Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA memiliki peluang besar untung mendapatkan penghasilan dari carbon trading. Sebagai negara yang masuk 3 besar dunia yang memiliki hutan tropis terbesar, Indonesia dapat menyerap sampai 25 miliar ton karbon.
"Dari jumlah tersebut, Indonesia dapat menghasilkan US$565 miliar dari carbon trading di carbon market," ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, Selasa (27/9).
Untuk merealisasikan hal tersebut, pihaknya menilai bahwa Indonesia harus menyiapkan regulasi terkait pasar karbon dan perdagangan karbon. Baik dari dalam negeri maupun internasional.
Baca juga: PLTU Batu Bara Mau Pensiun, PLN Andalkan Pembangkit Berbasis EBT
Menurutnya, industri keuangan di Indonesia sangat siap untuk mendukung perdagangan karbon. Apalagi, industri keuangan Indonesia mempunyai modal kuat untuk menyukseskan perdagangan karbon.
"Industri keuangan punya modal yang kuat. Jumlah investor saja sudah mencapai lebih dari 9 juta," imbuh Mahendra.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK Laksmi Dhewanthi menyebut Indonesia sangat optimistis dalam hal pengurangan emisi karbon. Bahkan, Indonesia telah memperbarui target National Determined Contribution (NDC).
Baca juga: Andalkan Buton, Indonesia akan Stop Impor Aspal
"Jadi pada 23 September 2022, lalu kita tingkatkan target NDC. Sebelumnya, 29% menjadi 31,89% dengan usaha sendiri di 2030. Sementara, dengan bantuan internasional dari 41% menjadi 43,20%," jelas Laksmi.
Perubahan target ini menjadi bentuk keyakinan bahwa Indonesia dapat sukses mengurangi emisi karbon. Dia juga berharap Indonesia dapat belajar dari negara lain, yang sudah berhasil menerapkan perdagangan karbon.
Menurutnya, perdagangan karbon menjadi salah satu mekanisme yang dapat menyukseskan taget pengurangan emisi karbon.(OL-11)
PT Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Study Agreement (JDSA) atau perjanjian studi pengembangan bersama dengan Chevron New Energies International.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi cadangan penyimpanan karbon hingga 630 giga ton.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengurangan emisi karbon, melalui beragam cara. Salah satu opsi yang diyakini paling berpengaruh, yakni memperkuat ekosistem kendaraan listrik.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
PT Cemindo Gemilang, produsen Semen Merah Putih, untuk kedua kali meraih penghargaan kategori Continuing Progress in Climate Actions dari World Cement Association (WCA).
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membeberkan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi karbon dan deforestasi.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan, pihaknya tidak perlu mengeluarkan peraturan baru untuk memberikan restrukturisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyatakan bahwa Program Asuransi Wajib, termasuk asuransi kendaraan, masih menunggu terbitnya peraturan pemerintah (PP).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan peningkatan batas maksimum pinjaman fintech lending untuk sektor produktif menjadi Rp10 miliar.
BRI Insurance berhasil menorehkan prestasi dengan memboyong tiga penghargaan di acara 25th Insurance Award 2024.
OJK mengungkapkan total tabungan di program Satu Pelajar Satu Rekening (Kejar) mencapai Rp32,84 triliun. Jumlah ini berasal dari 57,05 juta peserta.
Sejumlah perusahaan sudah memiliki syarat yang cukup untuk terjun ke bursa, baik dari sisi keuangan maupun tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved