Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
WAKIL Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengingatkan untuk tidak lengah dalam menghadapi berbagai tantangan akibat perekonomian global yang terindikasi sedang menuju resesi. Meski sejauh ini indikator perekonomian nasional relatif aman, kondisi ini dapat memburuk jika pemerintah lengah dalam mengantisipasi berbagai kebijakan negara yang menjadi mitra utama seperti China, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.
“Kita harus memperhatikan secara cermat perkembangan ekonomi mitra utama dan global yang tengah menuju resesi agar dampaknya terhadap perekonomian dalam negeri kita bisa dieliminasi semaksimal mungkin. Salah satu kuncinya adalah menjaga pasar dalam negeri dan sikap hati-hati pemerintah dalam mengambil kebijakan,” kata Rachmat Gobel, Rabu (20/7).
Sejauh ini, perkembangan indikator makro perekonomian memang masih terkendali. Meski secara umum laju inflasi secara year on year (yoy) per Juni lalu sudah mencapai 4,35%, namun laju inflasi inti masih terkendali yaitu sekitar 2,63%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih relatif tinggi. Pertumbuhan pada kuartal pertama tahun ini mencapai 5,01% dan sampai semester I diperkirakan 4,9%-5,2%.
Pada neraca perdagangan, trend positif masih tetap berlanjut, seperti bisa dilihat pada Semester I tahun 2022 terjadi surplus sebesar 24,80 miliar dollar AS atau naik 110,22% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021. Surplus ini berasal dari meningkatnya total ekspor sebesar 37,11% yaitu dari 102,883 miliar dollar AS pada Semester I 2021 menjadi 141,068 miliar dollar AS pada Semester I 2022. Sementara itu, pada periode yang sama total impor tercatat naik 27,6% dari 91,04 miliar dollar AS menjadi 116,18 miliar dollar AS.
Surplus neraca perdagangan tersebut memberi angin segar pada cadangan devisa yang menurut data Bank Indonesia per Mei 2022 lalu tercatat 135,6 miliar dollar AS atau cukup untuk membiayai 6,6 bulan impor. Pencapaian ini cukup membantu terhadap upaya menghadapi tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Meski terdepresiasi sekitar 4,14% sampai Juni lalu, perkembangan nilai tukar rupiah relatif cukup stabil dibandingkan mata uang negara lain, misalnya India yang terdepresiasi 5,17%, Malaysia 5,44%, dan Thailand 5,84%.
Untuk pelaksanaan APBN 2022, menurut laporan Kementerian Keuangan, pendapatan negara sepanjang Semester I mencapai Rp 1.317,2 triliun atau tumbuh 48,5% secara year on year (yoy) dan telah mencapai 58,1% dari target pagu Perpres Nomor 98 Tahun 2022. Realisasi belanja negara mencapai Rp1.243,6 triliun atau lebih tinggi 6,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan persentase penyerapannya mencapai 40,0% terhadap pagu Perpres Nomor 98 Tahun 2022. Dengan perkembangan pendapatan dan belanja negara tersebut, APBN Semester I tahun 2022 mencatatkan surplus Rp 73,6 triliun atau sekitar 0,39%.
Kenaikan Biaya Hidup
Rachmat Gobel mengingatkan, meski dalam tataran makro perekonomian saat ini relatif aman, namun pemerintah harus mencermati perkembangan di tataran mikro. Menurutnya, saat ini beban biaya hidup masyarakat terus meningkat. Ini antara lain terlihat pada laju kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang jauh lebih tinggi dibandingkan 2021.
Mengacu pada data BPS, laju inflasi Januari-Juni 2022 sudah mencapai 3,91%. Menurut Gobel, angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan laju inflasi sepanjang tahun 2021 yang hanya 1,87%. Inflasi tertinggi terjadi pada sektor pengeluaran makanan dann minuman yang mencapai 6,23%, transportasi 3,92%, peralatan dan pemeliharaan rumah tangga 3,41%, perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,64%.
“Angka itu memberi gambaran bahwa beban biaya hidup yang ditanggung masyarakat sepanjang 2022 ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan tahun lalu. Bagi masyarakat lapisan bawah dan para pekerja, kondisi saat ini sangat berat karena tingkat upah hanya naik rata-rata 1%,” kata Gobel.
Oleh karena itu, Gobel mengingatkan, ancaman resesi global saat ini sangat berpotensi membuat kesenjangan sosial ekonomi semakin lebar. Apalagi jika tidak diiringi strategi yang efektif untuk mengangkat kelompok berpenghasilan rendah seperti UMKM yang menyerap sekitar 97% tenaga kerja. “Untuk itu, realisasi insentif bagi UMKM harus lebih diperbesar dan dipercepat,” ujar Gobel.
Selain itu, kata Gobel, pemerintah harus bisa menjaga pasar dalam negerinya. “Pasar dalam negeri yang besar merupakan insentif tersendiri. Jadi jangan kemudian dimanfaatkan untuk dibanjiri barang impor,” katanya. Karena itu, katanya, belanja APBN/APBD maupun belanja BUMN/BUMD harus untuk produk-produk dalam negeri dengan mengacu pada ketentuan tentang Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “Jangan seperti sebelumnya, program refocusing malah jebol untuk belanja impor. Ini sama saja duit kita untuk membiayai negara lain dan menyejahterakan buruh negara lain,” katanya.
Di tengah tekanan beban biaya hidup yang meningkat, kata Gobel, pengendalian impor ini merupakan insentif tersendiri bagi masyarakat. “Mereka butuh lapangan kerja dan butuh modal,” katanya. Karena itu, katanya, kata kuncinya tak hanya efisiensi anggaran tapi juga efektivitas anggaran. Ia yakin jika semua berada dalam poros yang sama maka ekonomi Indonesia bukan hanya aman tapi juga akan melaju dengan benar. “Kita butuh manajemen yang terorkestrasikan dengan solid dan rapi sesuai dengan visi dan misi Bapak Presiden Jokowi yang sangat concern terhadap kemakmuran rakyat,” katanya. (RO/OL-13)
Baca Juga: Dolar AS Melemah, Harga Emas Sedikit Menguat
Kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian itu lantas berdampak krisis di berbagai negara.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meramalkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal terus menguat, dipengaruhi bauran kebijakan moneter yang ditempuh.
PADA akhir April lalu, dana moneter internasional (IMF) merilis data perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini dan 2025 masing-masing sebesar 3,2%.
Kondisi ekonomi dan keuangan global sangat memengaruhi ekonomi nasional.
Microsoft Corporation mengumumkan akan berinvestasi sebesar US$ 1,7 miliar (sekitar Rp27,66 triliun, kurs Rp16.284,35 per dolar AS) selama empat tahun ke depan
Bank Syariah Indonesia berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal pertama 2024. hasil positif itu diraih di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.
Rachmat Gobel mengingatkan pelaku industri dalam negeri untuk waspada terhadap rencana pemerintah yang akan menerapkan bea impor tambahan terhadap sejumlah produk impor.
HARGA alat kesehatan dan obat di Indonesia jauh lebih mahal daripada di negara lain. Penyebabnya, masih ada pejabat yang kurang memiliki visi dan komitmen dalam membangun industri dalam negeri.
Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, menyoroti masalah pengelolaan ekonomi nasional yang ditandai dengan tumbangnya sejumlah industri dalam negeri dan maraknya PHK.
Joint Commission yang diajukan ialah di bidang ekonomi, sosial, dan politik.
KETUA Tim Pengawas Pembangunan Daerah Perbatasan DPR RI, Rachmat Gobel, meminta pemerintah agar tidak mengurangi perhatiannya dalam pembangunan di daerah perbatasan.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina. Selain itu, Mentan juga mengirim jagung untuk pasar domestik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved