Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan masih surplus di US$5,76 miliar pada Agustus 2022. Hal ni membawa Indonesia mencetak surplus selama 28 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
“Neraca perdagangan surplus 28 bulan berturut-turut. Ini menunjukkan bahwa Indonesia dalam penanganan ekonominya berada dalam jalur yang tepat," ujar Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (17/9).
Baca juga: Neraca Dagang Agustus 2022 Surplus US$5,76 Miliar
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II 2022 kembali surplus US$2,4 miliar, setelah mengalami defisit US$1,8 miliar pada triwulan sebelumnya. Peningkatan kinerja NPI tersebut didukung surplus transaksi berjalan yang meningkat, serta perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
Pada akhir Juli 2022, posisi cadangan devisa Indonesia tetap tinggi sebesar US$132,2 miliar. Realisasi investasi Indonesia juga menunjukkan tren positif, pada triwulan II 2022 mencapai Rp302,2 triliun atau meningkat 35,5% (yoy).
Berikut, menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 320,534 tenaga kerja. Capaian investasi ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp163,2 triliun (39,7% yoy) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp138 triliun (30,8% yoy).
Baca juga: Nilai Ekspor RI pada Agustus 2022 Naik 9,17%
Sementara itu, tren inflasi berbagai negara di dunia mengalami kenaikan signifikan akibat krisis pangan dan energi. Namun, Indonesia dinilai bisa menjaga tingkat inflasi tahunan, yakni pada Agustus 2022 sebesar 4,69% (yoy)
"Inflasi Amerika Serikat sebesar 8,3%, Uni Eropa 9%, Inggris 10% dan Jerman 7,9%. Sedangkan Indonesia di juli 2022 masih 4,69%,” imbuh Airlangga.
Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2023, mengusung tema Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan. RAPBN 2023 ditujukan mendukung peningkatan produktivitas, dengan tetap mengoptimalkan fungsi shock absorber.(OL-11)
Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan bahwa angka anak tidak sekolah meningkat seiring bertambahnya usia.
JURU Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arief mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh positif dengan pertumbuhan di triwulan I 2024 mencapai 5,11 persen
Peran pemerintah daerah sangat krusial untuk mendukung pencapaian Indonesia menjadi negara maju. Optimalisasi peranan daerah dapat mempercepat Indonesia keluar dari middle income trap.
Iwan mengatakan penentuan kebijakan terkait IHT harus dirumuskan secara matang. Harus ada pertimabngan dampaknya bagi kemampuan industri dalam menyerap tenaga kerja.
YULIOT Tanjung resmi diangkat menjadi Wakil Menteri Investasi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
EKONOM Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai presiden terpilih Prabowo Subianto akan dihadapkan pada empat hal krusial ketika mulai menjadi Kepala Negara nantinya.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengumumkan bahwa negara ini kini tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga mulai mengekspor surplus unggas dan telur
INDONESIA kembali mencatatkan surplus perdagangan pada Juni 2024. Namun nilai surplus di bulan keenam tahun ini menjadi yang paling rendah dalam empat bulan terakhir, yakni US$2,39 milar.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali membanggakan neraca perdagangan nasional yang terus menunjukkan tren positif. Surplus selama 48 bulan menurutnya patut diapresiasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga April 2024 masih mencatatkan surplus senilai Rp75,7 triliun, setara 0,33% dari PDB
Surplus akan sehat jika faktor pendorongnya dari peningkatan ekspor. Sekarang, ekspor kita justru turun dan bisa surplus karena impor turun lebih tajam.
Surplus neraca dagang tak selalu berdampak langsung pada kondisi perekonomian. Apalagi jika surplus tersebut terjadi karena penurunan kinerja baik dari sisi ekspor maupun impor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved