BNC pada 2022
Sementara itu, sesuai rencana bisnis, NAYZ saat ini sedang menyiapkan proyek pembangunan pabrik baru yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembangunan direncanakan akan dimulai pada tahun ini dan ditargetkan selesai pada 2024.
Nayz juga terus memperluas jaringan melalui pengembangan jalur modern trade yang sudah berjalan, serta menambah channel baru penjualan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Channel baru ini direncanakan segera berjalan di Q2 2023.
“Target kami saat ini peningkatan volume penjualan di semua channel untuk meningkatkan market share, oleh karena itu kapasitas produksi pabrik baru nantinya akan meningkat agar supply tidak terhambat," kata Luthfiel Hakim, pemilik NAYZ.
“Kami bersyukur atas pencapaian di tahun 2022, dan kami akan terus berkomitmen memperkuat kinerja Perseroan dengan fokus memproduksi varian produk berkualitas, meningkatkan penjualan, dan berupaya membantu pemerintah sesuai tema yang digaungkan Presiden RI, yaitu memberantas stunting dengan makanan alami. Tentu saja, makanan alami adalah jiwa dari produk Nayz,” tutup Luthfiel. (RO/Z-5)
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
EMITEN tambang nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menetapkan pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp1,6 triliun.
Kondisi pasar saham di pertengahan 2024 akan terbantu oleh kinerja keuangan emiten seiring dengan musim pengumuman laporan keuangan emiten periode Juni sebulan ke depan.
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini sebagian besar (76,64%) akan digunakan untuk investasi dan belanja modal Perseroan.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng SW Indonesia untuk mengedukasi perusahaan tercatat tentang Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).
Penghargaan menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menciptakan tempat kerja kondusif guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan bisnis perseroan.
PERUSAHAAN pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.
Di kuartal 1 2024, Perseroan sukses membukukan peningkatan pendapatan sebesar 14,6% menjadi Rp338,5 miliar, naik dari periode sama tahun sebelumnya.
Laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh 20% YoY, dari Rp39,2 miliar di 2023 menjadi Rp47,1 miliar di 2024.
Nilai itu ang tertinggi di antara Bank di kelompok KBMI 1 di tahun 2023.
Perubahan ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan di Kantor Pusat Peruri pada Senin, 18 Maret 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved