Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Tahun ini dunia dihebohkan dengan berjatuhannya beberapa startups bervaluasi miliaran dolar yang berkategori Unicorn atau Decacorn seperti Theranos, FTX, dan Terra Luna.
Belakangan diketahui kegagalan tiga startups tersebut bukan disebabkan oleh kegagalan usaha atau kinerja bisnis melainkan karena adanya penipuan dan penggelapan dengan pelaku tidak lain para pendiri serta tata kelola managemen startup yang buruk.
Pendiri Theranos, Elizabeth Holmes misalnya baru-baru ini dijatuhi hukuman lebih dari 11 tahun penjara karena terbukti menipu investor melalui startup alat tes kesehatan yang ternyata palsu. Do Kwon, pendiri Terra Luna saat ini menjadi buronan Interpol. Adapun Kejaksaan Amerika sedang menyelidiki Sam Bank-Fried sebagai pendiri FTX.
Analis investasi sekaligus Managing Partner Frans & Setiawan Law Office, Hendra Setiawan Boen menilai bahwa fenomena ini memperlihatkan ada startup bervaluasi miliaran dolar tapi hanya di atas kertas dan tidak mencerminkan nilai perusahaan startup yang sesungguhnya.
“Dari awal saya tidak setuju dengan sebutan Unicorn, Decacorn atau Hectocorn karena dapat menimbulkan asumsi di benak calon investor seolah-olah startup yang sudah menyandang gelar tersebut sudah pasti perusahaan besar yang sehat dari segi finansial. Padahal valuasi miliaran dolar dihitung dari berapa komitmen investasi dari investor yang tidak jarang berupa utang dan wajib dibayarkan kembali berikut bunga.” ujar Hendra.
Hendra melanjutkan, Di Indonesia juga terdapat puluhan startup berkategori unicorn dan bahkan decacorn tapi sampai sekarang masih merugi menahun. Memang sebagian dari kerugian tersebut akibat inefisiensi para startup dalam mengelola keuangan dan dana investasi misalnya seperti memberi gaji besar dan fasilitas mewah kepada para pekerja dengan tujuan branding atau jor-joran dalam membakar uang.
Hendra menunjuk contoh GoTo sebagai perusahaan startup terbesar di Indonesia yang baru-baru ini melakukan PHK terhadap 1.300 pekerja. “Startup Indonesia melakukan PHK dan bahkan tutup permanen sudah ada puluhan, tapi GoTo istimewa. Sebelum IPO mereka sudah menyandang status decacorn. Pasca IPO mereka meraup triliunan rupiah baik dari pencatatan saham maupun investasi Telkomsel,” ujarnya.
Sehingga,lanjutnya, bagaimana mungkin mereka masih merugi. Seharusnya mereka memperoleh keuntungan besar dengan suasana pandemi beberapa tahun terakhir karena orang-orang tidak bisa keluar rumah sehingga harus mengandalkan jasa mereka seperti mengantar barang dan makanan. "Buktinya mereka meraup pendapatan kotor Rp 16 triliun di kuartal III ini,” tandas Hendra
Dugaan Hendra, PHK massal tersebut karena GoTo sedang melakukan efisiensi setelah bertahun-tahun melakukan praktek membakar uang secara berlebihan.
“Sepertinya kita harus menambah istilah baru untuk startup yang seolah bervaluasi miliaran tapi tidak sehat, yaitu popcorn. Popcorn itu dari luar putih, indah dan memancing indra penciuman tapi di dalam berminyak dan banyak garam sehingga tidak sehat mengkonsumsi berlebihan,” ungkap Hendra berseloroh. (RO/E-1)
IHSG dibuka menguat 59,46 poin atau 0,85% ke posisi 7.030,20. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 12,33 poin atau 1,41% ke posisi 883,75.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Selama masa penawaran umum pada 3-6 Juni 2024, total permintaan yang masuk mencapai 25,54 miliar lembar Saham atau senilai Rp2,8 triliun, jauh di atas yang ditawarkan 620 juta lembar saham
Skema full periodic call auction (FCA) dianggap rugikan para investor saham ritel
HINGGA April 2024, BEI mengumumkan daftar 41 emiten yang berisiko dihapus pencatatannya dari bursa saham. BEI melaporkan bahwa 41 emiten tersebut telah disuspensi lebih dari 6 bulan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perekonomian digital Indonesia terus berkembang dan akan berkontribusi besar bagi perekonomian dalam negeri.
Tech Link Summit 2024 tidak hanya menjadi ajang pertemuan antara startup dan pelaku industri, tetapi juga wadah kolaborasi lintas sektor.
Program Mini Kopdar #BisaLebih Bermakna, sebuah ruang diskusi antara OrderOnline dan penggunanya.
Ikhwan Primanda mendorong perusahaan-perusahaan rintisan (startup) membantu industri kecil naik kelas menjadi industri menengah dengan penggunaan teknologi
Nilai ekonomi digital Indonesia di 2025 ditargetkan tembus 110 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.779 triliun
PT Bank Negara Indonesia (BNI) melalui anak perusahaan di industri modal ventura, BNI Ventures, meluncurkan program inovatif perdana BNV Arcade.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved