Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) terus mengalami pertumbuhan jumlah pasien pada kuartal II-2022 dibandingkan dengan kuartal I-2022,
Kendati terdapat periode Lebaran pada kuartal II yang umumnya menyebabkan jumlah pasien yang lebih rendah.
Alhasil, EBITDA (Earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) dan laba bersih Siloam pada kuartal II-2022 masing-masing meningkat sebesar 0,5% dan 8,7% secara Quarter on Quarter.
Perseroan mencatat pendapatan dari Covid pada kuartal II-hanya sebesar 3%, yang merupakan kontribusi terendah sejak awal pandemi. Kontribusi ini termasuk 0,1% yang didapat dari program pemerintah (KMK).
Dalam keterangan pers, Rabu (31/8). Presiden Direktur Siloam, Darjoto Setyawan, mengatakan,“Siloam terus menunjukan arah pertumbuhan yang positif di dalam lingkungan operasional setelah pandemi."
"Setelah Covid berada di belakang kami, manajemen dapat mengalihkan fokus mereka untuk menumbuhkan bisnis non-Covid Siloam," jelasnya.
Siloam terus berinvestasi terhadap kemampuan medis selama pandemi dan investasi ini telah membuahkan hasil yang baik terhadap pencapaian operasional dan finanisal.
"Saya sangat optimis terhadap pencapaian Siloam di sepanjang tahun ini," ucapnya.
"Kami akan terus melayani lebih banyak pasien dan akan terus melanjutkan pertumbuhan kinerja finansial dan pada akhirnya meningkatkan nilai pemegang saham,” tutur Darjoto.
Baca juga: Siloam Hospitals Raih Pendapatan Rp 7,6 Triliun Tahun 2021
Menurut Darjoto, transformasi yang dilakukan manajemen selama 3 tahun terakhir telah menunjukkan hasil dalam menumbuhkan pendapatan dan memaksimalkan efisiensi biaya.
Hal ini dibuktikan dengan pencapaian finansial Siloam pada periode semester I-2022 dan pertumbuhan signifikan yang dicapai dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.
Selama tahun 2021, pandemi Covid-19 mencapai tingkat penularan tertinggi sehingga volume pasien menurun dan kontribusi pendapatan dari Covid meningkat.
"Adapun hasil pencapaian finansial Siloam dalam kondisi operasional saat ini dengan berakhirnya pandemi, sangatlah baik," jelasnya.
Tingkat Compounded Annual Growth Rate (CAGR) pada pendapatan, EBITDA dan arus kas operasional Siloam pada periode semester I-2019 hingga semester I-2022 masing-masing adalah 10,5%, 29,9% dan 43,3%.
Siloam membukukan pendapatan sebesar Rp 3,4 triliun pada semester I-2022, menurun 10,0% dibandingkan dengan semester I-2021.
Siloam mencatat EBITDA sebesar Rp 820 miliar pada semester I-2022, menurun 14,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Marjin EBITDA tercatat stabil pada 23,9% hanya turun 130 basis poin dibandingkan dengan sebelumnya 25,2%. Laba bersih Siloam tercatat sebesar Rp213 miliar, menurun 32,2% Year-on-Year.
Siloam terus menjaga arus modal kerja yang kuat dengan arus kas operasional sebesar Rp 583 miliar dan posisi kas bersih berada pada Rp 1,28 triliun pada akhir periode semester I-2022.
Sementara itu, Siloam Hospitals mengalami peningkatan volume pasien di dalam lingkungan operasional setelah pandemi.
Jumlah pasien rawat inap pada semester I-2022 tercatat sebanyak 106.939 pasien, meningkat 23,9% dibandingkan dengan 86.318 pasien pada semester I-2021 dan dengan inpatient days sebanyak 367.928 hari.
Adapun dalam merawat pasien rawat inap, Siloam telah merawat lebih dari 1,4 juta pasien rawat jalan, meningkat 24,4%. Jika dibandingkan dengan lingkungan operasional yang sama pada kuartal I-2022, jumlah pasien rawat inap, inpatient days dan jumlah pasien rawat jalan masing-masing meningkat 21,9%, 1,2% dan 20,7%.
Di sisi lain, pada sisi era teknologi, perusahaan turut meningkatkan kapabilitas dan kemampuan platform digitalnya.
Pada semester I-2022, pasien yang diakuisisi dengan digital channels meningkat 158% dibandingkan dengan periode semester I-2021 dan berkontribusi sekitar 14% dari total pasien rawat jalan.
Aplikasi layanan kesehatan digital Siloam, MySiloam, terus mencatat pertumbuhan popularitas setelah masa pandemi.
Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 890 ribu pengguna dan jumlah pengguna meningkat sebesar 23% pada semester I-2022 dibandingkan dengan semester I-2021 dengan rata-rata engagement rate lebih dari 78%. (RO/OL-09)
Penghargaan menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menciptakan tempat kerja kondusif guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan bisnis perseroan.
PERUSAHAAN pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.
Di kuartal 1 2024, Perseroan sukses membukukan peningkatan pendapatan sebesar 14,6% menjadi Rp338,5 miliar, naik dari periode sama tahun sebelumnya.
Laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh 20% YoY, dari Rp39,2 miliar di 2023 menjadi Rp47,1 miliar di 2024.
Nilai itu ang tertinggi di antara Bank di kelompok KBMI 1 di tahun 2023.
Perubahan ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan di Kantor Pusat Peruri pada Senin, 18 Maret 2024.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyetor dividen sebesar Rp3,09 triliun kepada negara. PLN mencatat angka setoran terbaru itu lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya Rp2,19 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan selruh entitas anak perusahaannya berhasil mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba Rp29,9 triliun pada triwulan II 2024.
PIS AP mencetak laba pada tahun buku 2023 sebesar US$76 juta dengan melayani lebih dari 30 klien internasional dari berbagai negara dan bisnis model.
Dalam RUPS, telah disahkan raihan pendapatan PT JIEP tahun buku 2023 sebesar Rp 255,95 miliar yang tumbuh sebesar 126% dibandingkan tahun 2022.
PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) memutuskan akan membagikan dividen sebesar Rp39,28 miliar dari laba tahun buku 2023. Jumlah ini setara dengan Rp128,25 per lembar saham.
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved