Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Blibli: Pasar Industri Barang Konsumsi US$436 miliar di 2025

Mediaindonesia.com
19/10/2022 09:19
Blibli: Pasar Industri Barang Konsumsi US$436 miliar di 2025
Paparan publik Blibli.(Dok.Blibli)

CEO dan Co-Founder PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli/BELI) Kusumo Martanto optimistis pasar industri barang konsumsi di Indonesia akan terus tumbuh hingga mencapai US$ 436 miliar  pada 2025.

Berdasarkan survei Euromonitor dan Frost & Sullivan, menurut dia, nilai pasar tersebut tumbuh dibandingkan US$257 miliar  pada 2020 sehingga akan mendukung Blibli yang berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 November 2022.

"Ini potensi yang luar biasa. Kita memilih mempunyai model bisnis yang berkelanjutan dan potensinya juga besar," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/10).

Dari potensi nilai industri barang konsumsi yang sebesar US$436 miliar dolar AS pada 2025, senilai US$150 miliar datang dari sektor perdagangan, dimana Blibli mengklaim sebagai salah satu pemain utama perdagangan digital di Indonesia.

Sementara senilai US$1 miliar  datang dari sektor pariwisata dan gaya hidup dimana Blibli memiliki tiket.com sebagai bagian dari ekosistemnya. Terakhir senilai US$240 miliar  berpotensi didapatkan oleh sektor grosir ritel dimana ekosistem Blibli memiliki Ranch Market di dalamnya.

"Jadi saat memilih bisnis model dan mengembangkannya, kita selalu melihat potensinya bagus atau tidak, konsumennya butuh atau tidak, kita bisa memberi solusi terbaik atau tidak. Dan sebagai pengusaha atau bisnis kita mau membuat usaha yang berkelanjutan, jangka panjang, dan menguntungkan," ucapnya.

Blibli akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menawarkan sebanyak-banyaknya  17,77 miliar saham baru dengan target dana yang dihimpun dari pasar modal senilai Rp8,17 triliun.

Saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp250 itu setara dengan sebanyak-banyaknya 15 % dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.

Saham IPO Blibli ditawarkan dengan rentang harga penawaran sebesar Rp410  hingga  Rp460 setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian saham.

Saat ini Blibli telah memulai langkah awal IPO dannmenunjuk BCA Sekuritas serta PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai para penjamin pelaksana emisi efek. Adapun masa penawaran awal dilakukan selama 17-24 Oktober 2023 dan masa penawaran umum akan dimulai 1-3 November 2022.
  
BLIbli mencatat pendapatan neto pada periode semester pertama tahun 2022 tercatat sebesar Rp6,7triliun, tumbuh 124% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah pendapatan neto pada periode tersebut telah mencapai 76% dari jumlah pendapatan neto tahun 2021.  

Laba bruto perseroan pada periode semester pertama tahun 2022 tercatat meningkat 148%dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun pada  2021, jumlah pelanggan institusi baik pemerintah maupun swasta juga meningkat dari 80.783 pelanggan menjadi 153.089 pelanggan. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya