Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
INFLASI Amerika Serikat (AS) akhirnya menyentuh 8,5% (yoy). Itu menjadi kenaikan inflasi tertinggi sejak 1981 silam. Kondisi ini memberikan gambaran betapa mahalnya barang-barang di Negeri Paman Sam.
Pun, ini menjadi tanda bagi Bank Sentral AS (The Fed) untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan secara lebih agresif untuk menangani inflasi. Biaya energi, seperti bensin, telah mendorong setengah dari kenaikan bulanan, yang ditambah dengan kontribusi dari sisi makanan.
Diketahui, inflasi inti AS juga naik 0,3%. Inflasi barang inti yang lebih lambat, sebetulnya diimbangi dengan inflasi jasa yang lebih tinggi. Melihat situasi dan kondisi yang terjadi, tentu The Fed harus menaikkan tingkat suku bunga secepatnya. Namun, juga harus memperhatikan bobot kenaikan tingkat suku bunga.
Baca juga: Eropa Menghadapi Ketidakpastian yang Semakin Besar
Apabila permintaan barang mulai berkurang, The Fed memiliki takaran yang terukur. Kenaikan tingkat suku bunga tidak hanya melihat dari sisi inflasi.
"Gambaran bagi The Fed, bahwa inflasi secara antar tahun tidak akan berakhir di kisaran 2%, tetapi untuk berada di atas target," ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Kamis (14/4).
Tingginya inflasi di AS membuat tekanan tidak hanya berada dalam The Fed, namun juga pada Presiden AS Joe Biden. Dia mulai dianggap gagal mengendalikan inflasi. Pada waktu yang bersamaan, risiko inflasi akan mendorong perekonomian menjadi resesi.
Tidak hanya AS, inflasi Inggris juga naik hingga 7%, atau tertinggi dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Otomatis, Bank Sentral Inggris langsung bergerak karena inflasi mengalami kenaikan akibat lonjakan biaya energi sebesar 54%.
Baca juga: Inflasi AS Berpotensi Resesi Ekonomi Dunia
Bank Sentral Inggris memproyeksikan bahwa inflasi akan mencapai 8% dalam beberapa bulan mendatang. Ada kemungkinan tingkat suku bunga kembali naik pada Mei 2022. Itu menjadi bagian dari respons tingginya inflasi.
Kemudian, Bank Sentral Selandia Baru resmi menaikkan tingkat suku bunganya sebanyak 50 bps, dari sebelumnya 1% menjadi 1,5%. Itu kenaikan tertinggi dalam kurun waktu 22 tahun terakhir. Hal ini menjadi tanda bagi Bank Sentral di seluruh dunia untuk mulai menaikkan tingkat suku bunga.
"Melihat sikap dari berbagai Bank Sentral di seluruh dunia, mereka tidak ragu, tidak bimbang untuk menaikkan tingkat suku bunga. Mereka melakukan apa yang seharusnya dilakukan," pungkas Nico.(OL-11)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan alasan mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada level 6,25%.
EKONOM senior Ryan Kiryanto berpendapat sepanjang tidak ada penaikan suku bunga acuan atau BI rate akan memudahkan pengusaha mengakses kredit.
Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuan BI-rate di level 6,25%.
Ada beberapa jenis bank yang memiliki peran dan karakteristik yang berbeda di Indonesia, berikut ini 7 jenisnya.
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral Republik Indonesia yang memiliki peran utama dalam menjaga stabilitas nilai rupiah.
Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar US$140,2 miliar. Angka itu naik dari posisi pada akhir Mei 2024 yakni US$139,0 miliar.
Sinyal pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat menjadi perhatian bagi Bank Indonesia.
AMERIKA Serikat akan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza meskipun ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh meninggal. Ini dikatakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
PEMBUNUHAN terhadap Kepala Biro olitik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, dapat mengakibatkan perang masif di Timur Tengah.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/7) sore ditutup menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap kebijakan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
NILAI tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (31/7) ditutup menguat saat pasar menunggu kebijakan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate.
Kamala Harris membawa kampanye presidennya ke Georgia, sebuah negara bagian yang kini dianggap sebagai kunci dalam pemilihan mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved