Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
DIGITALISASI turut mendongkrak kinerja perusahaan pembiayaan. Salah satu bentuk digitalisasi ialah aplikasi yang memudahkan pengguna dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan, diantaranya pembayaran cicilan kendaraan bermotor.
Salah satu proses digitalisasi dilakukan oelh PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) yang pada awal tahun ini telah meluncurkan aplikasi KAWAN. Aplikasi itu membuat kebutuhan contactless (tanpa kontak langsung) dengan konsumen di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung bisa terpenuhi.
Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar mengatakan, pihaknya akan terus fokus pada digitalisasi pada tahun ini serta melanjutkan akselerasi bisnis pada debitur eksisting maupun bisnis baru.
"Pertumbuhan tahun 2022, dengan asumsi kondisi pandemi yang stabil, ditargetkan penyaluran pembiayaan baru meningkat kurang lebih 21,5% dibandingkan pencapaian tahun 2021. Kami bersyukur seiring dengan perkembangan positif kondisi perekonomian dan semakin cepatnya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah, terlihat juga dampak positif terhadap bisnis kami," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Hadirnya aplikasi KAWAN, turut menunjang kenaikan kinerja WOM Finance pada kuartal I-2022.Direktur WOM Finance, Cincin Lisa Hadi mengungkapkan, pihaknya berhasil membukukan laba sebelum beban pajak penghasilan sebesar Rp37 miliar atau meningkat 20% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp31 miliar.
Baca juga : BNI Muluskan 200.000 Diaspora di AS Lakukan Ekspor - Impor
Peningkatan tersebut didukung oleh meningkatnya penyaluran pembiayaan menjadi sebesar Rp1,0 triliun atau naik 27% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan komposisi pembiayaan sepeda motor baru 26% dan pembiayaan multiguna 74%.
Total Pendapatan WOM Finance sendiri pada kuartal I-2022 mengalami peningkatan 11% menjadi sebesar Rp425 miliar dibandingkan Kuartal 1 Tahun 2021 sebesar Rp382 miliar, sedangkan Total Aset dan Total Ekuitas pada kuartal I-2022 pun turut mengalami peningkatan masing-masing 8% dan 7% menjadi sebesar Rp5,1 triliun dan Rp1,3 triliun apabila dibandingkan Kuartal 1 tahun 2021.
“Pertumbuhan kinerja WOM Finance didorong oleh terkendalinya pandemi Covid-19 serta pulihnya mobilitas dan meningkatnya kegiatan perekonomian. Memanfaatkan momen tersebut, kami terus berupaya untuk mempertahankan posisi perusahaan dari sisi finansial,” ujarnya.
Dari sisi permodalan, pada Kuartal 1 Tahun 2022 WOM Finance telah mendapatkan fasilitas pinjaman Working Capital Installment dari Bank KEB Hana Indonesia sebesar Rp250 miliar yang akan digunakan untuk Modal Kerja dan Operasional perusahaan.
Beberapa rasio keuangan tetap berada dalam posisi yang baik antara lain Return On Asset (ROA) 2,9% dan Return On Equity (ROE) 7,3%. Sedangkan Non-Performing Financing (NPF)-gross berada pada posisi 1,5% atau Non-Performing Financing (NPF)-nett sebesar 0,7% dengan Gearing Ratio sebanyak 2,3 kali. (RO/OL-7)
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) diperkirakan akan mengalami peningkatan signifikan pada 2024. Hal ini sejalan dengan membaiknya proyeksi ekonomi global.
Pemberian izin penambahan perlakuan tertentu ini diharapkan dapat dimanfaatkan para perusahan untuk mendukung kegiatan industrinya.
PRESIDEN Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, Mirah Sumirat, mengatakan angka PHK yang terjadi tiga kali lipat lebih besar dari data Kementerian Ketenagakerjaan, yakni 80 ribu orang.
Berkat kinerja yang apik di sepanjang 2023, BRI Insurance meraih pengahargaan dengan kategori General Insurance Market Leaders 2024 di acara Market Leaders Awards 2024.
Kepercayaan terus menjadi elemen kunci yang menentukan tempat kerja yang baik.
Jumlah emiten yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), per 19 Juli 2024, mencapai 934 perusahaan. Angka tersebut sudah naik dari jumlah yang tercatat pada akhir 2024.
Penghargaan menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menciptakan tempat kerja kondusif guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan bisnis perseroan.
PERUSAHAAN pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.
Di kuartal 1 2024, Perseroan sukses membukukan peningkatan pendapatan sebesar 14,6% menjadi Rp338,5 miliar, naik dari periode sama tahun sebelumnya.
Laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh 20% YoY, dari Rp39,2 miliar di 2023 menjadi Rp47,1 miliar di 2024.
Nilai itu ang tertinggi di antara Bank di kelompok KBMI 1 di tahun 2023.
Perubahan ini berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan di Kantor Pusat Peruri pada Senin, 18 Maret 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved